parboaboa

Catat! Ini Hari besar Katolik yang Dirayakan di Indonesia

Sarah | Pendidikan | 30-01-2023

Perayaan Malam Natal di Gereja Katedral Jakarta Tanggal 24 Desember 2022 (Foto: Parboaboa/Sarah)

PARBOABOA - Hai sahabat, kembali lagi dengan Parboaboa. Bagaimana nih kabar kamu? Semoga sehat selalu, ya. Sama seperti agama lain pada umumnya, umat Katolik juga memiliki hari besar dirayakan bersama oleh seluruh umatnya.

Meski demikian, tidak semua hari besar Katolik dijadikan hari libur nasional. Beberapa hari raya terkenal seperti Natal dan Paskah mungkin sudah dijadikan libur nasional. Akan tetapi, umat Katolik tetap merayakan hari-hari besar ini di Indonesia karena maknanya yang mendalam.

Lantas, apa saja sih hari besar yang dirayakan umat Katolik di Indonesia? Ingin tahu? Yuk, ikuti penjelasan kami di bawah ini!

Hari Besar Katolik

1. Hari Raya Santa Perawan Maria (1 Januari)

Pertama, Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah yang dirayakan pada tanggal 1 Januari setiap tahunnya. Diantaranya, Dua Belas Hari Natal, pada hari kedelapannya. Hari raya ini merupakan pesta merayakan keibuan Maria terhadap Yesus Kristus, Putra Allah, yang dikandungnya.

Hari raya ini bertujuan untuk mengingatkan umat Katolik bahwa mereka bukan barang dagangan, bukan sembarang anak, melainkan mereka semua merupakan anak-anak Allah, sebuah keluarga besar dan merupakan umat kepunyaan dan pilihan Allah. Seluruh Gereja Katolik merayakan hari raya satu ini.

2. Hari Raya Epifani (6 Januari)

Kedua, Hari Raya Epifani atau Hari Penampakan Tuhan dirayakan pada tanggal 6 Januari setiap tahunnya. Hari raya ini berkaitan dengan peristiwa ketika tiga orang majus dari Timur tiba di kandang domba di Betlehem untuk menjenguk Yesus yang baru saja lahir. Kisah ini terdapat pada Injil Matius 2:1-12.

Kata Epifani berasal dari Bahasa Yunani, epiphaneia, yang artinya penampakan yang mencolok. Oleh karena itu, kata epifani ini merujuk pada penampakan Allah setelah kelahiran-Nya.

3. Trihari Suci Paskah

Ketiga, Trihari Suci Paskah. Dimulai dari Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, sampai hari Paskah, umat Katolik merayakan serangkaian hari-hari suci sebelum perayaan Paskah. Rabu Abu jatuh 6 minggu sebelum Minggu Paskah.

Pada Rabu Abu, umat Katolik berpuasa selama periode 24 jam. Tak hanya itu, ada pula umat Katolik yang berpuasa dengan hanya makan roti dan air selama 40 hari 40 malam, seperti yang dilakukan Yesus dalam Injil.

Pada Kamis Putih, umat Katolik melakukan Perjamuan Terakhir sebelum paskah. Kemudian tradisi membasuh kaki seperti apa yang dilakukan Yesus kepada para rasul-Nya.

Jumat Agung sendiri diperingati sebagai hari kematian Tuhan Yesus Kristus di Kayu Salib. Jumat Agung dijadikan hari libur nasional di Indonesia. Hari Raya Paskah dirayakan tiga hari setelah kematian Tuhan Yesus, yang menandakan kebangkitan-Nya setelah hilang dari kubur-Nya.

4. Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus

Keempat, Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus atau ikenal juga dengan nama Kenaikan Isa Almasih. Hari raya ini dirayakan tepat 40 hari setelah paskah.

Sama seperti namanya, hari raya kenaikan Isa Almasih memperingati kenaikan Yesus ke surga setelah bangkit dari wafatnya. Pada hari ini, umat kristiani juga akan mengikuti perayaan ekaristi di gereja.

5. Hari Raya Santo Petrus dan Paulus (29 Juni)

Kelima, Hari Raya Santo Petrus dan Paulus yang dirayakan tanggal 29 Juni setiap tahunnya. Perayaan ini bertujuan untuk memperingati dan menghormati martirnya para rasul, yakni Petrus dan Paulus di Roma.

Tanggal 29 Juni merupakan tanggal untuk memperingati pemindahan relikui mereka ke Basilika. Akan tetapi, hari raya ini masih kurang umum dirayakan di Indonesia. Hari Raya Santo Petrus dan Paulus biasanya dirayakan oleh Gereja Katolik Roma dan Gereja-gereja Timur melalui tradisi Bizantium.

6. Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga (15 Agustus)

Keenam, Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga yang diperingati setiap tanggal 15 Agustus. Perayaan ini dilakukan untuk memperingati bahwa setelah Bunda Maria menyelesaikan hidup duniawinya, ia diangkat ke dalam kemuliaan surga. Tidak hanya jiwanya saja, melainkan tubuhnya juga.

Semasa hidupnya, Bunda Maria selalu dikenang sebagai perempuan rendah hati, taat, serta rajin berdoa dan beribadah.

7. Hari Raya Semua Orang Kudus (1 November)

Ketujuh, Hari Raya Semua Orang Kudus atau All Saints' Day, dirayakan pada tanggal 1 November setiap tahunnya. Pada hari itu, Gereja Katolik merayakan hari orang-orang kudus, baik mereka yang telah diakui oleh gereja sebagai Santo atau Santa, maupun mereka lainnya yang belum dikenal.

Pada awalnya, hari raya ini dirayakan pada hari Minggu pertama setelah Pentakosta, yang mana hal ini masih diikuti oleh Gereja Timur sampai saat ini. Gereja Barat menggeser tanggalnya menjadi 13 Mei. Namun hal tersebut kembali berubah. Tanggal 1 November ditetapkan sebagai hari raya pertama kali pada tahun 835 pada zaman Paus Gregorius IV.

8. Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (8 Desember)

Kedelapan, Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda yang dirayakan setiap tanggal 8 Desember dan diresmikan pertama kali pada tahun 1476 oleh Paus Siktus IV.

Hari raya ini dijadikan hari libur nasional oleh beberapa negata seperti Italia. Meski tidak menjadi hari libur nasional di Indonesia, hari raya ini masih tetap diperingati oleh beberapa Gereja Katolik.

Sama seperti namanya, Bunda Maria mengandung Yesus tanpa dosa apapun. Hal ini berarti ia tidak kehilangan kekudusannya dan dipenuhi dengan rahmat Ilahi. Maria juga dipercaya menjalani hidup bebas dari dosa.

9. Hari Raya Natal (25 Desember)

Terakhir, Hari Raya Natal yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Hari Raya Natal merupakan hari libur nasional yang banyak dinanti anak-anak  di seluruh dunia karena terlena akan hadiah yang bisa diperolehnya di bawah pohon natal yang diberikan oleh Santa Claus.

Nah sahabat Parboaboa, itulah 9 hari besar agama Katolik yang perlu kamu ketahui.

Editor : -

Tag : #katolik    #hari besar katolik    #pendidikan    #natal    #agama   

BACA JUGA

BERITA TERBARU