PARBOABOA - Kisah Nabi Khidir merupakan salah satu kisah yang penuh dengan hikmah dan memiliki banyak pelajaran berharga bagi kehidupan umat muslim.
Mengutip dari buku berjudul Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir (2011), keberadaan Nabi Khidir hingga saat ini pun masih menjadi misteri.
Beliau dipercaya menjadi satu-satunya nabi yang masih hidup hingga kini.
Maka dari itu, terdapat kisah yang paling terkenal salah satunya yakni pertemuannya dengan Nabi Musa AS.
Kisah Nabi Khidir dalam Al Quran termuat dalam Surat Al-Kahfi ayat 65, berbunyi;
Ùَوَجَدَا عَبْدًا مّÙنْ عÙبَادÙنَآ ءَاتَيْنَٰه٠رَØْمَةً مّÙنْ عÙندÙنَا وَعَلَّمْنَٰه٠مÙÙ† لَّدÙنَّا عÙلْمًا
"Fa wajadÄ 'abdam min 'ibÄdinÄ ÄtainÄhu raḥmatam min 'indinÄ wa 'allamnÄhu mil ladunnÄ 'ilmÄ."
Artinya: “Lalu, mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-hamba Kami yang telah Kami anugerahi rahmat kepadanya di sisi Kami. Kami telah mengajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.”
Untuk memahami kisah Nabi Khidir yang masih hidup sampai sekarang.
Berikut akan disajikan informasinya secara lengkap beserta dengan hikmahnya. Yuk, disimak hingga akhir!
Kisah Nabi Khidir dari Lahir sampai Wafat
Kisah Nabi Khidir Bertemu Nabi Muhammad
Ketika Rasulullah SAW berada dalam masjid, beliau mendengar orang berdoa, "Ya Allah, tolonglah aku atas apa yang bisa menyelamatkan aku dari apa yang paling ku takuti".
Lalu Rasulullah bersabda, "Mengapa orang itu tidak menyertakan pasangan doanya yang seperti ini, Ya Allah berilah kepadaku kerinduan orang-orang shalih yang paling mereka rindukan".
Kemudian Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya Anas untuk menyampaikan pasangan doa tersebut kepada orang yang sedang berdoa tadi,
Setelah Anas menyampaikan kepada orang tersebut perihal pasangan do'a dari Rasulullah, maka orang itu berkata, "Ya Anas, katakan kepada Rasulullah bahwa Allah telah memberi kelebihan karunia kepadanya di atas para nabi seperti kelebihan kepada umatnya di atas ummat para nabi lain, seperti kelebihan bulan Ramadhan atas bulan-bulan lainnya dan memberi kelebihan hari Jum'at atas hari-hari yang lain.
Anas terperanjat pada saat lelaki itu menoleh ke arah Anas, karena yang nampak adalah Nabi Khidir AS.
Lalu orang itu berdo'a, "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan umat yang dimuliakan ini".
(Riwayat Ibnu Addi dalam Al-Kamil, Thabranidalam Al Ausath, Ibnu Askir dalam TarikhDamsyq dan Ibnu Abiddunya dari Anas. Riwayat Hakim dalam Al Mustadrak)
Kisah Nabi Khidir dan Jin
Salah satu aspek yang perlu dipahami mengenai kisah Nabi Khidir dan Jin adalah adanya penafsiran yang salah terhadap pertemuan tersebut.
Menurut pandangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, kemungkinan besar orang yang mengklaim bertemu dengan Nabi Khidir sebenarnya bisa jadi sedang berhadapan dengan jin.
Keyakinan ini muncul karena para sahabat Rasulullah yang pernah berinteraksi dengan Nabi Khidir tidak pernah melaporkan pengalaman mereka dengan jelas.
Sama halnya, Nabi Khidir sendiri tidak akan mengakui identitasnya ketika bertemu dengan seseorang.
Kisah Nabi Khidir dan Dajjal
Percayakah kamu bahwa Dajjal tidak akan selamanya berhasil menipu dan menyesatkan orang?
Di saat fitnah Dajjal mencapai puncaknya, muncullah Nabi Allah Khidir Alaihissalam. Beliau akan membongkar segala fitnah dan tipu daya dari Dajjal.
Nabi Khidir akan bersaksi dan meyakinkan seluruh umat manusia bahwa Dajjal adalah fitnah sejati akhir zaman.
