PARBOABOA, Ukraina - Perang antara Ukraina dan Rusia telah memasuki hari keempat, namun belum ada tanda-tanda genjatan senjata akan dilakukan. Sejauh ini menurut data dari pemerintah Ukraina, perang ini sudah menyebabkan korban jiwa sebanyak 352 orang, yang sebagian diantaranya merupakan warga sipil. Selain itu sebanyak 400 ribu warga sudah mengungsi dari Ukraina.
Untuk mencegah meluasnya serangan dan menambah jumlah korban, Presiden Ukraina telah mengeluarkan permintaan perundingan kepada Rusia, akan tetapi hingga Minggu (27/2) perundingan masih belum terlaksana.
Namun dikabarkan jika perundingan akan segera dilakukan pagi ini, Senin (28/2) di perbatasan Ukraina dan Belarusia. Kesepakatan perundingan ini terjadi setelah Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko menghubungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sebelumnya Ukraina sempat menolak melakukan pertemuan di Belarusia, sebab negara tersebut merupakan salah satu lokasi dimulainya invasi Rusia ke Ukraina. Ada beberapa daerah lainnya yang sempat diajukan untuk melakukan dialog, seperti Warsaw, Bratislava, Budapest, Istanbul, Baku. Namun keputusan akhirnya perbincangan tetap dilakukan di Belarusia.
Untuk menghindari ketegangan, Presiden Belarusia memastikan jika seluruh pesawat tempur, helikopter, dan misil tidak akan bergerak saat perwakilan kedua negara melakukan perundingan.
Ditengah perjuangan Ukraina untuk menghentikan perang, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pasukannya untuk menyiagakan senjata nuklir, karena negara-negara Barat dinilai tidak bersahabat kepada negaranya dengan penjatuhan sejumlah sanksi ekonomi yang memberatkan.
Tentu saja penyiagaan senjata nuklir ini menjadi ancaman paling besar dalam perang dua negara pecahan Uni Soviet ini. Pasalnya Rusia merupakan negara gudang senjata nuklir terbesar di dunia.
Seperti diketahui jika senjata nuklir mempunyai kemampuan menghancurkan yang sangat besar, jika sampai meledak kemungkinan sebagaian wilayah Ukraina tidak akan dapat lagi ditempati.
Perundingan memang satu-satunya jalan keluar yang paling baik dalam perang ini. Semoga kedua negara segera menemukan jalan keluar untuk menghentikan pertumpahan darah dari kedua negara.
Editor: -