Ambigu Adalah Suatu Kalimat yang Memiliki Makna Lebih dari Satu, Berikut Jenis, Penyebab, dan Contohnya

Ambigu Adalah Bermakna Ganda (Foto: Parboaboa/Winda)

PARBOABOA – Ambigu adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu interpretasi atau makna.

Ambiguitas dapat muncul karena struktur kalimat yang tidak jelas, penggunaan kata-kata yang dapat diartikan dengan berbagai cara, atau kurangnya konteks yang memadai.

Kalimat ambigu dapat menyebabkan kebingungan dalam komunikasi, karena pendengar atau pembaca dapat memahaminya dengan cara yang berbeda.

Mengutip dari buku berjudul Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA karya Diana Nababan (2008), ambigu adalah suatu kata ataupun kalimat yang memiliki makna ganda, sehingga tidak jelas dan dapat membingungkan lawan bicaranya.

Meskipun begitu, ambiguitas terkadang digunakan secara sengaja untuk menambah bumbu humor pada sebuah teks yang dibuat.

Dalam konteks tertentu, kata kerja disambigu dan ambigu juga dapat digunakan sebagai kata sifat.

Untuk memahami lebih mendalam apa yang dimaksud dengan ambigu? Berikut ini akan Parboaboa ulas secara lengkap mulai dari pengertian, jenis, penyebab, perbedaan dan contohnya.

Yuk, simak pemaparannya hingga selesai.

Apa itu Ambigu?

Dikutip dari buku Mahir Berbahasa Indonesia oleh Pulus Tukun (2005), arti ambigu adalah bermakna ganda.

Kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikal yang lebih besar, yaitu frasa atau kalimat dan terjadi sebagai akibat penafsiran struktur gramatikal yang berbeda.

Secara bahasa, ambigu berasal dari kata Ambiguitas yang diambil dari bahasa Inggris yakni Ambiguity. Ambiguity sendiri adalah suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti.

Ambiguitas disebut sebagai ketaksaan, perihal taksa berupa kekaburan atau keraguan. Arti ambigu adalah ide atau situasi yang bisa dipahami lebih dari satu kata atau kata yang bermakna ganda.

Jenis-jenis Kalimat Ambigu

Jenis-jenis Kalimat Ambigu (Foto: Parboaboa/Winda) 

Setelah memahami pengertian ambigu, terdapat tiga jenis kalimat ambigu adalah sebagai berikut:

1. Ambigu Fonetik

Ambigu fonetik adalah suatu hal yang terjadi ketika dalam percakapan lisan, pembicaraan dapat disalah artikan karena kemiripan atau perbedaan dalam bunyi atau suara yang dihasilkan.

Kejadian ini khusus terjadi saat berbicara, di mana salah tangkapnya makna ucapan bisa terjadi karena pengucapan yang tidak jelas atau adanya kesamaan suara yang menyebabkan kebingungan.

Fenomena ini dipicu oleh variasi dalam cara pengucapan suara, yang dapat mempengaruhi pemahaman dan makna keseluruhan dari kalimat yang diungkapkan.

2. Ambigu Leksikal

Ambigu leksikal terkait dengan studi makna kata-kata dalam suatu bahasa.

Adanya kata-kata yang mirip dalam penulisan dan pengucapan, seseorang dapat keliru memahami kata tertentu, yang disebut sebagai ambigu leksikal.

Ini terjadi ketika seseorang menafsirkan satu makna kata sebagai makna kata lain karena kemiripan dalam penulisan atau pelafalan.

3. Ambigu Gramatikal

Ambigu gramatikal berkaitan dengan tata bahasa dan struktur kalimat dalam suatu bahasa.

Setiap bahasa memiliki aturan tata bahasa sendiri, sehingga perubahan dalam struktur kalimat dan penggunaan kata dapat mempengaruhi makna.

Ambigu gramatikal terjadi ketika seseorang keliru memahami makna kalimat karena perubahan yang dilakukan pada struktur kalimat atau penggunaan kata, baik itu disengaja atau tidak disengaja.

Penyebab Kalimat Ambigu

Mengutip dari buku berjudul Bahasa Akademik Indonesia: Strategi Meneliti dan Menulis karya Drs. Isma Tantawi, M.A. (2019), terdapat empat penyebab yang mempengaruhi adanya kalimat ambigu adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada Konjungsi

Ambigu artinya suatu kata atau kalimat yang memiliki makna ganda, hal ini dapat terjadi sebab kalimat tidak adanya konjungsi atau penghubung dengan tepat.

Konjungsi digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, atau klausa dalam kalimat.

Sehingga keberlanjutan dan hubungan antar bagian kalimat menjadi jelas.

Jika konjungsi tidak digunakan secara memadai, pembaca atau pendengar mungkin kesulitan menginterpretasikan hubungan antar bagian kalimat, yang dapat mengakibatkan ambiguitas.

2. Kalimat Menyimpang

Ambiguitas seringkali terkait dengan penyimpangan atau ketidakjelasan dalam unsur-unsur kalimat, seperti kata-kata yang digunakan, frasa, klausa, dan penggunaan konjungsi.

Misalnya, susunan kata yang ambigu atau penggunaan konjungsi yang kurang tepat dapat mengakibatkan kalimat yang sulit dipahami atau dapat diartikan dengan lebih dari satu cara.

3. Pemilihan Kata yang Kurang Tepat

Salah satu arti ambigu yaitu pemilihan kata yang kurang tepat.

