PARBOABOA, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Gelombang ini diperkirakan mencapai ketinggian 4 meter di beberapa wilayah perairan laut Tanah Air pada Selasa, 29-Rabu, 30 Agustus 2023.
Oleh karena itu, BMKG meminta agar warga yang tinggal dan beraktivitas di pesisir untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bencana.
Termasuk masyarakat nelayan serta yang melakukan pelayaran menggunakan kapal fery atau kapal tongkang.
Dilansir BMKG, gelombang tinggi itu terbentuk karena pola angin yang berbeda-beda di sebagian wilayah Indonesia.
Seperti pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari arah Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 knot-20 knot.
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 knot-25 knot.
Adapun kecepatan angin tertinggi ini diperkirakan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Sulawesi Selatan, Laut Seram, Laut Banda bagian barat, Laut Arafuru, dan Teluk Yos Sudarso.
Sedangkan untuk gelombang tinggi dari 4 meter yang disebabkan oleh kecepatan angin tersebut diperkirakan BMKG akan berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Sumatra.
Kemudian, Samudra Hindia selatan Banten-Jawa Tengah, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan P. Enggano, perairan selatan Kep. Tanimbar, serta Laut Arafuru bagian barat dan tengah.
Fenomena Full Moon pada 30 Agustus
BMKG mengnyampaikan bahwa akan ada fenomena full moon atau fase bulan purnama pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum hingga dapat menyebabkan pasang surut air laut, banjir pesisi (rob) di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
Hal tersebut berpotensi terjadi di Pesisir Sumatra Barat, Persisir Kep. Riau, Pesisir Banten, Pesisir utara DKI Jakarta, Pesisir Jawa Barat, Pesisir Jawa Timur, dan Pesisir Bali.
Lalu, peristiwa serupa terjadi di Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Timur, Pesisir Maluku, Pesisir Maluku Utara, Pesisir Sulawesi Utara serta Pesisir Papua Selatan.
Menurut BMKG, potensi banjir rob tersebut terjadi dalam rentan waktu yang berbeda di setiap wilayah. Namun, secara umum berdampak pada aktivitas warga di pesisir dan sekiat pelabuhan.
BMKG kemudian mengimbau agar warga selalu waspada dan siaga guna mengantisipasi dampak dari fenomena full moon tersebut.
Editor: Maesa