PARBOABOA, Jakarta – Sebanyak 10 orang dari anggota geng motor ditangkap polisi usai menyerang warga menggunakan busur panah di Makassar.
Informasi ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Jason Maruli Hutagaol pada Jumat, 7 Juli 2023.
Menurutnya, dari hasil rekaman CCTV dan saksi di tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian menemukan dugaan bahwa pelaku berjumlah 10 orang dengan nama gengnya adalah Gang Podlot.
Adapun penangkapan tersebut dilakukan setelah salah satu pelaku menyerahkan diri ke Polrestabes Makassar.
Kemudian, kata Ridwan, pihaknya langsung bergerak menangkap 9 pelaku lainnya dan berhasil diamankan di rumah keluarganya di Jalan Malino, Kab. Gowa pada Jumat, 7 Juli 2023 dini hari.
Berdasarkan informasi, tujuan pelaku melakukan penyerangan adalah untuk membalas dendam.
Pelaku Reyhan (20) yang sempat disebut sebagai korban diduga pernah terlibat dalam aksi penyerangan hingga memicu balas dendam dari Gang Podlot pun turut diamankan polisi.
Ridwan menerangkan jika pihaknya belum bisa memastikan apakah korban yang diserang merupakan kelompok yang melakukan penyerangan atau bukan.
Untuk itu, sambungnya, penyidik akan melakukan pengembangan dengan memeriksa korban serta para pelaku penyerangan dengan barang bukti (barbuk) 5 busur anak panah dan 3 ketapel.
Penyerangan
Sebelumnya, rekaman CCTV yang memperlihatkan kawanan geng motor melakukan penyerangan terhadap pemuda yang tengah asik nongkrong di pos keamanan lingkungan (kamling).
Tepatnya berlokasi di BTN Makkio Baji, Blok C, RW 05 Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan informasi yang beredar, penyerangan ini terjadi sekitar pukul 03.08 WIB pada Kamis, 6 Juli 2023.
Dalam sebuah video, kawanan tersebut nampak berboncengan dengan 4 motor dan berhenti di depan pos kamling.
Diserang secara mendadak, korban pun langsung kabur menyelamatkan diri.
Ridwan mengungkapkan bahwa dari kejadian penyerangan ini, ada satu orang pemuda mengalami luka pada bagian tangan terkena busur dan tengah dirawat di Rumah Sakit Daya.
Editor: Maesa