Jika penulis atau pembicara tidak memilih kata dengan hati-hati, maka kalimat tersebut dapat memiliki makna ganda atau bermakna tidak jelas, membingungkan pembaca atau pendengar.

4. Ketidaksesuaian Intonasi

Penggunaan intonasi yang tidak sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan dalam kalimat dapat menciptakan ambiguitas.

Intonasi yang salah dapat memberikan nuansa yang berbeda pada kalimat dan membuatnya dapat diartikan dengan cara yang tidak sesuai.

Sehingga seringkali mengakibatkan kesalahpahaman dalam komunikasi. Intonasi yang tepat penting untuk menyampaikan emosi, urgensi, atau fokus dalam kalimat.

Mengapa Sebuah Kalimat Tidak Boleh Ambigu?

Alasan Kalimat Tidak Boleh Ambigu (Foto: Parboaboa/Winda) 

Salah satu syarat kalimat efektif adalah tidak ambigu maksud dari ambigu adalah tidak menyebabkan kebingungan atau pemahaman yang salah.

Ambigu dalam bahasa dapat muncul ketika kata atau frasa dapat diartikan dengan cara yang berbeda, sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami kalimat tersebut dengan makna yang berbeda-beda.

Kejelasan dalam berkomunikasi sangat penting untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan benar oleh penerima.

Jika sebuah kalimat ambigu, bisa menyebabkan kesalahpahaman, konflik, atau ketidakjelasan dalam komunikasi.

Oleh karena itu, dalam penulisan atau berbicara, disarankan untuk menggunakan kalimat yang jelas, padat, dan bersifat kalimat tunggal.

Penggunaan kata-kata yang tepat, struktur kalimat yang baik, dan pemilihan frasa yang sesuai dapat membantu menghindari ambiguitas dalam berkomunikasi.

Perbedaan Ambigu dan Ketidakjelasan

Kalimat ambigu tampak sama dengan ketidakjelasan, maka dari itu diperlukan penegasan.

Letak perbedaannya, ambigu ini mengacu pada sesuatu yang memiliki banyak kemungkinan arti.

Sementara ‘ketidakjelasan’ mengacu pada kurangnya penjelasan teks atau sesuatu yang tidak memiliki arti secara jelas dan pasti.

Bisa dikatakan, ambiguitas dan ketidakjelasan hampir sama. Karena kalimat ambigu adalah suatu kalimat yang berpotensi menimbulkan lebih dari satu kesimpulan.

Sedangkan ketidakjelasan, di sisi lain mengacu pada situasi di mana tidak ada interpretasi.

Contoh Kalimat Ambigu

Dari masing-masing jenis ambigu, terdapat contoh kalimat ambigu adalah sebagai berikut:

1. Ambiguitas Fonetik

Jarak : Jarak bisa diartikan rentang wilayah atau nama jenis tumbuhan herbal

Beruang : bisa diartikan dengan nama hewan atau mempunyai banyak uang

Salam : salam bisa diartikan sapaan atau nama daun pada tumbuhan

Hak : Hak mempunyai dua makna yang berbeda, yaitu menyatakan kepemilikan dan bagian sepatu wanita

Gelar : Gelar bisa bermakna pangkat atau untuk membuka gulungan tikar

Bunga : Bunga bisa diartikan tanaman dan bisa juga imbalan yang digunakan pada penanaman modal atau penggunaan uang

Batu : Kata batu bisa bermakna nama benda padat yang sangat keras atau bisa juga kata sifat untuk menyatakan seseorang

2. Ambiguitas Gramatikal

Pemukul : kata “pemukul” dapat bermakna ganda, seperti orang yang memukul atau alat yang digunakan untuk memukul.

Sedangkan di tataran sintaksis, ambiguitas muncul pada frasa klausa, dan kalimat. Tiap kata yang membentuk frasa itu telah jelas.

Tetapi dalam memperpadukannya dapat memiliki tafsiran lebih dari satu arti.

3. Ambiguitas Leksikal

Ambiguitas leksikal acap kali digunakan sengaja untuk membuat permainan kata dan jenis permainan kata lainnya. Dalam tataran leksikal, ambiguitas bisa dilihat dari dua sisi, yaitu polisemi dan homonym.

Contoh Ambigu Leksikal Polisemi

Sisi pertama yang ada pada gejala polisemi, misalnya kata haram dalam bahasa Indonesia yang dapat bermakna :

  • Dilarang, tidak halal
  • Suci, tidak boleh dibuat sembarangan
  • Sama sekali tidak, sungguh – sungguh tidak boleh
  • Terlarang oleh undang – undang, tidak sah

Contoh Ambigu Leksikal Homonim

Sisi kedua adalah homonim yaitu kata yang sama bunyinya. Sisi kedua ini tidak menimbulkan ambiguitas jika dilihat atau didengar oleh penggunaannya dalam konteks. Contoh kata leksikal homonim.

  • Dalam bahasa Indonesia, bisa berarti dapat atau racun
  • Pukul yang artinya jam atau ketuk

Itulah penjelasan tentang apa itu ambigu, lengkap dengan pengertian, jenis, penyebab, perbedaan dan contohnya.

Jadi, setelah memahaminya, semoga kamu dapat menghindari kalimat seperti ini, ya. Semoga bermanfaat!

Editor: Ratni Dewi Sawitri
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS