PARBOABOA – Mutu pendidikan yang baik adalah kunci dalam mencetak generasi yang kompeten dan mampu bersaing ditingkat global. Untuk mengukur sejauh mana pendidikan mencapai tujuannya, pemerintah telah membuat aturan asesmen.
Melansir dari laman Pusat Informasi Guru Kemdikbud, asesmen adalah suatu langkah sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisis data guna memahami kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar siswa.
Data ini digunakan sebagai dasar untuk merenungkan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Asesmen memegang peran penting dalam proses pembelajaran dan pengajaran.
Dengan mengevaluasi pencapaian siswa secara teratur, pendidik dapat mengidentifikasi kelemahan dalam metode pengajaran mereka dan merancang strategi yang lebih efektif untuk membantu siswa mencapai potensinya.
Asesmen seringkali melibatkan penggunaan tes tertulis atau lisan, dan dalam beberapa kasus, mungkin juga melibatkan aktivitas fisik di lokasi yang telah ditentukan.
Lantas, apa itu asesmen? Simak ulasan selengkapnya yang telah Parboaboa rangkum berikut ini!
Apa Itu Asesmen?
Secara umum, arti asesmen adalah suatu proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang akan menjadi landasan bagi pengambilan keputusan terkait peserta didik, termasuk dalam hal kurikulum, program pembelajaran, dan kebijakan sekolah.
Salah satu cara melibatkan murid secara aktif dalam asesmen adalah dengan mengajak murid untuk aktif dalam memahami materi-materi yang diberikan.
Menurut Richard I. Arends (2008), asesmen merupakan langkah untuk mengumpulkan data tentang siswa dan situasi kelas guna mendukung pengambilan keputusan dalam proses pengajaran.
Terry Overtun (2008), mendefinisikan asesmen sebagai proses pengumpulan informasi yang digunakan untuk memantau kemajuan siswa. Dalam konteks definisinya tentang tes, asesmen dapat terdiri dari berbagai metode, seperti observasi, wawancara, pemantauan perilaku, dan lain sebagainya.
Bob Kizlik (2009) menyatakan bahwa asesmen adalah proses yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran, yang mencakup tes sebagai salah satu bentuknya. Tes sendiri adalah jenis penilaian yang spesifik. Jadi, semua tes adalah asesmen, tetapi tidak semua asesmen harus berupa tes.
Suwandi (2010), beranggapan bahwa tes asesmen adalah suatu langkah untuk menilai sejauh mana program atau kegiatan telah mencapai tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan.
Haryanti (2007) mengungkapkan bahwa arti asesmen adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai tingkat pencapaian hasil belajar siswa atau kompetensi yang telah mereka capai.
Jenis-jenis Asesmen
Terdapat berbagai jenis asesmen yang sering digunakan, termasuk tes tertulis yang diberikan kepada siswa untuk dijawab. Beberapa jenis asesmen yang umum digunakan adalah:
1. Performance Assessment
Performance assessment adalah salah satu jenis asesmen yang mendorong peserta didik untuk melakukan demonstrasi dan menerapkan pengetahuan mereka dalam berbagai situasi yang ditentukan.
2. Penilaian Portofolio dan Proyek
Penilaian proyek melibatkan tugas penelitian yang melibatkan pengumpulan, organisasi, evaluasi, dan penyajian data dalam suatu proyek tertentu.
3. Product Assessment dan Self Assessment
Product assessment melibatkan penilaian keterampilan dengan membuat suatu produk khusus. Di sisi lain, self assessment dilakukan oleh peserta didik atau guru untuk keperluan manajemen pembelajaran di tingkat kelas.
Fungsi Asesmen
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam menyusun asesmen adalah dengan mengidentifikasi langkah yang dibutuhkan, baik dalam asesmen nasional ataupun kinerja perusahaan.
Dalam konteks pendidikan, asesmen memegang peran yang krusial dalam proses pembelajaran dan pengajaran bagi peserta didik. Beberapa fungsi asesmen adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Formatif
Fungsi formatif dalam asesmen adalah langkah pengumpulan data yang berperan penting dalam memberikan umpan balik kepada guru. Umpan balik ini menjadi landasan bagi guru untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran.
Selain itu, fungsi formatif juga digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan remedial peserta didik.
2. Fungsi Sumatif
Fungsi sumatif dalam asesmen berperan untuk menilai pencapaian siswa dalam suatu mata pelajaran tertentu. Hasil dari asesmen sumatif ini sering digunakan untuk memberikan laporan nilai, menentukan apakah siswa dapat naik kelas, dan apakah mereka lulus atau tidak.
Asesmen sumatif biasanya dilakukan pada akhir suatu periode pembelajaran, seperti akhir semester atau akhir tahun.
Manfaat Asesmen
Asesmen memiliki sejumlah manfaat yang penting dalam konteks sistem pendidikan suatu negara, di antaranya:
1. Mengukur Mutu Pendidikan
Salah satu tujuan utama dari asesmen adalah untuk mengukur pencapaian siswa dalam berbagai mata pelajaran dan kompetensi yang relevan dengan kurikulum nasional.