Beliau akan mengungkap semua kebohongan yang dibuat oleh Dajjal. Tetapi, Dajjal tidak akan tinggal diam.
Dia akan memenggal kepala Nabi Khidir sebagai upaya untuk menghancurkan keyakinan orang-orang.
Kisah Nabi Khidir Minum Air dari Ainul Hayat
Salah satu faktor yang menyebutkan bahwa Nabi Khidir AS bisa berumur panjang, karena beliau meminum air Ainul Hayat bersumber dari sebuah riwayat Ats-Tsalabi yang didasarkan pada Imam Ali RA dalam kitab Badai' Az-Zuhur.
Pada riwayat tersebut, dikisahkan tentang keagungan Raja Iskandar Zulkarnain.
Zulkarnain merupakan salah satu raja agung yang mampu menaklukkan dunia Timur dan Barat.
Meski kekuasaannya luas, tidak lantas menjadikannya sombong dan semena-mena.
Justru sebaliknya, Zulkarnain menjadi salah satu raja yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Nabi Khidir kemudian menjadi salah seorang pengikut Zulkarnain dalam mencari sumber mata air Ainul Hayat tersebut. Nabi Khidir pun diketahui menjadi salah satu yang memimpin pasukan.
Mengutip dari buku berjudul Janibal Ma’rifat karya Dafiq Rohman (2019), mereka menempuh perjalanan jauh untuk mencari Ainul Hayat hingga menjumpai tempat keluarnya Matahari tepat pada arah kiblat.
Mereka diketahui melakukan perjalanan selama 12 tahun.
Begitu sampai di tepi Bumi yang gelap itu, dikisahkan gelapnya seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam.
Kemudian, Zulkarnain masuk ke tempat tersebut dengan didampingi oleh Nabi Khidir.
Saat mereka berjalan, Allah memberikan wahyu kepada Nabi Khidir, "Sesungguhnya, Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat itu Aku khususkan untuk kamu.”
Berkat mandi dan minum Ainul Hayat tersebut, Nabi Khidir diketahui masih hidup dan keberadaannya masih ada di Bumi hingga saat ini.
Pendapat Para Ulama Mengenai Nabi Khidir
Banyak para ulama meyakini bahwa beliau masih ada dalam dunia ini dengan jasadnya.
Mereka percaya bahwa beliau akan meninggal sebagai manusia pada akhir zaman atau hari kiamat.
Sebagian ulama, seperti yang dijelaskan dalam buku Tanya Jawab Islam, juga berpendapat bahwa Nabi Khidir telah wafat.
Pendapat ini merujuk pada ayat Allah SWT yang menyatakan, "Kami tidak menjadikan seorang pun sebelum engkau (hai Nabi), hidup kekal abadi." (Q.S. Al Anbiya: 34).
Selain itu, wafatnya Nabi Khidir juga diperkuat oleh hadis yang menyatakan, "Setelah berlalu seratus tahun, tidak akan ada lagi manusia yang hidup di muka bumi."
Rajin Melakukan Zikir dan Berdoa
Nabi Khidir juga dipercaya menjalankan amalan rutin, yakni membaca doa dan berzikir.
Salah satu doa yang dibacakan oleh Nabi Khidir untuk mengabulkan segala keperluan adalah sebagai berikut:
“Dengan nama Allah, tidak ada yang membawa kebaikan kecuali Allah, dengan nama Allah, tidak ada yang menghilangkan keburukan kecuali Allah, dengan nama Allah, segala nikmat berasal dari Allah, dengan nama Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi."
Maknanya, zikir ini mengungkapkan bahwa Allah SWT akan memberikan ampunan dan membawa seribu kebaikan kepada umat-Nya.
Semua yang terjadi, termasuk kenikmatan, berasal dari Allah SWT.
Selain itu, zikir ini juga menekankan bahwa kita hanya dapat menghindari perbuatan maksiat dengan perlindungan Allah SWT.
Sosok yang Penuh Kesabaran
Kisah Nabi Khidir juga dicatat dalam berbagai hadis yang menyoroti sifat kenabiannya.
Salah satu karakteristiknya yang ditemukan dalam buku Tafsir al-Munir Jilid 8: Aqidah, Syariah, Manhaj (Juz 15-16 aI-Israa' - Thaahaa) adalah kesabarannya saat menghadapi penduduk desa yang tidak menerima kedatangannya.
