PARBOABOA, Inggris - Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed Bin Rashid A-Moktoum resmi bercerai dengan istri termudanya, Putri Haya Binti Al Hussein yang merupakan anak perempuan dari mendiang penguasa Yordania, Raja Hussein.
Hakim yang menyelesaikan perceraian pasangan ini, mewajibkan Sheikh Mohammed untuk membayar penyelesaian perceraian sebesar 550 juta pound atau Rp 10,4 triliun kepada mantan istrinya tersebut. Keputusan hakim tersebut menjadikan perceraian pasangan tersebut menjadi yang termahal dalam sejarah hukum Inggirs.
Uang yang didapat dari Sheikh Mohammed tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Putri Haya selama sisa hidupnya. Selain itu uang tersebut akan digunakan untuk membayar biaya keamanan Putri Haya dan kedua anak dari pernikahan mereka Al Jalila Binti Mohammed (14) dan Sheikh Zayed bin Mohammed (9), dari kemungkinan penculikan yang dilakukan mantan suaminya tersebut.
Uang tersebut juga termasuk anggaran liburan, akomodasi pengasuh, kendaraan lapis baja untuk keluarga. Ada pula biaya pemeliharaan sejumlah kuda poni dan hewan peliharaan.
Sheikh Mohammed juga diharuskan untuk membayar biaya keamanan berkelanjutan untuk kedua anaknya sekitar 290 juta poundsterling atau sekitar Rp 5,4 triliun per tahun, selama sisa hidup mereka atau sampai perintah pengadilan lebih lanjut dikeluarkan.
Penyelesaian perceraian ini menandai tahap akhir perselisihan selama bertahun-tahun pasangan tersebut. Putri Haya telah melarikan diri dari Dubai ke Inggris sejak Februari 2019 lalu karena ketakukan atas keselamatannya, sesudah mengetahui Sheikh Mohammed sebelumnya menculik dua putrinya Sheikha Latifa dan Sheikha Shamsa dan memulangkan mereka ke Dubai secara paksa.
Namun kaburnya Putri Haya ke Inggris juga terkait dengan isu perselingkuhan sang putri dengan seorang pengawal Angkatan Darat.
Setelah berhasil kabur ke Inggris, Putri Haya kemudian mengajukan perceraian ke pengadilan Inggris dan memperebutkan hak asuh kedua anak mereka.
selama proses perceraian, Putri Haya terus mendapat ancaman dengan pesan-pesan seperti "kami bisa menjangkaumu di mana pun" dan sejak itu ia menghabiskan banyak uang untuk biaya pengamanan karena khawatir anak-anaknya akan diculik dan diterbangkan kembali ke Dubai.
Pengadilan Tinggi Inggris memutuskan bahwa Sheikh Mohammed meretas telepon seluler Putri Haya, para pengawal pribadinya dan tim kuasa hukumnya yang antara lain terdiri dari Baroness Shackleton, anggota Majelis Tinggi dari Partai Konservatif. Namun hal ini disangkal oleh Sheikh Mohammed.
Sheikh Mohammed merupakan orang berpengaruh di Dubai menjabat sebagai perdana menteri Uni Emirat Arab dan pemilik peternakan kuda terbesar di negara tersebut. Sheikh berusia 72 tahun tersebut diketahui memiliki 6 istri, dimana Putri Haya adalah yang termuda.
Editor: -