PARBOABOA, Serdang Bedagai - Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mencatat produktivitas gabah padi di 2022 mencapai 431.378 ton atau setara 274.702 ton beras. Daerah ini pun masih menjadi penopang kebutuhan padi Sumatra Utara (Sumut), sebagai salah lumbung yang diandalkan.
Bupati Sergai, Darma Wijaya mengatakan, untuk mempertahankan produktivitas padi tetap stabil dan agar tetap berstatus lumbung padi Sumut, penerapan sistem pertanian mandiri dan berkelanjutan diterapkan.
Kata Bupati, saat ini lewat bimbingan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatra Utara sistem pertanian berbentuk demplot dialukan. Tujuannya membuka jalan bagi petani-petani lain untuk mengadopsi dan memperluas penerapannya demi meningkatkan hasil tanam dari segi kuantitas dan kualitas,” tambahnya.
“Produksi gabah padi mencapai 431.378 ton atau setara dengan 274.702 ton beras. Kami optimis produktivas tersebut dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk kedepannya,” katanya Sabtu (11/02/2023).
Darma berjanji, pemerintah daerah siap memberi bantuan pendampingan dan fasilitas agar produksi beras organik di Kabupaten Sergai dapat berjalan secara konsisten dan berkelanjutan.
“Kami siap memberikan bantuan maksimal, salah satunya dalam proses sertifikasi produk. Dengan sertifikasi, tentu akan menjamin bahwa produk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan,” katanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara, Doddy Zulverdi, berharap program demplot yang menerapkan good agricultural practices (GAP) bisa menjadi teladan bagi seluruh lahan milik gabungan kelompok tani (Gapoktan) Harapan yang memiliki luas lahan 260 hektare (Ha).
“Kami juga berharap bahwa dengan mengikuti program tersebut, produktivitas lahan dapat meningkat menjadi 7-8 ton perhektare dari sebelumnya sebesar 6 ton/Ha, sehingga total produksi per musim tanam dapat mencapai 3.150-3.600 ton,” pungkasnya.
Editor: RW