PARBOABOA, Pematangsiantar - Indro Warkop menegur sebuah grup bernama Warkopi, yang diduga melakukan pelanggaran hak cipta dengan meniru Warkop DKI tanpa ijin.
Ketiga anggota warkopi memang punya wajah yang mirip dengan Dono, Indro, dan Kasino dari Warkop DKI. Namun bukan kemiripan itu yang membuat kesal Indro. Ia hanya menginginkan karyanya bersama mendiang Dono dan Kasino dihargai, terlebih mereka sebagai pemilik Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas Warkop DKI yang sudah dipatenkan.
Terlepas dari perseteruan tersebut, film-film dari Warkop DKI hingga kini masih digemari masyarakat Indonesia. Alur ceritanya masih saja sukses membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
Kalau kamu berencana ingin menonton ulang deretan karya-karya 3 pelawak legenda Indonesia ini, berikut Parboaboa rangkum daftar film Warkop DKI terbaik:
1. Gengsi Dong
Gensi Dong adalah film Warkop DKI yang dirilis pada tahun 1980.
Dono berperan sebagai Slamet seorang anak pedagang tembakau kaya, sedangkan Indro berperan sebagai Paijo seorang anak pengusaha minyak, dan Kasino berperan sebagao Sanwani seorang anak pengusaha bengkel kecil.
Mereka bertiga bertemu di sebuah universitas, dan sama-sama jatuh cinta kepada Rita, seorang anak dosen. Mereka sama-sama menunjukkan gengsi tinggi dengan memamerkan harta, untuk merebut perhatian Rita. Namun ketiganya kalah saing karena pada akhirnya Rita dinikahkan dengan seorang pilot.
2. Maju Kena Mundur Kena
Film Warkop DKI selanjutnya adalah Maju Kena Mundur Kena yang dirilis pada 1983. Maju Kena Mundur Kena berkisah tentang dua orang remaja (Dono dan Indro) yang tinggal di satu kos dan bekerja di bengkel milik Kasino.
Kasino pun memberikan larangan pacaran untuk Dono dan Indro. Padahal Kasino menyukai seorang perempuan yang ditemukannya di sebuah majalah bernama Marina.
Saat bekerja, Dono sedang jaga malam dan memperbaiki mobil. Namun pemilik mobil tersebut tidak membayar tagihan dan membuat marah Kasino.
Di luar dugaan, ternyata pemilik mobil tersebut adalah Marina. Marina kemudian pindah kos ke tempat Dono dan kawan kawan. Kasino selalu berusaha mendekati Marina, tetapi justru Dono yang mendapat untung. Karena Marina yang ditemui kakek neneknya untuk dikawinkan mengaku sudah menikah dengan Dono.
3. Setan Kredit
Dono, Kasino, dan Indro mendengar berita hilangnya seorang anak melalui radio yang menawarkan hadiah untuk yang menemukan. Mereka bertiga tertarik dengan hadiah yang diberikan untuk menemukan anak yang hilang. Kemudian mereka mendatangi tempat yang dikeramatkan untuk mendapat petunjuk. Sang penunggu meminta syarat kepada mereka untuk mendatangkan orang-orang yang mau menerima kredit.
Setelah berusaha untuk mendapatkan orang-orang yang mau menerima kredit, mereka menagih janji untuk mendapat petunjuk, tetapi mereka tidak dapat apa-apa hingga diketahui bahwa berita yang hilang hanya kesalahan, karena sang anak hanya bersembunyi dan dinyatakan hilang.
4. Pintar-Pintar Bodoh
Film ini berkisah tentang Dono, Kasino, Indro, dan Dorman yang ingin membuka sebuah kantor detektif. Namun karena ketidaksepahaman antara mereka, persahabatan mereka pun terbelah menjadi dua kubu yaitu Kubu Kasino-Dono dan Kubu Indro-Dorman. Kedua kubu tersebut bersaing untuk menjadi detektif terbaik.
Persaingan pun dimulai saat mereka mencari sekretaris cantik dan mempromosikan kehebatan mereka. Dan mereka tak tahu sekretaris mereka mengkhianati bossnya masing-masing. Sekretaris Indro berpacaran dengan sekretaris Kasino dan membeberkan rahasia perusahaan Kasino kepada Indro begitupun sebaliknya. Sampai akhirnya kedua kubu itu bangkrut karena tak ada pemasukan dan mereka tak pernah menyelesaikan satu masalahpun.
Namun, adegan di film ini yang paling dikenang sampai saat ini adalah adegan saat Kasino dan Dono menyamar menjadi pengamen di Restoran Barbeque. Kasino mengubah lagu "Sukiyaki" menjadi lagu "Nyanyian Kode" lantaran Dono malah asyik menggoda salah satu pelanggan wanita, dan lupa mengawasi pasangan yang mereka buntuti.
5. Mana Tahan
Film Mana Tahan adalah film pertama dari Warkop DKI yang dirilis pada tahun 1979.
Slamet (Dono) yang berasal dari Klaten dan Paijo (Indro) yang berasal dari Purbalingga bertemu saat sedang menaiki kereta untuk kuliah di Jakarta, dan akhirnya tinggal di sebuah rumah kost tempat milik Rahayu Effendi. Di tempat indekos itu juga ada Kasino dan Nanu.
Pertemuan mereka inilah menjadi titik lawakan mereka. Banyolan ala Jawa, Batak dan Betawi campur aduk dalam film tersebut. Di tambah bintang tamunya Elvy Sukaesih yang memerankan pembantu seksi.
Ketiganya bersaingan mendapatkan Elvy. Di tengah cerita, Elvy rupanya hamil, dan membuat Tante Mira geram, tetapi tidak ada satupun yang mengakui. Namun setelah diselidiki lebih lanjut, Setelah diselidiki, ternyata yang menghamili adalah majikannya yang diperankan oleh Kusno Sudjarwadi.
Itu dia film Warkop DKI terbaik dengan komedi legendaris ala Dono, Kasino, dan Indro. Mana film yang paling kamu sukai?