parboaboa

Singkong Rebus: Manfaat, Risiko, dan Tips Konsumsi yang Aman

Fika | Kesehatan | 24-05-2024

Ilustrasi sepiring singkong rebus yang baru selesai dimasak dan siap untuk disantap. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA, Medan – Singkong seringkali menjadi pilihan untuk sarapan atau camilan yang sehat bagi masyarakat Indonesia.

Berbagai makanan olahan singkong sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah singkong rebus.

Singkong diketahui mengandung karbohidrat kompleks yang tinggi dan membawa banyak manfaat seperti meningkatkan energi dan mendukung kesehatan otak.

Akan tetapi, ada makanan tertentu yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan singkong rebus untuk menghindari gangguan pencernaan.

Dikutip dari laman Healthline, Jumat (24/05/2024), satu porsi singkong matang dengan berat 3,5 ons atau 100 gram mengandung 191 kalori.

Sebanyak 84 persen di antaranya berasal dari karbohidrat. Sedangkan sisanya berasal dari protein dan lemak.

Perlu dipahami, karbohidrat kompleks bermanfaat untuk meningkatkan energi, menjaga berat badan, mengatur gula darah, mengoptimalkan massa otot serta mendukung kesehatan otak.

Walaupun mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Akan tetapi melakukan kombinasi makanan tertentu dengan singkong rebus harus dihindari untuk menjaga kesehatan.

Pasalnya, banyak yang menerapkan prinsip food combining untuk mengatur makanan yang dikonsumsi untuk memaksimalkan nutrisi harian tubuh.

Dilansir dari Food Insight, food combining adalah pola makan yang mengatur kombinasi makanan berdasarkan teori bahwa kombinasi yang tepat dapat mencegah gangguan pencernaan dan penyakit.

Pola makan ini biasanya membagi makanan dalam beberapa kategori, di antaranya asam (daging, produk olahan susu, ikan dan gandum), lemak (lemak, gula, pati) dan basa (biji-bijian, buah, sayur dan kacang-kacangan).

Menurut prinsip food combining, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan. Misalnya makan buah ketika perut kosong, hindari menggabungkan pati dan protein, serta mengonsumsi produk susu saat perut kosong.

Dalam hal mengonsumsi singkong rebus, ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan seperti makanan asam.

Makanan asam misalnya buah-buahan seperti jeruk dan tomat dan cuka diketahui akan berdampak pada terganggunya pencernaan pati dari singkong.

Hal ini bisa menyebabkan perut kembung dan gangguan pencernaan lainnya.

Selain itu, menggabungkan singkong dengan daging, ikan, ayam atau produk susu juga dapat menyebabkan produksi asam berlebih dalam tubuh yang tidak baik untuk kesehatan.

Makanan manis seperti kue dan dessert yang tinggi gula juga dapat memicu masalah pencernaan dan meningkatkan kadar gula darah bisa dikonsumsi bersama singkong.

Selain kombinasi makanan dengan singkong, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu mengonsumsi secara berlebihan.

Diketahui bahwa singkong rebus adalah camilan populer yang nikmat, terutama jika dihidangkan bersama dengan secangkir teh hangat di pagi hari.

Akan tetapi, meskipun singkong merupakan sumber karbohidrat yang kaya manfaat seperti Vitamin C dan potassium yang baik untuk jantung dan ginjal, namun mengonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan beberapa masalah kesehatan.

Beberapa efek samping yang diperoleh ketika mengonsumsi singkong rebus secara berlebihan di antaranya adalah keracunan. Singkong mengandung senyawa yang bisa berubah menjadi sianida di dalam tubuh.

Konsumsi singkong mentah atau yang belum diolah dengan benar bisa menyebabkan keracunan sianida yang berpotensi menimbulkan kelumpuhan.

Selain itu singkong juga bisa memicu alergi pada beberapa orang. Terutama yang sensitif terhadap sulfit.

Sulfit merupakan garam organik yang bisa menyebabkan gejala intoleransi makanan, khususnya pada penderita asma.

Mengonsumsi singkong secara berlebihan juga akan memicu kenaikan berat badan. Tingginya karbohidrat dalam singkong tidak diiringi dengan serat yang banyak. Hal inilah yang membuat berat badan cenderung bertambah jika singkong rebus dikonsumsi terlalu banyak.

Singkong mengandung nutrisi seperti vitamin C dan serat, namun juga berpotensi berbahaya jika dikonsumsi mentah karena mengandung glikosida sianogenik yang bisa melepaskan sianida.

Proses pemasakan yang tepat perlu dilakukan untuk menghilangkan senyawa beracun ini.

Meskipun food combining belum terbukti secara ilmiah, mengikuti beberapa prinsip dasarnya seperti mengatur konsumsi karbohidrat dan protein bisa bermanfaat.

Terutama dalam penurunan berat badan. Namun, jangan mengandalkan food combining sebagai satu-satunya panduan dalam diet sehari-hari.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari efek samping dan menikmati manfaat singkong seperti:

  • Potong kedua ujung singkong dan kupas kulitnya.
  • Bilas singkong yang sudah dikupas, potong memanjang dan buang bagian tengahnya.
  • Potong sesuai ukuran yang diinginkan dan rendam dalam air garam.
  • Rebus singkong selama 30 menit lalu tiriskan dan buang air rebusannya.

Mengonsumsi singkong dengan cara yang benar dan dalam jumlah yang tidak berlebihan akan meminimalisir risiko dan memaksimalkan manfaatnya bagi kesehatan.

Ingatlah untuk konsumsi singkong yang cukup. Tidak lebih dari 100 gram per hari atau sekitar tiga potong ukuran sedang untuk menjaga keseimbangan diet.

Editor : Fika

Tag : #Singkong rebus    #Mengolah singkong dengan benar    #Kesehatan    #Karbohidrat kompleks   

BACA JUGA

BERITA TERBARU