PARBOABOA, Jakarta - Brunei Darusallam sempat
menjadi negara dengan nol kasus positif covid-19. Namun delapan kasus baru
dilaporkan pada Mingu (18/7). Brunei sendiri tak melaporkan kasus penularan
Covid-19 lokal selama 438 hari. Pemerintah setempat dilaporkan sudah menggelar
147.978 tes Covid sejak Januari 2020 dari total 441.850 populasi.
Kementerian Kesehatan Brunei menyatakan bahwa semua kasus
impor Covid-19 itu berasal dari orang-orang yang datang dari Jakarta pada 4
Juli lalu.
Mereka terdeteksi Covid-19 saat menjalani masa karantina wajib
sesampainya di Brunei. Saat ini, mereka semua mengikuti perawatan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Salah satu pendatang tersebut merupakan warga negara
Indonesia. Ia mulai menunjukkan gejala demam dan kehilangan nafsu makan pada 16
Juli lalu. Satu WNI lainnya juga mulai merasakan demam di hari yang sama.
Sementara itu, enam pendatang lainnya dari Indonesia juga
dinyatakan positif Covid-19. Mereka tak merasakan gejala, tapi tetap menjalani
isolasi.
Dengan adanya kasus tersebut, pemerintah Brunei memutuskan
untuk menutup masuknya WNI, sebagaimana yang tertuang pada halaman resmi
kedutaan Brunei.
"Pemerintah Brunei mengumumkan bahwa masuknya warga
negara asing yang berangkat dari atau melalui bandara mana pun di Indonesia
(penerbangan langsung) atau bepergian dari Indonesia ke Brunei melalui transit
di bandara lain mana pun ditangguhkan sementara hingga pemberitahuan lebih
lanjut," demikian disampaikan pada Senin (19/07).
Larangan ini akan berlaku sejak Senin (19/7), sampai
pemberitahuan lebih lanjut dikeluarkan.