PARBOABOA - Ampo adalah kue yang murni terbuat dari tanah liat tanpa campuran atau bahan tambahan apapun. Camilan ini merupakan makanan tradisional yang berasal dari Jawa Timur, khususnya Tuban.
Dilansir dari Wikipedia, kue ampo adalah camilan yang biasanya digemari oleh ibu hamil. Tak hanya di Indonesia saja, kebiasaan makan tanah liat ini disebut juga dengan Geofagi, yang dilakukan oleh beberapa masyarakat di belahan dunia.
Ampo dikonsumsi sebagai camilan atau makanan ringan. Rasanya seperti cokelat yang dicampur dengan kopi, namun agak sedikit gurih.
Selain itu masih banyak lagi fakta-fakta menarik seputar makanan unik yang satu ini. Apa saja itu? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
1. Terbuat dari Tanah Liat Murni
Camilan tradisional yang satu ini memanglah sangat ekstrim karena terbuat dari tanah liat, namun tidak sembarang dari tanah liat. Tanah yang digunakan haruslah tanah yang masih murni atau tidak tercampur oleh kotoran dan tidak mengandung pasir sama sekali.
Jenis tanah liat yang digunakan merupakan tanah latosol. Tanah ini memiliki tekstur yang lembut dan tidak mengandung batu dan pasir. Dalam memilih tanah yang ingin digunakan juga harus cermat agar tanah yang didapatkan berupa tanah yang steril.
2. Sejarah Kue Ampo
Kue khas Tuban ini sudah ada sejak zaman penjajahan. Kala itu Tuban masih dikuasai oleh Belanda, akibat sistem tanam paksa oleh penjajah, banyak masyarakat kesulitan mengakses bahan makanan. Kemudian diciptakanlah camilan yang terbuat dari tanah liat.
3. Sering Dikonsumsi Ibu Hamil
Di Tuban, banyak ibu hamil yang mengidam camilan ekstrim yang satu ini, dikarenakan rasa ampo yang enak dan gurih. Selain karena rasanya yang enak, masyarakat di daerah Tuban percaya jika manfaat ampo untuk ibu hamil dapat memperkuat kandungan. Oleh sebab itu, ampo banyak diburu ibu yang sedang mengandung.
4. Kandungan Nutrisi Kue Ampo
Di dalam setiap jenis tanah liat memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya tanah liat mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, tembaga, dan magnesium. Sehingga ampo dipercaya baik untuk mengatasi permasalahan pencernaan, gatal-gatal, dan lain sebagainya.
5. Bahaya Mengonsumsi Ampo
Fakta kue ampo juga memiliki resiko karena terbuat dari tanah. Jika tanah liat yang digunakan tidak steril, maka akan menimbulkan berbagai penyakit, khusunya risiko dari telur parasit seperti cacing gelang yang dapat tinggal selama bertahun-tahun di dalam tanah dan dapat menimbulkan masalah.
Namun, risiko ini sudah banyak dipahami oleh sebagian besar masyarakat yang mengonsumsinya. Kegemaran anak kecil mengonsumsi ampo membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi cacing ataupun tetanus.
Bahaya lain yang terkait dengan mengonsumsi tanah liat mencakup kerusakan enamel gigi, menelan berbagai bakteri, dan obstruksi usus. Namun, jika proses pengolahan tanah liat yang cukup bagus dengan cara memasak atau dipanggang dapat mengurangi risiko tersebut.
6. Cara Membuat Ampo
Proses pembuatan ampo sendiri memakan waktu cukup lama. Mula-mula, tanah liat yang diambil dari dasar tanah dijemur di bawah terik matahari hingga kandungan air dari tanah kering. Tanah liat hasil penjemuran lalu ditumbuk hingga halus menyerupai tepung.
Setelah ditumbuk, tanah tersebut disaring dengan air untuk kemudian dikeringkan. Setelah kering, tanah kemudian dibentuk bulatan lonjong.
Sambil diadon, ampo dicampur abu dari jerami dan minyak kelapa. Setelah itu dibakar sampai kering sekitar setengah hari sampai ampo berubah warna menjadi hitam pekat.
Itulah tadi beberapa fakta menarik ampo, makanan tradisional khas Tuban yang sempat viral di media sosial. Nah, apakah kamu sudah pernah mencobanya?
Editor: Juni Sinaga