PARBOABOA – Afrika adalah sebuah benua yang terletak di belahan bumi bagian selatan dan mayoritas wilayahnya terletak di belahan bumi bagian timur.
Afrika merupakan benua terbesar kedua setelah Asia dan memiliki luas sekitar 30,37 juta kilometer persegi.
Benua Afrika memiliki iklim yang paling beragam di dunia yang bervariasi dari daerah ke daerah. Karena Benua Afrika terletak dekat dengan garis khatulistiwa.
Dikutip dari buku yang berjudul Geografi dan Sosiologi (IPS Terpadu) SMP kls 9 karya Dra. Umasih, dkk, iklim Benua Afrika berdasarkan garis lintang, terletak di zona iklim tropis dan iklim subtropis.
Namun, pengaruh benua yang sangat luas, angin dan curah hujan, membuat kondisi iklim di Benua Afrika sangatlah beragam.
Artikel kali ini akan membahas seputar iklim Benua Afrika, lengkap dengan penjelasannya. Simak sampai habis, ya!
Iklim Benua Afrika
Dikutip dari buku yang berjudul Benua dan Samudra karya Drs. Mulyadi (2020), iklim benua afrika berdasarkan letak astronomis memiliki iklim berikut.
Subtropis utara terletak antara 38°LU-23,5°LU, tropis 23,5°LU-23,5°LS, subtropis selatan 23,5°LS-35°LS. Selain berdasarkan letak astronomis, iklim di Benua Afrika juga dipengaruhi oleh kondisi fisik atau alamnya.
Berdasarkan kondisi fisik atau alamnya benua Afrika memiliki iklim gurun di bagian utara dan sebagian selatan, iklim mediteran atau pegunungan di ujung selatan, dan iklim laut sepanjang pantai samudra pasifik dan samudra atlantik.
Jenis-jenis Iklim Benua Afrika
Iklim Benua Afrika adalah salah satu yang paling beragam karena ukuran wilayahnya yang luas dan topografinya yang bervariasi. Berikut adalah beberapa keadaan iklim Benua Afrika:
1. Iklim Gurun
Iklim gurun terdapat di sebagian besar wilayah Afrika Utara dan juga di beberapa wilayah Afrika Barat dan Selatan.
Iklim ini ditandai dengan cuaca kering sepanjang tahun, dengan sedikit hujan dan memiliki temperatur suhu yang tinggi. Terdapat perbedaan suhu yang signifikan antara siang dan malam.
2. Iklim Tropis
Sebagian besar daerah Afrika terletak di antara dua tropika, yaitu Tropika Kanser di utara dan Tropika Capricorn di selatan.
Hal ini menyebabkan terbentuknya iklim tropis yang cenderung panas sepanjang tahun. Daerah-daerah dengan karakteristik iklim ini meliputi sebagian besar wilayah Afrika Sub-Sahara, termasuk hutan hujan Kongo dan savana.
3. Iklim Subtropis
Iklim subtropis ditandai oleh empat musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim gugur, dan musim semi.
Namun, di Benua Afrika, iklim subtropis dapat bervariasi. Tidak semua wilayah di bagian subtropis mengalami keempat musim tersebut.
Bahkan, sebagian wilayahnya termasuk dalam ekosistem padang rumput, yang sangat kering untuk menjadi hutan hujan tropis dan terlalu basah untuk menjadi gurun.
Hanya terdapat tiga negara di Afrika yang mengalami musim dingin, yaitu Lesotho, Maroko, dan Afrika Selatan.
4. Iklim Pegunungan
Pegunungan Ruwenzori di Afrika Timur merupakan iklim pegunungan Highland. Selain itu, beberapa pegunungan, seperti Pegunungan Atlas di Afrika Utara, memiliki iklim gurun dingin.
Iklim tersebut ditandai dengan musim panas yang relatif hangat dan musim dingin yang sejuk dengan turunnya salju.
5. Iklim Laut
Terdapat di sepanjang pantai barat Afrika dan kepulauan di sekitarnya. Iklim ini dipengaruhi oleh arus laut dingin seperti Arus Benguela dan Arus Kanari. Musim panas relatif hangat dan musim dingin relatif sejuk.
6. Iklim Semi Kering
Daerah di sekitar gurun-gurun utama, seperti Sahel di Afrika Barat dan Kalahari di selatan, memiliki iklim semi-kering. Wilayah ini ditandai oleh musim hujan yang pendek dan musim panas yang panjang dan panas.
7. Iklim Mediterania
Beberapa wilayah pegunungan, seperti Pegunungan Atlas di Afrika Utara, memiliki iklim gurun dingin. Iklim ini ditandai dengan musim panas yang relatif hangat dan musim dingin yang sejuk dengan turunnya salju.
Selain iklim-iklim tersebut, terdapat juga variasi iklim mikro di dalam benua Afrika karena perbedaan topografi, tinggi rendahnya permukaan tanah, dan faktor-faktor lainnya.
Misalnya, daerah pegunungan seperti Pegunungan Atlas di Afrika Utara dan Pegunungan Rift di Afrika Timur memiliki iklim yang lebih sejuk dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Penting untuk diketahui bahwa iklim di Afrika dapat mengalami perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu dan terdapat variasi yang cukup besar di berbagai wilayah benua tersebut.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Variasi Iklim di Benua Afrika
Ada beberapa faktor penyebab variasi iklim di Benua Afrika. Afrika adalah benua yang luas dan beragam, sehingga iklimnya sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor geografis dan atmosfer. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi variasi iklim di Benua Afrika:
1. Letak Geografis
Pengaruh letak geografis terhadap kondisi iklim Benua Afrika memainkan peran penting dalam variasi iklimnya.
Benua ini melintang di sepanjang garis khatulistiwa, sehingga sebagian besar wilayahnya berada di daerah tropis.
Namun, iklim di Afrika juga dipengaruhi oleh faktor-faktor regional seperti berdekatan dengan Samudra Atlantik dan Samudra Hindia, serta pegunungan seperti Pegunungan Atlas dan Pegunungan Kilimanjaro.
2. Faktor Topografi
Topografi atau bentuk permukaan bumi juga mempengaruhi variasi iklim di Afrika. Pegunungan, dataran tinggi, dan lembah-lembah dapat mempengaruhi aliran angin, pola hujan, dan temperatur suhu.
Misalnya, pegunungan tinggi seperti Pegunungan Kilimanjaro di Afrika Timur dapat menciptakan iklim yang lebih sejuk dan lembap di sekitarnya, sementara gurun Sahara yang luas di sebelah utara memiliki iklim yang panas dan kering.
3. Arus Laut dan Arus Udara
Arus laut dan arus udara memainkan peran penting dalam menentukan keadaan iklim Benua Afrika.
Arus laut seperti Arus Benguela dan Arus Canaries membawa air dingin atau hangat ke pantai Afrika, yang dapat mempengaruhi suhu dan kelembapan wilayah tersebut.
Arus udara seperti angin muson dan Alis Sahara juga berperan dalam memengaruhi pola angin dan distribusi hujan di beberapa wilayah.
4. Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global juga memiliki dampak pada variasi iklim di Afrika. Peningkatan suhu global dapat mempengaruhi pola curah hujan dan suhu di seluruh benua.
Afrika telah mengalami perubahan iklim yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, termasuk peningkatan suhu rata-rata dan perubahan pola curah hujan yang dapat berdampak pada pertanian, sumber daya air, dan kehidupan masyarakat.
5. Pola Samudera
Pola Samudera, seperti El Niño dan La Niña, juga mempengaruhi variasi iklim di Afrika. Fenomena El Niño dan La Niña terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik Tengah mengalami fluktuasi abnormal.
Ini dapat mempengaruhi pola cuaca global dan regional, termasuk di Afrika, dengan dampak pada curah hujan dan temperatur suhu.
Demikian penjelasan tentang jenis iklim Benua Afrika, lengkap dengan penjelasannya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Editor: Juni