Yesika Gulo | Pendidikan | 20-09-2023
PARBOABOA – Mobilitas sosial menjadi indikator penting untuk mengukur tingkat kesetaraan dalam kehidupan masyarakat yang kompleks. Namun dalam hal ini, faktor ekonomi menjadi salah satu penghambat yang menonjol.
Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial? Pada dasarnya, mobilitas sosial adalah kemampuan individu atau kelompok dalam masyarakat untuk naik atau turun dalam hierarki sosial atau status ekonomi mereka.
Dengan kata lain, setiap perubahan yang terjadi bisa berupa peningkatan ataupun penurunan status seseorang. Lantas, mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?
Dalam artikel ini, Parboaboa telah merangkum bagaimana faktor ekonomi menjadi penghambat utama dalam perjalanan menuju mobilitas sosial yang lebih besar dan dampaknya di berbagai lapisan masyarakat.
Dikutip dari Buku Kumpulan Materi Ajar Kreatif oleh Nanda Hidayati, mobilitas sosial atau gerak sosial adalah perubahan, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya.
Istilah ‘mobilitas’ berasal dari bahasa Latin yaitu ‘mobilis’, yang berarti kemampuan untuk bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Arti kata ‘sosial’ adalah segala hal yang berkaitan dengan interaksi, hubungan dan kehidupan bersama dalam masyarakat baik itu individu maupun berkelompok.
Terdapat alasan mendasar mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain dalam struktur masyarakat.
Kondisi perekonomian yang tidak stabil tentu akan membuat seseorang kesulitan menempuh pendidikan yang layak, pelatihan, hingga modal untuk membuka usaha.
Berikut ini adalah berbagai bentuk mobilitas sosial yang terjadi dalam lapisan masyarakat, di antaranya:
Mobilitas sosial vertikal adalah perubahan posisi sosial seseorang atau kelompok dalam masyarakat, yang bisa berarti naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi atau turun ke lapisan sosial yang lebih rendah.
Mobilitas sosial horizontal terjadi ketika individu atau kelompok berpindah ke posisi yang sejajar dalam hierarki sosial atau ekonomi.
Hal ini mungkin melibatkan perubahan pekerjaan, perpindahan geografis, atau perubahan dalam lingkaran sosial tanpa pengaruh besar pada status generasi ke generasi.
Contohnya, ketika sesorang berpindah pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam posisi yang sejajar dalam hierarki pekerjaan yang sama.
Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial telah menjadi pertanyaan yang umum di tengah lapisan masyarakat. Salah satu alasan utamanya adalah karena proses mobilitas saat ini memerlukan biaya yang signifikan.
Kondisi ekonomi yang buruk dapat mempersulit individu untuk mengakses pendidikan, pelatihan, atau modal usaha yang diperlukan untuk mencapai mobilitas sosial.
Sebaliknya, kondisi ekonomi yang baik memungkinkan individu untuk lebih mudah memperoleh pendidikan, modal, dan peluang lainnya yang memfasilitasi perpindahan ke posisi yang lebih tinggi.
Itulah alasan utama mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial. Selain ekonomi, beberapa faktor penghambat yang lainnya adalah sebagai berikut:
Akses terhadap pendidikan berkualitas adalah faktor penting dalam mobilitas sosial. Kualitas pendidikan yang rendah atau keterbatasan akses terhadap pendidikan tinggi dapat membuat individu kesulitan untuk meningkatkan status sosial mereka.
Masalah kesehatan yang serius atau biaya kesehatan yang tinggi dapat menjadi penghambat mobilitas sosial. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial.
Jika seseorang atau keluarga mereka terlilit utang medis atau terbatasi dalam melakukan aktivitas ekonomi karena masalah kesehatan, bisa menghambat perjalanan menuju mobilitas sosial.
Norma sosial, nilai-nilai, dan ekspektasi budaya dalam suatu masyarakat dapat membatasi mobilitas sosial. Stereotip sosial, diskriminasi, dan ketidaksetaraan gender adalah contoh bagaimana faktor-faktor ini dapat menjadi penghambat.
Di beberapa daerah, lokasi geografis dan aksesibilitas terhadap peluang ekonomi dan pendidikan dapat mempengaruhi mobilitas sosial.
Individu yang tinggal di daerah terpencil atau miskin dapat menghadapi hambatan akses yang signifikan.
Kebijakan pemerintah juga dapat memainkan peran dalam mobilitas sosial. Kebijakan pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perlindungan sosial dapat mempengaruhi peluang individu untuk mencapai mobilitas sosial.
Kemampuan untuk memiliki dan mengakses aset seperti rumah atau modal bisnis dapat memengaruhi mobilitas sosial. Individu yang memiliki aset yang cukup mungkin lebih mampu mengambil risiko dalam upaya ekonomi yang lebih tinggi.
Kemampuan individu untuk memperoleh keterampilan dan pelatihan yang relevan dengan pasar kerja saat ini juga merupakan faktor yang signifikan.
Tanpa keterampilan yang sesuai, individu mungkin kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik atau memulai usaha yang berhasil.
Perbedaan ras dan agama sering kali memengaruhi mobilitas sosial. Dalam sistem kelas tertutup, ada kemungkinan mobilitas vertikal ke atas, tetapi dalam konteks agama, perpindahan agama tidak selalu diperbolehkan sesuai keinginan seseorang.
Perbedaan jenis kelamin, atau gender, juga berdampak pada mobilitas sosial. Dalam berbagai konteks, pria cenderung memiliki lebih banyak kesempatan untuk mencapai prestasi, kekuasaan, dan status sosial daripada wanita.
Hal ini menjadi salah satu penghambat untuk seseorang bisa berkembang dalam masyarakat.
Diskriminasi kelas sosial dapat menjadi penghalang serius bagi mobilitas sosial. Sebagai contoh, seseorang dapat ditolak pekerjaan hanya karena latar belakang etnisnya, meskipun memiliki kualifikasi yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.
Pemahaman tentang mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial dapat dilihat langsung di lingkungan masyarakat. Berikut ini dijelaskan beberapa dampak positif mobilitas sosial, di antaranya:
Mobilitas sosial yang mengarah ke posisi sosial atau ekonomi yang lebih tinggi dapat meningkatkan kualitas hidup individu dan keluarganya.
Ini mencakup akses terhadap pendidikan yang lebih baik, perumahan yang lebih baik, dan layanan kesehatan yang lebih baik.
Mobilitas sosial membuka peluang baru bagi individu untuk mencapai tujuan dan aspirasi pribadi mereka. Ini dapat mencakup peluang pekerjaan yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, dan kesempatan untuk meraih prestasi lebih besar.
Mobilitas sosial juga dapat mengubah persepsi dan ekspektasi dalam masyarakat. Ketika individu dari lapisan sosial yang lebih rendah mencapai kesuksesan, ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mengejar tujuan yang lebih tinggi.
Mobilitas sosial yang positif dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan dalam masyarakat. Ini dapat menghasilkan masyarakat yang lebih inklusif dan merata.
Tak bisa dipungkiri, kondisi ekonomi yang buruk memang akan mempengaruhi seseorang untuk bisa mencapai cita-citanya. Itulah alasannya mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial.
Berikut ini dijelaskan beberapa dampak negatif mobilitas sosial, di antaranya:
Perubahan dalam status sosial atau ekonomi dapat membawa tingkat ketidakpastian dan stres yang tinggi. Individu yang naik atau turun dalam hierarki sosial sering menghadapi tekanan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Mobilitas sosial yang tinggi dalam beberapa kasus dapat memperkuat diskriminasi dan prasangka. Orang yang naik ke posisi sosial yang lebih tinggi atau berbeda etnis, gender, atau agama sering menghadapi tantangan diskriminasi dan stereotip.
Perubahan dalam mobilitas sosial dapat mengakibatkan individu kehilangan identitas budaya atau jaringan sosial yang biasa mereka miliki. Hal ini bisa membuat individu merasa terasing atau kehilangan akar.
Mobilitas sosial yang tinggi dalam satu generasi dapat menciptakan kesenjangan antara generasi yang lebih muda dan lebih tua dalam keluarga.
Generasi yang lebih tua mungkin memiliki nilai-nilai dan pengalaman yang berbeda, yang bisa menyebabkan konflik atau ketegangan.
Meskipun mobilitas sosial dapat mengurangi ketidaksetaraan, dalam beberapa kasus, hal ini juga dapat menciptakan kesenjangan yang lebih besar jika individu yang naik secara sosial menjadi lebih kaya sementara mereka yang turun semakin miskin.
Itulah penjelasan tentang mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial serta fungsi dampaknya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pemahaman dan upaya untuk mengurangi hambatan-hambatan mobilitas sosial adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Editor : Juni
Tag : #mobilitas sosial #sosial #pendidikan #faktor penghambat mobilitas sosial