PARBOABOA – Di Indonesia, pendidikan terkait nepotisme masih sangat kurang. Hal itu membuat tindakan nepotisme terjadi dimana mana, terutama dalam dunia kerja dan politik.
Nah, untuk mengurangi hal itu, Parboaboa telah merangkum seputar informasi terkait pengertian, ciri ciri, jenis, dampak hingga contoh nepotisme. Simak hingga tuntas ya!
Pengertian Nepotisme
Secara umum, nepotisme (nepotism) adalah suatu tindakan seseorang yang memanfaatkan jabatan atau posisinya untuk mengutamakan kepentingan keluarga atau kerabat di atas kepentingan umum, dimana memilih orang bukan atas dasar kemampuannya tetapi karena hubungan keluarga atau kedekatan.
Pendapat lain mengatakan, pengertian nepotisme adalah suatu praktik yang dilakukan oleh orang yang memiliki kekuatan atau pengaruh besar dengan lebih mengutamakan kerabat atau teman akrab. Misalnya memberikan posisi penting atau pekerjaan tertentu berdasarkan kedekatan semata bukan berdasarkan kemampuan.
Secara etimologis, istilah “nepotisme” berasal dari bahasa Latin, yakni “nepos” yang berarti keponakan atau cucu. Sehingga, kata nepotisme dapat didefinisikan sebagai tindakan pemilihan orang bukan berdasarkan kemampuannya, tetapi karena hubungan kekeluargaan atau kedekatan semata.
Arti Nepotisme Menurut Para Ahli
Untuk lebih memahami apa itu nepotisme, berikut beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian nepotisme.
1. Kamaruddin Hidayat
Menurut Kamaruddin Hidayat, nepotisme artinya manajemen kepegawaian yang menggambarkan sistem pengangkatan, penempatan, penunjukan dan kenaikan pangkat atas dasar pertalian darah, keluarga atau kawan.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kemudian menurut KBBI, pengertian nepotisme adalah (1) perilaku yang memperlihatkan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat,
(2) kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah, (3) tindakan memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan.
3. UUD Republik Indonesia
Sementara menurut UUD RI No. 28 Tahun 1999 Pasal I angka 5, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, arti nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Ciri Ciri Nepotisme
Praktik nepotisme dapat dikenali dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri berikut.
- Pelaksanaan suatu jabatan/ posisi biasanya dilakukan secara otoriter
- Penempatan atau pemberian posisi tertentu tidak berdasarkan kemampuan/ keahlian, tetapi karena ada hubungan keluarga atau kedekatan
- Kurang atau tidak ada kejujuran seseorang dalam menjalankan amanat yang diberikan kepadanya. Misalnya menutup kesempatan bagi seseorang yang memiliki hak dan kemampuan
- Adanya kesenjangan dan ketidakadilan dalam pelaksanaan pekerjaan maupun pemberian fasilitas. Misalnya, orang-orang tertentu memiliki gaji lebih tinggi meskipun pekerjaannya lebih mudah dan sedikit.
Jenis Jenis Nepotisme
Praktik nepotisme terdiri atas beberapa jenis, yakni nepotisme ikatan keluarga, universitas, organisasi, dan instansi. Berikut penjelasannya.
1. Nepotisme Ikatan Kekeluargaan (Family)
Nepotisme ikatan kekeluargaan merupakan bentuk nepotisme yang paling sederhana dan mudah dikenali. Misalnya, posisi tertentu di jajaran pegawai negeri banyak yang berasal dari keluarga yang sama. Hal ini bisa diketahui dari kemiripan wajah dan nama belakang yang sama.
2. Nepotisme Ikatan Universitas (College Tribalism)
Kemudian nepotisme ikatan universitas merupakan bentuk nepotisme berdasarkan asal perguruan tinggi atau jurusan yang sama. Misalnya, suatu perusahaan yang pimpinannya berasal dari Universitas tertentu merekrut tenaga kerja untuk posisi penting hanya dari Universitas yang sama.
3. Nepotisme Ikatan Organisasi (Organizational Tribalism)
Lebih lanjut, nepotisme ikatan organisasi adalah bentuk nepotisme berdasarkan organisasi tertentu, seperti organisasi profesi, partai politik, dan lainnya. Misalnya, penempatan orang-orang dari partai yang sama untuk mengisi posisi penting di pemerintahan.
4. Nepotisme Ikatan Instansi (Institutional Tribalism)
Terakhir, nepotisme ikatan instansi adalah bentuk nepotisme dimana para pelaku berasal dari instansi yang sama di luar instansinya saat ini. Misalnya, seorang pemimpin perusahaan pindah kerja yang kemudian membawa pegawai lainnya secara bergerombol ke tempat kerja yang baru.
Dampak Nepotisme
Praktik nepotisme ini tentu akan menimbulkan sejumlah dampak buruk bagi masyarakat secara umum. Adapun beberapa dampak perilaku nepotisme adalah sebagai berikut:
- Timbulnya diskriminasi dalam upaya mendapatkan kesempatan pengembangan diri atau karir seseorang. Alhasil, nepotisme akan mengakibatkan turunnya motivasi kerja dan kinerja mereka yang masuk melalui jalur rekrutmen resmi.
- Timbulnya konflik loyalitas dalam organisasi, khususnya jika anggota keluarga menempati posisi sebagai pengawas langsung di atas anggota keluarga yang lainnya dalam perusahaan.
- Dapat menutup kesempatan orang lain yang memiliki hak untuk berkembang. Apalagi jika orang tersebut memiliki masalah pribadi dengan salah satu anggota keluarga pemimpin atau pemilik perusahaan.
- Timbulnya pemikiran pragmatisme dalam masyarakat, dimana untuk mendapatkan pekerjaan atau posisi tertentu bukan lagi melalui persaingan dan prosedur, tetapi dengan cara nepotisme.
- Berpotensi terjadi kerusakan sosial (keluarga, masyarakat, negara, dan agama) akan semakin besar karena pelaku nepotisme tidak lagi perduli pada kualitas dan kepentingan umum, namun hanya untuk mementingkan keuntungan pribadi dan keluarga semata.
Contoh Nepotisme
Untuk semakin memperdalam pengetahuanmu mengenai apa itu nepotisme, kita tentu harus mengetahui contoh konkret terkait nepotisme. Adapun contoh bentuk nepotisme, yakni:
1. Pejabat penting di pemerintahan memilih anggota keluarganya sebagai kepala dinas karena ia merupakan keponakannya. Padahal masih banyak orang yang lebih layak untuk mendapatkan jabatan tersebut.
2. Seorang manajer perusahaan menaikkan gaji atau memberikan jabatan penting kepada adiknya bukan karena prestasi atau kemampuannya, tapi karena adanya hubungan darah.
3. Pejabat pemerintahan memenangkan tender proyek pemerintahan kepada perusahaan tertentu bukan karena perusahaan tersebut menang tender tapi karena perusaahn tersebut milik saudaranya.
Nah, segitu dulu ya seputar informasi terkait pengertian, ciri ciri, jenis, dampak hingga contoh nepotisme. Namun ingat, tindakan ini tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Oleh karena itu, hindari praktik nepotisme dan tumbuhkanlah sikap adil dalam dirimu.
Editor: -