Melalui penggunaan instrumen dan metode yang valid dan reliabel, asesmen nasional memberikan informasi objektif tentang tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran, keterampilan, dan pemahaman konsep-konsep yang diperlukan.
2. Dasar untuk Mengambil Keputusan
Data hasil asesmen nasional memberikan pemahaman yang mendalam tentang pencapaian siswa dalam berbagai mata pelajaran dan kompetensi yang relevan dengan kurikulum nasional.
Informasi ini digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan dalam sistem pendidikan, serta mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan.
3. Akuntabilitas
Asesmen nasional menciptakan tingkat akuntabilitas yang lebih tinggi dalam sistem pendidikan. Dengan adanya standar penilaian yang jelas, lembaga pendidikan dan guru diharapkan bekerja lebih keras untuk mencapai hasil yang lebih baik.
4. Mengidentifikasi Masalah Pendidikan
Dengan asesmen, kita dapat mengidentifikasi masalah-masalah sistemik yang mungkin ada dalam sistem pendidikan, termasuk masalah ketidaksetaraan akses pendidikan dan hasil belajar yang rendah di beberapa daerah.
5. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Hasil asesmen nasional seringkali dipublikasikan, dan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah-masalah pendidikan dan menggugah kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berkualitas.
Contoh Bentuk Soal Asesmen
Soal dalam asesmen dapat mengambil beberapa bentuk, termasuk pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian. Beberapa contoh asesmen adalah sebagai berikut:
- Pilihan ganda adalah jenis soal di mana hanya ada satu jawaban yang benar.
- Pilihan ganda kompleks adalah bentuk soal yang memiliki lebih dari satu jawaban yang benar.
- Soal menjodohkan melibatkan pencocokan pasangan antara pertanyaan dan jawaban.
- Soal isian singkat memerlukan jawaban singkat, yang bisa berupa kata, frasa, angka, bilangan, atau simbol.
- Sementara itu, soal uraian membutuhkan jawaban yang lebih rinci dan harus memberikan penjelasan atau keterangan berdasarkan pemahaman dan gagasan yang dimiliki oleh peserta ujian.
Tips Persiapan Menghadapi Ujian Asesmen
Beberapa tips yang bisa kamu lakukan ketika ingin menghadapi persiapan ujian asesmen adalah, seperti:
1. Pembelajaran yang Efektif Sebelum Ujian
Salah satu tips dalam menghadapi ujian asesmen adalah dengan melakukan pembelajaran yang efektif sebelum hari ujian tiba. Hal ini memungkinkan kamu untuk memahami materi secara mendalam.
Proses belajar yang berkelanjutan membantu kamu membangun pemahaman yang kuat. Sehingga kamu tidak hanya akan lulus ujian, tetapi juga akan mempertahankan pengetahuan dalam jangka panjang.
Dengan membagi waktu belajar kamu menjadi periode yang lebih panjang dan teratur, kamu dapat menghindari stres yang datang dengan belajar pada menit terakhir.
2. Hindari Kebiasaan Belajar Sistem Kebut Semalam
Menerapkan kebiasaan belajar semalam sebelum ujian adalah taktik yang tidak efektif dan berisiko. Belajar dengan terburu-buru pada saat-saat terakhir dapat menghasilkan pemahaman yang dangkal dan meningkatkan tingkat stres.
Sebaliknya, disarankan untuk merencanakan waktu belajar kamu dengan baik dan merata sepanjang kurun waktu yang telah ditentukan untuk memungkinkan pemahaman yang lebih baik.
3. Istirahat yang Memadai
Menjaga keseimbangan antara belajar dan istirahat sangat penting. Istirahat yang memadai membantu otak kamu untuk meresapkan informasi yang telah kamu pelajari.
Jika kamu terus-menerus belajar tanpa jeda, kinerja kognitif kamu bisa menurun. Jadi, jangan lupakan istirahat reguler saat merencanakan waktu belajar kamu.
4. Siapkan Perlengkapan yang Dibutuhkan
Tips berikutnya sebelum menghadapi ujian asesmen adalah dengan mempersiapkan perlengkapan fisik yang dibutuhkan. Persiapan yang matang akan membantu kamu fokus pada soal-soal ujian.
Pastikan kamu telah membawa semua perlengkapan yang diperlukan untuk ujian kamu, seperti pensil, pulpen, kartu identitas, atau buku catatan jika diizinkan.
5. Asupan Makanan dan Minuman yang Cukup Sebelum Ujian
Nutrisi yang tepat dapat berdampak besar pada kinerja kamu saat ujian. Pastikan kamu telah makan makanan yang seimbang dan cukup minum air sebelum ujian.
Hindari makanan berat yang dapat membuat kamu mengantuk atau minuman berkafein yang dapat membuat kamu gelisah. Nutrisi yang tepat dapat membantu menjaga energi dan konsentrasi kamu selama ujian.
Demikian penjelasan tentang pengertian asesmen, lengkap dengan jenis, fungsi, contoh, dan manfaatnya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Editor: Juni