PARBOABOA, Pematangsiantar - Yovan Sistama (37) bersama teman-temannya, menemukan keseruan dalam bermain perang-perangan menggunakan airsoft gun.
Pada tahun 2016, jelas Yovan, mereka mulai mengeksplorasi dunia airsoft gun. Awalnya banyak kawan yang kurang tertarik, namun Yovan tak menyerah.
Ia menghabiskan hampir setahun untuk membujuk mereka agar mau mencoba permainan yang seru ini.
Lantas Yovan, mulai mengunduh permainan mereka di media sosial, ia juga mulai belajar banyak di sana.
Alhasil dari media sosial inilah, Yovan dan teman-temannya mengetahui, di luar negeri, permainan ini telah menjadi fenomena dengan federasi yang mendukungnya.
"Airsoft gun muncul dari keresahan orang-orang yang ingin menikmati permainan paintball namun terkendala biaya yang tinggi. Dengan hadirnya airsoft gun yang lebih terjangkau, kami bisa merasakan sensasi perang-perangan tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam," ungkapnya.
Sementara Yowanda Rahmazam, Ketua Federasi Airsoft Gun Indonesia (FAI) di Pematangsiantar mengatakan sejak bergabung dengan FAI pada tahun 2019, komunitas ini telah berkembang pesat.
Saat ini, ada belasan anggota yang bergabung di FAI.
Anggota FAI jelas Yowanda, aktif melakukan berbagai kegiatan, termasuk wargame di lokasi-lokasi menarik seperti SMP Negeri Satu, rumah potong, dan hutan pinus.
Aktivitas ini tidak hanya sekedar bersenang-senang, tetapi juga bertujuan untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan olahraga airsoft kepada masyarakat Pematangsiantar.
"Setelah bergabung dengan federasi, kami berkomitmen untuk memasyarakatkan olahraga ini, serta mendidik masyarakat mengenai perbedaan antara airsoft gun dan airgun. Kami juga telah melakukan sosialisasi dengan Polri dan TNI," tambah Yowanda.
Dengan semangat yang tinggi dan komitmen untuk mengedukasi, komunitas airsoft di Pematangsiantar bertekad untuk terus berkembang.
Harapannya, melalui permainan ini, akan terbentuk ikatan yang lebih kuat di antara para anggota dan masyarakat, serta memperkenalkan olahraga ini sebagai alternatif hiburan yang menyenangkan.
Sekilas Tentang Airsoft
Airsoft, sebagai olahraga yang menantang dan mengasyikkan, melibatkan replika senjata api yang dikenal dengan sebutan "unit."
Dalam permainan ini, amunisi yang digunakan adalah BB (ball bullet), yang terbuat dari plastik dan berbeda dengan peluru.
Penting untuk dipahami bahwa airsoft gun bukanlah senjata api, melainkan alat olahraga yang tidak berpotensi melukai, dengan tekanan maksimum hanya mencapai 2 joule. Sebagai perbandingan, senjata api dapat mencapai tekanan hingga 5 joule.
Perbedaan mendasar antara airsoft gun dan airgun terletak pada amunisinya. Sementara airgun menggunakan peluru besi, airsoft gun hanya menggunakan BB plastik.
Hal ini sering kali membingungkan masyarakat, terutama ketika kejahatan terjadi menggunakan air gun, yang sering kali disangka sebagai airsoft gun.
Yowanda, menjelaskan, pelaku kejahatan terkadang mengganti air gun dengan airsoft gun untuk mengelabui masyarakat.
Di Indonesia, airsoft gun diatur oleh Peraturan Polisi (Perpol) No. 5 Tahun 2018, yang menjadikannya resmi.
Penggunaan unit dan atribut airsoft harus sesuai dengan peraturan yang ada; jika tidak, unit tersebut dapat disita.
Berbeda dengan air gun, yang tidak memiliki peraturan resmi, penggunaannya dianggap ilegal.
Setiap anggota komunitas airsoft juga, harus memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) dan memahami tanggung jawab mereka terhadap penggunaan unit tersebut.
Proses perekrutan anggota baru dalam komunitas airsoft sangat ketat. Edukasi mengenai airsoft gun menjadi langkah pertama yang harus diambil.
Disiplin menjadi hal utama dalam permainan ini, mirip dengan prosedur yang diterapkan oleh aparat keamanan.
Misalnya, tindakan yang sama diterapkan dalam menangani airsoft gun seperti dalam penggunaan senjata api.
Pemain diwajibkan untuk memakai rompi, helm, dan kacamata pelindung saat bermain, dan setiap orang yang berada di area permainan juga disarankan untuk mengenakan kacamata pelindung.
Dalam permainan airsoft, seorang pemain dianggap gugur jika BB mengenai tubuhnya dan diharapkan untuk jujur tentang hal tersebut.
Selain melatih disiplin, airsoft juga mendorong kejujuran dan kemampuan strategi. Aturan ketat meliputi larangan menembak di atas kepala dan menetapkan jarak tembak minimal 5 meter, menjadikan permainan ini tidak hanya mengasyikkan tetapi juga aman.
Airsoft menawarkan berbagai variasi permainan, termasuk simulasi militer seperti penjinakan bom dan pembebasan sandera.
Yowanda mengatakan, sejauh ini tanggapan masyarakat terhadap FAI di Pematangsiantar sangat positif. Hal ini terlihat dari tingginya kunjungan di stand FAI pada Siantar Culture Show 2024.
Ke depan, FAI Pematangsiantar merencanakan untuk mengadakan event-event menarik dan memberangkatkan atlet untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (Pornas) mendatang.
Dengan segala aturan dan pelatihan yang ketat, airsoft bukan hanya sekedar permainan, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun karakter, kedisiplinan, dan kebersamaan dalam komunitas.