Mengenal Playing Victim, Penyebab, Ciri dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi Perilaku Playing Victim (Dok. tribunnews)

PARBOABOA – Marshel Widianto yang pernah tersandung kasus dugaan pornografi Gusti Ayu Dewanti atau lebih dikenal dengan Dea Onlyfans ternyata diawal karirnya pernah mengalami playing victim yang dilakukan salah satu make up artis.

Saat itu, Marshel terlibat proyek film dan diharuskan make up untuk kebutuhan pengambilan gambar. Namun, make up artis yang kala itu menangani finalis SUCA 3 tersebut justru berkata ketus dan tidak ingin memberi polesan ke wajahnya.

Menyadari hal tersebut, sang sutradara langsung mempertanyakannya. Akan tetapi si make up artis tiba-tiba datang menghampiri lalu berkata sembari teriak ke Marshel, 'makanya kalau dibilang make up, ya make up'.

Menanggapi hal itu, Komika asal Tanjung Priok ini hanya bisa meminta maaf dan tidak berniat mambalas perbuatan si penatarias.

Mungkin kamu paham dengan kejadian yang dialami Komika itu, namun belum memahami apa itu playing victim. Berikut penjelasan seputar playing victim, yuk disimak.

Playing Victim

Playing victim adalah tindakan seseorang yang dengan sengaja menimpakan kesalahan kepada orang lain, namun seakan-akan dirinya yang menjadi korban. Perilaku ini bisa dikatakan bermain sebagai korban, berlagak korban, ataupun berpura-pura teraniaya.

Biasanya orang-orang yang memiliki sikap seperti ini akan membenarkan pelecehan terhadap orang lain, strategi penjiplakan, mencari perhatian, memanipulasi orang lain, hingga tidak bertanggung jawab atas amanat yang diberikan padanya.

Faktor Penyebab Playing Victim

Seseorang memiliki sikap berakting sebagai korban dapat dipicu dari beberapa hal, berikut penjelasannya.

1. Korban Playing Victim

Pelaku playing victim adalah mereka-mereka yang pernah menjadi korban victim mentality. Kejadian tersebut memunculkan trauma mendalam yang membuatnya justru kehilangan rasa percaya diri atau bahkan membalas trauma itu kepada orang lain.

2. Gangguan Kepribadian

Orang yang berperilaku victim mentality cenderung senang ketika menyalahkan orang lain dan kemudian berpura-pura menjadi korban. Tujuan utama pelaku playing victim adalah untuk mendapat simpati dan perhatian. Sehingga dirinya berpikir bahwa dia adalah orang penting dibandingkan yang lainnya.

Gangguan kepribadian pengidap victim mentality unu juga akan merasa ketagihan ketika berada di posisi sebagai korban. Karena mereka akan mendapat beberapa keuntungan seperti:

  • Terhindar dari amarah orang lain
  • Tidak harus bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri
  • Memainkan drama
  • Mendapat bantuan dari orang lain yang merasa iba

Lihat Juga: Kenali 5 Macam Macam Gangguan Kepribadian

3. Ketergantungan

Seseorang yang ketergantungan biasanya rela berkorban demi pasangan, hal ini memicu munculnya perilaku playing victim. Keadaan tersebut menimbulkan perasaan kesal hingga frustasi karena tidak bisa meraih apa yang dibutuhkan, tanpa disadari bahwa dia juga ikut andil dalam peran itu.

Ciri-Ciri Perilaku Playing Victim

Penting untuk kamu ketahui, seseorang yang menunjukkan sikap victim mentality dapat dimasukkan ke dalam blacklist pertemanan/pergaulaun, agar terhindar dari drama dan fitnahan yang diciptakan. Berikut beberapa ciri-cirinya:

1. Memiliki hobi menyalahkan orang lain dan tidak peduli akan dampak yang muncul akibat sikapnya tersebut. Oleh karena itu, kabanyakan dari pelaku playing victim akan merasa paling suci dan bebas dari kesalahan.

2.  Seseorang yang memiliki sikap seperti itu akan lebih sering mengasihani diri sendiri hingga merasa terpuruk. Ia akan berpikir bahwa dunia kejam terhadapnya yang lemah. Dan cenderung tenggelam dalam permasalahannya sendiri serta lupa jika orang disekitarnya juga memiliki masalah.

3. Ciri playing victim lainnya adalah mereka yang suka menghindar dari tanggung jawab, tidak ingin dibebani dan orang seperti ini tidak bisa diberi kepercayaan.

4. Kurangnya rasa percaya diri membuat seseorang berperilaku victim mentality, tidak memandang positif kemampuannya sendiri. Orang-orang seperti ini tidak akan berani mengambil langkah sendiri.

5. Selalu berpikir bahwa orang lain lebih gampang meraih kesuksesan dibanding dirinya. Dan jika tidak berjalan dengan baik akan menyalahkan orang lain.

6. Segala kritikan positif akan dianggap sebagai bentuk penindasan ataupun pelecehan.

Cara Mengatasi Pelaku Playing Victim

1. Kamu tetap bisa menjalin pertemanan dengan orang yang memiliki perilaku victim mentality. Namun, jangan beri kebebasan kepadanya,  biarkan orang itu memikul tanggung jawabnya sendiri agar dia menyadari apa yang telah dilakukan bisa merugikan orang lain.

2. Tetap membentuk komunikasi yang sehat, dengan memberikan kesempatan kepadanya untuk mengutarakan perasaannya. Dan ajak dia lebih mengekspresikan perasaannya ke hal yang lebih produktif.

3. Coba cari tahu awal penyebab seseorang memiliki sikap plying victim. Setelah mengetahuinya, barulah kamu bisa membantu dengan cara yang tepat.

4. Utarakan tindakan yang dilakukan, seperti mengeluh, mengalihkan kesalahan, dan tidak bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, setelah itu mencari solusi bersama.

Untuk contoh playing victim, dapat kamu lihat masalah yang dihadapi finalis SUCA 3, Marshel Widianto dan masalah lainnya yang dialami orang-orang disekitarmu.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS