PARBOABOA – Sejarah Bahasa Indonesia memiliki kisah menarik, dimulai dari bagaimana awal terbentuknya hingga menjadi bahasa pemersatu bangsa.
Apalagi, Indonesia memiliki keberagaman budaya yang memiliki bahasa daerahnya masing-masing, tapi tetap diikat oleh satu bahasa.
Bahasa Indonesia sudah menjadi jembatan penghubung di antara 17.000 pulau, 350 kelompok suku, dan 750 bahasa daerah.
Namun, pernahkah terbesit di pikiranmu bagaimana Bahasa Indonesia lahir? Lalu, kapan lahirnya Bahasa Indonesia?
Proses pembentukan Bahasa Indonesia tentu tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui perjalanan panjang dari dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pembahasan selengkapnya ada pada ulasan di bawah ini. Simak sampai habis, ya!
Sejarah Bahasa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Siapa yang pertama kali membuat Bahasa Indonesia? Pertanyaan ini mungkin pernah terbesit di pikiran banyak orang.
Pada awalnya, masyarakat di Negara Maritim ini sudah terlebih dahulu menggunakan Bahasa Melayu. Hal itu dibuktikan dari beberapa sejarah yang menunjukkan adanya penggunaan bahasa Melayu Kuno yang sudah dipakai kurang lebih pada abad ke-7 Masehi.
Salah satu bukti sejarah yang pernah ditemukan adalah sebuah prasasti di Palembang pada 683, yang penulisannya menggunakan Bahasa Melayu. Hal inilah yang merupakan bagian dari sejarah Bahasa Indonesia.
Pada masa kerajaan di Indonesia, Kerajaan Sriwijaya sudah menggunakan bahasa Melayu Kuno untuk aktivitas perdagangan, kebudayaan, hingga menjadi bahasa resmi kerajaan tersebut.
Bahasa Melayu yang beralih fungsi itulah yang disebut lingua franca, atau bahasa yang menjadi penguhubung antar golongan, pedagang, kerajaan hingga bahasa tersebut meluas di Nusantara hingga abad ke-17, masa dimana Indonesia sudah diduduki oleh Belanda.
Kolonial Belanda atau bangsa-bangsa asing yang datang ke Hindia Belanda juga menggunakan bahasa Melayu untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat Nusantara.
Diresmikannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan
Pada Era Pergerakan Nasional, Bahasa Melayu mulai mendapat perhatian serius dari para tokoh pergerakan nasional dan mulai disepakati sebagai salah satu alat perjuangan kaum nasionalis untuk memperjuangkan negara Indonesia yang merdeka juga berdaulat.
Pada Masa Pergerakan Nasional, penggunaan bahasa Melayu mulai menjadi perhatian serius bagi para tokoh pergerakan bangsa. Sejarah Bahasa Indonesia dimulai ketika Bahasa Melayu disepakati sebagai alat perjuangan kaum nasionalis untuk mencapai negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Ejaan resmi Bahasa Melayu juga mulai disusun pada tahun 1901 yang dilakukan oleh Van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Kemudian, hasil dari ejaan tersebut dimuat dalam Kitab Logat Melayu, yang merupakan bagian dari sejarah bahasa Indonesia.
Pada tahun 1908, pemerintah kolonial mulai mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang dinamakan Commissie Voor de Volks Lectuur (Taman Bacaan Rakyat) yang kemudian diubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917.
Penggunaan Bahasa Indonesia terus berlangsung hingga pada tahun 1927, Jahja Datoek Kajo menjadi orang pertama yang melakukan pidato menggunakan bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad atau Dewan rakyat.
Cikal Bakal dan Perkembangan Bahasa Indonesia
Pada 1928, saat berlangsungnya Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober, Bahasa Melayu diubah namanya menjadi Bahasa Indonesia yang dari sinilah menjadi titik awal Bahasa Indonesia lahir, bersamaan dengan diikrarkannya bahasa persatuan dan bahasa nasional dalam Sumpah Pemuda. Momen Ikrar ini juga dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Makna yang diambil dari ketiga Sumpah Pemuda adalah sebuah tekad bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu Bangsa Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, Bahasa Indonesia mendapat perkembangan positif karena kebijakan pemerintahan Jepang yang melarang penggunaan Bahasa Indonesia.
Dampak dari itulah yang membuat Bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia terus dipakai dalam berbagai aspek baik kehidupan politik dan pemerintahan hingga penggunaan Bahasa Belanda menjadi bergeser.
Sejarah bahasa Indonesia semakin sempurna, setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945.
Hal itu dipertegas dengan adanya pasal undang-undang yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia”, yang pada saat yang sama juga ditetapkannya UUD 1945.
Meski ada beberapa amandemen yang telah dilakukan terhadap UUD 1945, sampai saat ini, pasal tersebut tidak pernah mengalami perubahan.
Penggunaan Bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan pesat pada kemerdekaan Indonesia dengan jumlah pemakai yang terus bertambah. Tidak hanya itu, perhatian pemerintah Indonesia terhadap perkembangan Bahasa Indonesia juga semakin besar.
Hal itu dapat dilihat secara nyata melalui terbentuknya sebuah lembaga khusus yang mengurus masalah kebahasaan yang saat ini dikenal dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Banyak upaya juga terus dilakukan untuk mengembangkan Bahasa Indonesia, jika ditinjau dari sejarah bahasa Indonesia seperti adanya perubahaan ejaan yang dilakukan Van Ophuijsen, kemudian ejaan Suwandi, lalu Ejaan yang Disempurnakan (EYD), hingga sekarang yang berlaku adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia juga memiliki kedudukan sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara, seperti berikut ;
1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Dalam hal ini, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai lambang kebanggaan Indonesia, Identitas nasional, alat penghubung antar warga, antar daerah, antar budaya serta sebagai alat pemersatu susuku, budaya dan bahasa di Nusantara.
2. Bahasa Indonesia sebagai Sebagai Bahasa Negara
Dalam hal ini, fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat pengembangan kebudayaan, alat perhubungan tingkat nasional dan alat pengetahuan dan teknologi.
Hal inilah yang juga menjadi fondasi Bahasa Indonesia.
Perkembangan Bahasa Indonesia dari Masa ke Masa
Sejarah Bahasa Indonesia memiliki cerita yang cukup panjang. Yang diawali dari Bahasa Melayu dan budaya asing, mengalami perubahan ejaan hingga kemudian mengalami perubahan dari Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia pada tahun 1926.
Perkembangan Bahasa Indonesia masuk dalam tiga kategori, yaitu:
- Bahasa pemersatu pada 28 Oktober 1928.
- Bahasa resmi negara dalam pasal 36 UUD 1945, tanggal 18 Agustus.
- Bahasa internasional yang dicanangkan dalam Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia di Jakarta, 28 Oktober-1 November 2018.
Dilansir dari indonesiabaik.id, Bahasa Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi Bahasa Internasional dan terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui kerja sama, koordinasi, dan sinergitas Perwakilan RI di negara akreditasi untuk menuju Bahasa Internasional.
Kini, sejarah Bahasa Indonesia menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan di bangku pendidikan formal seperti mata pelajaran Indonesia.
Tidak hanya di negara sendiri, beberapa negara lain seperti Australia, Inggris, Thailand juga mempelajari Bahasa Indonesia di beberapa institut pendidikan mereka. Sebagai bangsa Indonesia, tentu menjadi kebanggaan, ya!
Editor: Sari