PARBOABOA - Elon Musk dikabarkan telah mengajukan ke pengadilan California, untuk pergantian nama dari perusahaan induk platform Twitter, Twitter Inc, menjadi X Corp.
Mengingat statusnya yang bukan lagi perusahaan publik, Twitter pun tidak perlu melaporkan pembaruan seperti perubahan nama ke Securities and Exchange Commission.
Nama baru untuk perusahaan itu terlihat dalam dokumen tertanggal 4 April, terkait dengan gugatan aktivis sayap kanan Laura Loomer terhadap Twitter dan Facebook.
"Twitter, Inc. telah digabungkan ke dalam X Corp. dan tidak ada lagi," seperti dinyatakan dokumen tersebut, dikutip dari Tech Crunch, Rabu (12/4/2023).
Kemungkinan, langkah ini diambil Elon Musk selaku pemilik Twitter, untuk menggabungkan media sosial itu ke dalam Super App-nya.
Seperti diketahui, Elon Musk pada 2022 lalu mencuit bahwa membeli Twitter adalah langkah percepatan membuat X, aplikasi segala ada yang akan dibuatnya.
Konsep super app ini mirip WeChat yang ada di China, yang di dalamnya memiliki layanan messaging, pembayaran, pesan-antar makanan, dan ridesharing.
Namun hingga kini, Musk belum membeberkan lebih lanjut soal rencananya membuat super app pesain WeChat itu.
Namun jika menilik rekam jejaknya, CEO Tesla itu memang senang membuat beberapa anak perusahaan, seperti yang dilakukan pada Tesla.
Gizmodo melaporkan, belum ada keterangan resmi dari Musk atau Twitter soal ini. Namun, kabar pergantian nama ini mencuat dari pegiat teori konspirasi dan kubu sayap kanan anti-muslim, Laura Loomer.
Loomer diketahui pernah mencalonkan diri menjadi anggota kongres namun gagal. Ia sebelumnya menuntut Twitter dan mantan CEO-nya Jack Dorsey bersamaan dengan bos Meta Mark Zuckerberg.
Musk dalam sebuah twit pada 5 Oktober 2022 pernah mengatakan "Membeli Twitter adalah langkah percepatan untuk menciptakan X, aplikasi serba ada," tulisnya.