PARBOABOA, PESHAWAR - Korban tewas bom bunuh diri di Pakistan meningkat menjadi 63 orang. Sementara itu 123 korban lainnya masih dalam perawatan.
Serangan bom bunuh diri itu terjadi saat pertemuan partai konservatif Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F) di Distrik Bajaur, barat laut Pakistan, dekat perbatasan dengan Afghanistan, Minggu (30/7/2023). Partai tersebut dikenal memiliki hubungan dengan Islam garis keras tetapi mengutuk militan yang berusaha menggulingkan pemerintah Pakistan.
Kelompok militan garis keras, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu. Pernyataan itu disampaikan melalui saluran Telegramnya, Senin (31/7/2023).
Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengecam serangan itu. Dia menyebutnya sebagai serangan terhadap proses demokrasi.
Menurutnya, prospek pemilu menjadi kabur akibat persaingan antara partai-partai utama selama berbulan-bulan. Hal itu diperparah dengan tuduhan keterlibatan militer dalam politik sipil. Namun militer sendiri membantah hal itu.
Amerika Serikat mengutuk keras serangan bom bunuh diri di Pakistan. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller pada Selasa (1/8/2023) mengatakan, tidak boleh ada lagi negara yang menderita akibat tindakan teror seperti itu.
Masa jabatan pemerintah Pakistan berakhir pada paruh pertama bulan Agustus ini. Setelah itu pemilihan akan diadakan sebelum awal November.
Pakistan telah mengalami banyak serangan oleh militan sejak tahun lalu, ketika gencatan senjata antara Taliban Pakistan, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan pemerintah gagal.
Dibandingkan dengan TTP, serangan ISIS lebih jarang terjadi di Pakistan mengingat kehadirannya yang terbatas. Afiliasi lokal kelompok itu, yang pertama kali muncul di Irak, tetap lebih aktif di negara tetangga Afghanistan. Serangan besar terakhirnya di Pakistan terjadi di sebuah masjid pada tahun 2022.
Kini justru muncul kelompok militan baru lainnya, Tehreek-e-Jihad Pakistan. Mereka telah melakukan serangkaian serangan di negara itu dan menewaskan 12 tentara di sebuah pangkalan militer awal bulan ini.
Editor: Umaya khusniah