PARBOABOA, Medan – Minggu ketiga ramadan beberapa harga kebutuhan pokok mengalami penurunan harga. Penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok ini diduga kuat dipicu oleh berkurang drastisnya permintaan pasar.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan dari pantauannya di Pasar Induk, saat ini harga daging ayam dijual dalam rentang 30 hingga 33 ribu per kilogram. Sedangkan telur ayam mengalami penurunan harga mulai dari 50 hingga 100 rupiah per butirnya.
Selain itu harga bawang merah juga terpantau stabil dalam rentang angka 33 hingga 38 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang putih berada di kisaran angka 38 hingga 40 ribu rupiah per kilo gram nya.
Sementara itu, untuk harga gula pasir, minyak goreng dan daging sapi masih dinilai cukup stabil dibandingkan minggu kedua ramadan. Selanjutnya adalah harga beras yang sejauh ini memiliki kecenderungan mengalami penurunan. Sampai saat ini, harga beras masih dinilai cukup stabil dan belum ada kenaikan.
Kepada PARBOABOA, Gunawan Benjamin menjelaskan sisi persediaan beras di Sumatera Utara mulai mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan panen raya yang terjadi di luar provinsi Sumatera Utara.
“Kalau beras bukan karena demand yang menurun, tapi lebih karena persediaan yang membaik,” katanya, Kamis (28/03/2024).
Sementara untuk komoditas lainnya yang mengalami penurunan harga, dipastikan Gunawan Benjamin karena turunnya permintaan pasar. Khususnya pada ramadan minggu ketiga ini.
Permintaan pasar pada ramadan pekan ketiga ini lebih sedikit dibandingkan pada minggu sebelumnya. “Tapi jangan santai dulu, permintaan ini akan naik lagi nanti di minggu keempat ramadan,” tambahnya.
Gunawan Benjamin memaparkan, walaupun di minggu ini sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami penurunan harga, akan tetapi Sumatera Utara diperkirakan mengalami inflasi di bulan Maret.
Pasalnya, secara keseluruhan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat di bulan Maret mengalami kenaikan. Oleh karena itu, Sumatera Utara berpeluang membukukan laju tekanan inflasi. Bahkan, inflasi di bulan Maret diproyeksikan akan berada di atas 0,32%.
Selama bulan Maret ini, kenaikan harga yang paling tinggi terjadi pada komoditas bawang merah di angka 13,86%. Disusul dengan daging ayam yang rata-rata naik di angka 9,45%, bawang putih naik 6,43%. Sedangkan minyak goreng dan gula pasir naik di angka 5,57% dan daging sapi naik sekitar 1,5%. Sementara sejumlah harga yang mengalami penurunan adalah cabai merah, rawit dan beras dengan persentase 1,3%, 3% dan 2,65%.
Akan tetapi, penurunan harga pada komoditas tersebut dinilai tidak akan mampu membuat Sumatera Utara terhindar dari laju tekanan inflasi. Mengingat sumber penurunan harga lainnya seperti tomat justru tidak diikuti dengan sejumlah komoditas lainnya seperti kentang hingga emas dan tiket pesawat.
Capaian laju tekanan inflasi di Sumatera Utara, dikatakan Gunawan Benjamin, menggambarkan bahwa harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat masih tinggi. Misalnya harga cabai yang belakangan ini mengalami penurunan. Namun di bulan Maret harga cabai sempat mencapai angka 100 ribu rupiah per kilo gram nya.
Harga cabai merah sendiri saat ini ditransaksikan dalam rentang harga 30 hingga 40 ribu rupiah per kilo gram nya. “Harga ini berpeluang turun lagi di bulan depan,” singkatnya.
Bahkan, peluang Sumatera Utara untuk merealisasikan deflasi di bulan April mendatang juga masih kecil kemungkinannya. Walau begitu, Gunawan Benjamin meyakini bahwa deflasi masih memungkinkan untuk terjadi di bulan depan.
Beberapa komoditas pangan seperti daging ayam, daging sapi, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, tiket pesawat dan harga emas diproyeksikan masih bertahan dengan sebagian memiliki kecenderungan naik tipis.
Sedangkan cabai merah, rawit, tomat, kentang dan beras diprediksi akan mengalami penurunan angka yang cukup signifikan. Inilah yang mendasari alasan deflasi bisa saja terjadi di Sumut pada bulan April mendatang.
Warga Jalan Bunga Asoka Medan, Mirnawati mengaku belum berani membeli bahan pokok. Pasalnya, kenaikan harga pada beberapa jenis bahan makanan membuatnya harus benar-benar mengatur pengeluaran rumah tangganya.
Walaupun diakuinya, beberapa produk bahan makanan mengalami penurunan. Namun angkanya tidak terlalu signifikan. Misalnya, sayur dan cabai mengalami penurunan sekitar dua hingga tiga ribu rupiah.
“Tadi pagi saya beli brokoli satu kilo nya dua puluh ribu. Minggu lalu masih dua tiga dua empat gitu,” terangnya.
Ibu tiga anak ini juga mengatakan menjelang idulfitri nanti harga kebutuhan pokok biasanya akan naik semakin tinggi. Ia berharap pemerintah dapat membantu meringankan dan mengatur kenaikan harga-harga khususnya harga bahan pokok.
Editor: Fika