PARBOABOA, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto mengungkapkan alasan dari pembelian 12 pesawat bekas jenis Mirage 2000-5 dari Qatar seharga Rp11,9 triliun.
Prabowo menjelaskan, alasan dari pembelian pesawat tersebut adalah merupakan langkah praktis dalam memenuhi kebutuhan sebuah pesawat tempur Indonesia.
Pasalnya, kata dia, saat ini telah banyak pesawat tempur Indonesia yang keadaanya sudah tua hingga dibutuhkan perbaikan. Maka dari itu, dibutuhkan pesawat pengganti guna mengisi kekosongan.
Di mana, lanjut dia, waktu perbaikan ini akan memakan waktu selama lebih dari satu tahun atau 18 bulan hingga dinyatakan siap untuk kembali beroperasional.
Alasan ini Prabowo Subianto beberkan pada Kamis, 15 Juni 2023 di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat.
Adapun, alasan lainnya dari keputusan ini yakni, menurutnya, pembelian pesawat tempur baru membutuhkan jangka waktu yang lebih panjang ketimbang membeli pesawat bekas.
Prabowo mencontohkan, seperti halnya pembelian pesawat tempur Dassault Rafale dari Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat yang kini tengah dalam masa penjajakan. Kemungkinan, pengiriman pesawat ini baru akan dilakukan pada tahun 2026 nanti.
Tak bisa menunggu waktu lama, sambung dia, Kemenhan akhirnya memilih Mirage 2000-5 yang dianggap cukup potensial.
Ketua Umum Partai Gerindra menerangkan, meski bekas, pembelian pesawat tersebut merupakan hal sulit. Sebab, banyak negara yang juga tertarik untuk membelinya. Namun beruntung, ujarnya, Indonesia bisa mendapatkannya.
Ia menambahkan, pesawat bekas jenis Mirage 2000-5 ini cukup canggih dan bisa dipakai selama minimal 15-20 tahun kedepan.
Editor: Maesa