PARBOABOA – Final Liga Champions 2021/2022 akan mempertemukan Liverpool vs Real Madrid. Pertandingan ini akan berlangsung di Stade de France, Prancis, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB.
Duel ini jelas sudah ditunggu-tunggu. Perhatian penikmat sepak bola dunia bakal fokus menyaksikan duel dua tim top Eropa, ini merupakan pertandingan yang sama seperti final tahun 2018.
Kala itu, bermain di Kiev, Ukraina, Madrid berhasil menjadi juara setelah menang dengan skor 3-1. Pertandingan final tersebut penuh dengan kontroversi, seperti pelanggaran Sergio Ramos kepada Mohamed Salah dan blunder fatal Loris Karius.
Kini, kondisinya jauh berbeda. Liverpool sudah jauh lebih kuat, bahkan sempat berada di posisi untuk meraih quadruple musim ini, meskipun akhirnya gagal setelah Manchester City menjadi juara Liga Inggris.
The Reds bakal membalaskan dendam ketika menghadapi Los Blancos nanti. Real Madrid tangguh, tapi Liverpool yang sekarang sudah berpengalaman dan tahu caranya jadi juara.
Ketangguhan Liverpool terlihat begitu jelas dalam perjalanan mereka menuju final. Berikut ini adalah road to final Liverpool di Liga Champions 2021/2022.
Babak Penyisihan Grup
Ketangguhan Liverpool mulai terlihat di fase grup. Pasukan Jurgen Klopp tampil sempurna dan lolos dengan meyakinkan dari grup neraka.
The Reds tergabung dengan AC Milan, Atletico Madrid, dan Porto di Grup B UCL 2021/22. Ketiga tim tersebut tim kuat di negaranya masing-masing, Liverpool harus waspada.
Biar begitu, ketangguhan mental dan kualitas skuad Liverpool terbukti jadi penentu. Mereka menyapu bersih keenam pertandingan dengan enam kemenangan untuk meraup 18 poin.
Liverpool mencetak total 17 gol dalam 6 pertandingan tersebut dan hanya kebobolan 6 kali. Angka ini menunjukkan ketangguhan The Reds di setiap lini.
Memang laga kontra Atletico sedikit merepotkan, tapi pada akhirnya Liverpool tetap menang. Kualitas juara terlihat jelas, mereka bisa tetap menang meski tidak selalu main bagus.
Babak 16 Besar
Di babak 16 besar, Liverpool harus berhadapan dengan Inter Milan. Bukan laga mudah, bagaimanapun Inter menyandang status juara Italia kala itu.
Menariknya, Liverpool cukup beruntung bisa menang dengan skor 2-0 dalam duel leg pertama di San Siro. Inter sebenarnya main bagus di pertandingan itu, tapi penyelesaian akhir mereka buruk.
The Reds pun harus mewaspadai ancaman Inter di leg kedua. Terbukti, mereka tidak bisa tampil maksimal di Anfield. Alisson Becker dan kawan-kawan takluk dengan skor 0-1.
Untungnya Liverpool bisa bertahan agar tidak kebobolan lebih banyak. Mereka menang agregat 2-1 dan berhak melangkah ke putaran berikutnya.
Biar begitu, terlihat jelas bahwa Klopp tidak cukup puas dengan performa timnya. The Reds lolos, tapi hampir saja tersingkir karena kesalahan sendiri.
Babak Perempat Final
Di babak perempat final, Liverpool berhadapan dengan Benfica. The Reds unggul segalanya di atas kertas, pertandingan seharusnya mudah.
Terbukti, The Reds menang telak dengan skor 3-1 dalam duel leg pertama di Estadio da Luz. Tiga gol kemenangan Liverpool masing-masing dicetak oleh Ibrahima Konate, Sadio Mane, dan Luis Diaz.
Liverpool terlalu tangguh bagi Benfica, tapi tim Portugal itu bukannya tanpa perlawanan. Mereka seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol andai lebih efektif dalam penyelesaian akhir.
Di sisi lain, Liverpool juga gagal memaksimalkan sejumlah peluang. Untungnya, masih ada leg kedua di Anfield, The Reds diunggulkan.
Nahasnya, pertandingan di Anfield ternyata tidak berjalan mudah bagi Liverpool. Di luar dugaan Benfica bermain sangat baik. Jurgen Klopp mencadangkan beberapa pemain inti, dampaknya Liverpool tidak bermain maksimal.
Duel panas di Anfield itu berakhir dengan skor imbang 3-3. Liverpool harus bersusah payah untuk mempertahankan skor agar tidak kebobolan lebih banyak. The Reds berhak melangkah ke semifinal dengan agregat 6-4.
Babak Semifinal
Di semifinal, Liverpool harus berhadapan dengan tim Spanyol, Villarreal. Sejarah membuktikan bahwa hampir semua tim Inggris kesulitan saat bermain melawan wakil Spanyol.
Lolos ke semifinal jadi capaian istimewa untuk Villarreal. Terlebih, mereka berhasil menyingkirkan Juventus dan Bayern Munchen di babak-babak sebelumnya. Gaya main bertahan jadi andalan pasukan Unai Emery.
Terbukti, Liverpool cukup kerepotan saat meladeni Villarreal di Anfield dalam duel leg pertama. The Reds menang 2-0, tapi bukan dengan mudah.
Mohamed Salah dan kawan-kawan sempat kesulitan dan tampak frustrasi menghadapi pertahanan berlapis tim tamu. Beruntung, Liverpool mendapatkan celah di babak kedua untuk mencetak dua gol.
Leg kedua, seharusnya The Reds unggul, tapi faktanya tidak demikian. Liverpool justru tertinggal dua gol terlebih dahulu, Villarreal main agresif, agregat jadi 2-2.
Beruntung, The Reds bisa bangkit di babak kedua dan mencetak tiga gol balasan untuk membalikkan kedudukan. Liverpool pun berhak lolos dengan agregat 5-2.
Persiapan Menuju Final
Minggu (29/5/2022), Liverpool bakal berhadapan dengan Raja Eropa, Real Madrid. Pertandingan tidak akan mudah bagi The Reds, Madrid dikenal sangat kuat di Eropa.
Liverpool dan Madrid sudah pernah bertemu dua kali di final European Cup/Liga Champions. Pada final European Cup 1980/1981 di Parc des Princes, Paris, Prancis, Liverpool mengalahkan Madrid 1-0 dan meraih gelar ke-3 mereka. Pada final 2017/2018 di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Ukraina, Madrid mengalahkan Liverpool 3-1 dan meraih gelarnya yang ke-13.
Liverpool sudah menghadapi dua klub Spanyol di Liga Champions musim ini. Dua klub Spanyol itu adalah Atletico Madrid di fase grup (3-2 tandang, 2-0 kandang) dan Villarreal di semifinal (2-0 kandang, 3-2 tandang).
Sementara itu, sang juara Liga Spanyol 2021/2022 telah berturut-turut menyingkirkan dua klub Inggris yang juga merupakan finalis musim lalu, yakni juara bertahan Chelsea di perempat final (3-1 tandang, 2-3 extra time kandang) dan Manchester City di semifinal (3-4 tandang, 3-1 extra time kandang).