Sifat kesabaran yang dimiliki oleh Nabi Khidir mencerminkan nilai-nilai yang masih relevan bagi umat Islam hingga saat ini.
Ilmu Nabi Khidir Melebihi Nabi Musa
Mengagumkan, Nabi Khidir diyakini memiliki pengetahuan yang lebih tinggi daripada Nabi Musa AS.
Dalam kisah Nabi Khidir, Allah SWT berfirman:
“Musa berkata kepadanya: “Bolehkah aku mengikutimu agar kamu mengajarkan ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah kamu pelajari?”
Dia menjawab: “Kamu tidak akan mampu sabar bersamaku.
Bagaimana kamu bisa sabar dengan hal yang kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentangnya?”
Musa berkata: “Insya Allah, aku akan bersabar dan tidak akan menentangmu dalam hal apa pun.”
Dia berkata: “Jika kamu mengikutiku, janganlah kamu tanyakan kepadaku tentang sesuatu pun, sampai aku sendiri menjelaskannya kepadamu.”
Mukjizat Nabi Khidir
Salah satu bukti kenabiannya adalah kemampuannya untuk melakukan mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.
Kisah Nabi Khidir tertuang dalam mukjizat yang Allah SWT berikan kepadanya, yaitu mengubah tanah gersang menjadi subur.
Setiap kali beliau duduk di atas kayu atau tanah yang kering, tempat itu akan berubah menjadi penuh dengan rumput dan pohon.
Jalaluddin as-Suyuthi dalam tafsir ad-Dur al-Mantsur merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang menyatakan, "Khidir disebut Khidir karena setiap kali beliau shalat di atas permukaan tanah yang gersang, tempat itu akan tiba-tiba berubah menjadi hijau."
Hikmah Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa AS
Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa AS terdapat di dalam Al-Quran Surah Al Kahfi ayat 60-82, memiliki beberapa hikmah yang dapat diambil sebagai pelajaran, di antaranya:
1. Keadilan
Kisah ini menggambarkan bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar dan lebih dalam dalam setiap tindakan-Nya.
Meskipun tindakan Nabi Khidir yang tampak tidak adil kepada mata manusia, sebenarnya itu adalah tindakan yang diilhami oleh Allah untuk kebaikan yang lebih besar.
Hal ini mengajarkan kita untuk mempercayai kebijaksanaan dan rencana Allah meskipun kita tidak selalu memahaminya.
2. Kesabaran dan Rendah Hati
Nabi Musa menunjukkan kesabaran dan rendah hati dalam mengikuti semua perjalanan dan pembelajaran bersama Nabi Khidir, meskipun dia adalah seorang nabi besar.
Ini mengajarkan kita pentingnya kesabaran dan rendah hati dalam belajar dari orang lain, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang lebih besar atau pengalaman yang lebih luas.
3. Kekuasaan Allah atas Alam
Kisah ini menggambarkan mukjizat dan kekuasaan Allah atas alam.
Kemampuan Nabi Khidir untuk mengubah alam sekitarnya menjadi subur adalah contoh nyata dari mukjizat yang Allah berikan kepada nabi-Nya.
Ini mengingatkan kita bahwa Allah memiliki kendali mutlak atas alam semesta dan dapat mengubah keadaan sesuai dengan kehendak-Nya.
4. Pentingnya Iman dan Kepatuhan
Kisah ini menekankan pentingnya iman dan kepatuhan kepada Allah dan rasul-Nya.
Nabi Musa AS tetap patuh kepada Allah dan Nabi Khidir, bahkan ketika dia tidak memahami tindakan Nabi Khidir.
Ini mengajarkan kita bahwa iman dan ketaatan kepada ajaran agama adalah hal yang sangat penting dalam menghadapi situasi yang sulit atau tidak dimengerti.
5. Pembelajaran dari Guru
Kisah ini mengilustrasikan pentingnya belajar dari seorang guru atau mentor yang lebih berpengalaman.
Nabi Musa belajar banyak hal dari Nabi Khidir, dan hal ini menunjukkan pentingnya menghormati dan mendengarkan nasihat dari mereka yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih besar dalam agama atau kehidupan.
Demikianlah rangkuman kisah Nabi Khidir dari lahir sampai wafat hingga hikmahnya yang patut diteladani, semoga kisahnya dapat menginspirasi semua kaum muslim.
Editor: Ratni Dewi Sawitri