PARBOABOA, Medan – Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman mengklaim angka kemiskinan di Kota Medan pada 2022 menyentuh 8,07%, turun sebesar 0,27%, dibandingkan 2021 sebesar 8,34%.
"Begitu juga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang alami penurunan di 2022 sebesar 8,89% atau turun 1,92%, dibanding 2021 sebesar10,81%," ucap Aulia saat menyampaikan Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota tahun 2022 dalam Sidang Paripurna DPRD Medan, Selasa (21/03/2023) lalu.
Kendati demikian, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UIN SU), Sunarji Harahap menilai ada tiga hal yang memang wajib diperhatikan oleh pemerintah.
"Di antaranya ialah pertama, harga-harga sembako masih tergolong mahal yang masih dirasakan bagi masyarakat seperti minyak goreng, dan lain-lain. Perlu upaya Pemko Medan untuk masalah ini," ucapnya kepada Parboaboa
"Pemko Medan juga harus tegas menindak setiap oknum yang bermain dalam naiknya harga sembako di Kota Medan, terlebih saat ini puasa dan akan memasuki Idul Fitri agar dapat mengantisipasi dan mengatasi berbagai masalah ekonomi seperti inflasi dan lain-lain," sambungnya.
Kedua, ia menilai Kota Medan belum sepenuhnya menjadi ikon industri halal atau perkembangan ekonomi syariah belum secara nasional. Di mana berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Medan berpenduduk 2.460.858 jiwa pada tahun ini.
"Sebagian besar penduduk Kota Medan memeluk agama Islam (65,8%), perlu banyak gebrakan baru yang harus dilakukan untuk menambah potensi pendapatan daerah melalui bidang industri halal dan ekonomi syariah, walaupun memang sudah ada upaya Pemko Medan dalam pengembangan koperasi syariah, dan lainnya," sambungnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa Kota Medan merupakan kota terbesar di luar pulau Jawa, di mana jumlah penduduknya dan perekonomiannya termasuk yang terbesar di Indonesia.
"Potensi ini diperkuat lagi dengan keragaman sosial budaya, ketersediaan sumber daya manusia, dan sarana pendukung. Potensi itu harus benar benar dimanfaatkan agar pengangguran di Kota Medan bisa menurun. Begitu juga dengan infrastruk yang harus segera diperbaiki karena berpengaruh terhadap ekonomi yang lebih efektif," pungkasnya.
Editor: Dimas