PARBOABOA - Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia tidak akan hidup selamanya di Bumi ini. Suatu saat nanti, yang tidak diketahui kapan waktunya, manusia akan meninggalkan dunia ini.
Namun, proses kehidupan manusia tidak berakhir pada saat kematian datang menjemput. Masih ada beberapa fase yang akan dijalani oleh manusia. Salah satunya adalah fase yaumul ba'ats.
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan yaumul ba'ats? ini merupakan fase pertama pada hari kiamat.
Fase ini merupakan hari kebangkitan yang dimulai dengan peniupan sangkakala oleh Malaikat Israfil yang tentunya atas perintah Allah SWT.
Peristiwa ini akan membangkitkan manusia dari kematiannya kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar atau yaumul hasyr (hari berkumpul). Dalam surat Al-Hajj ayat 7 Allah berfirman:
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتÙÙŠÙŽØ©ÙŒ لَّا رَيْبَ ÙÙيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَث٠مَنْ ÙÙÙ‰ الْقÙبÙوْرÙ
Artinya: "Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."
Jelaskan yang dimaksud yaumul ba'ats? Bagaimana proses kebangkitan manusia dan kondisinya setelah dibangkitkan. Pada artikel kali ini Parboaboa akan menjelaskan secara lengkap. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu Yaumul Ba'ats?
Yaumul Ba'ats adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur, kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah, oleh Harjan Syuhada dan Fida' Abdillah, hari kebangkitan ditandai dengan adanya tiupan sangkakala kedua yang ditiupkan oleh Malaikat Israfil.
Setelah sangkakala itu ditiup, kemudian manusia dibangkitkan kembali dan dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Padang Mahsyar adalah tempat yang sangat luas di mana seluruh manusia dikumpulkan setelah mereka dibangkitkan dari kubur atau tempat lain yang Allah kehendaki untuk diadili satu per satu di hadapan Allah SWT.
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa yang terjadi pada manusia saat di Padang Mahsyar? Pada saat hari kebangkitan di mana semua manusia dibangkitkan oleh Allah, lalu diberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan selama di dunia. Allah mengumpulkan amal perbuatan manusia untuk ditimbang semua amalnya dan dihisab.
Dalil Yaumul Ba'ats dalam Al-Quran
Berikut ini ada beberapa dalil Al-Quran yang menjelaskan tentang hari kebangkitan, di antaranya:
1. Surat Yasin Ayat 31
أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهÙÙ… مّÙÙ†ÙŽ ٱلْقÙرÙون٠أَنَّهÙمْ Ø¥ÙلَيْهÙمْ لَا يَرْجÙعÙونَ
Artinya: "Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah kami binasakan, bahwasanya orang-orang yang telah kami binasakan itu tiada Kembali kepada mereka."
2. Surat Yasin Ayat 51
ÙˆÙŽÙ†ÙÙÙخَ ÙÙÙ‰ ٱلصّÙور٠ÙÙŽØ¥Ùذَا Ù‡ÙÙ… مّÙÙ†ÙŽ ٱلْأَجْدَاث٠إÙلَىٰ رَبّÙÙ‡Ùمْ يَنسÙÙ„Ùونَ
Artinya: "Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka."
3. Surat Az-Zalzalah Ayat 6
يَوْمَئÙذ٠يَصْدÙر٠ٱلنَّاس٠أَشْتَاتًا لّÙÙŠÙرَوْا۟ أَعْمَٰلَهÙمْ
Artinya: "Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka."
4. Surat Qaf Ayat 21
وَجَآءَتْ ÙƒÙلّ٠نَÙْس٠مَّعَهَا سَآئÙÙ‚ÙŒ ÙˆÙŽØ´ÙŽÙ‡Ùيدٌ
Artinya: "Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyiksa."
5. Surat Ar-Rum Ayat 56
وَقَالَ ٱلَّذÙينَ Ø£ÙوتÙوا۟ ٱلْعÙلْمَ وَٱلْإÙيمَٰنَ لَقَدْ لَبÙثْتÙمْ ÙÙÙ‰ ÙƒÙتَٰب٠ٱللَّه٠إÙلَىٰ يَوْم٠ٱلْبَعْث٠ۖ Ùَهَٰذَا يَوْم٠ٱلْبَعْث٠وَلَٰكÙنَّكÙمْ ÙƒÙنتÙمْ لَا تَعْلَمÙونَ
Artinya: "Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu, akan tetapi kamu selalu tidak meyakininya."
Proses Kebangkitan Manusia saat Yaumul Ba'ats
Setelah manusia melewati fase hari kebangkitan, itu artinya ia sudah melewati fase yaumul barzah. Proses awal terjadinya hari kebangkitan ini ditandai dengan peniupan terompet sangkakala.
Melalui tiupan pertama sangkakala akan mematikan semua makhluk yang ada di dunia ini. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran surat An-Naml ayat 87:
وَيَوْمَ ÙŠÙنْÙَخ٠ÙÙÙ‰ الصّÙوْر٠ÙÙŽÙَزÙعَ مَنْ ÙÙÙ‰ السَّمٰوٰت٠وَمَنْ ÙÙÙ‰ الْاَرْض٠اÙلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰه٠ۗوَكÙلٌّ اَتَوْه٠دٰخÙرÙيْنَ
Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup sehingga terkejutlah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, kecuali yang Allah kehendaki. Semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri."
Tiupan pertama adalah tiupan yang mematikan semua makhluk dan dilakukan dengan waktu yang sangat lama.
Tiupan ini dilakukan ketika usia dunia berakhir atau hari kiamat dan hanya menimpa orang-orang jahat saja seperti yang dikutip dari tafsir Ibnu Katsir.
Setelah mematikan orang-orang jahat dan mengecualikan orang pilihan-Nya. Selanjutnya, Allah SWT membangkitkan dan menghidupkan kembali seluruh manusia.
Hal ini dimaksudkan oleh Allah SWT untuk meminta pertanggungjawaban manusia atas seluruh amal dan perbuatannya selama masa hidup di dunia.
Dalam surat An-Nahl ayat 38, Allah berfirman:
وَاَقْسَمÙوْا بÙاللّٰه٠جَهْدَ اَيْمَانÙÙ‡Ùمْۙ لَا يَبْعَث٠اللّٰه٠مَنْ يَّمÙوْتÙÛ— بَلٰى وَعْدًا عَلَيْه٠Øَقًّا وَّلٰكÙنَّ اَكْثَرَ النَّاس٠لَا يَعْلَمÙوْنَۙ
Artinya: "Mereka sungguh-sungguh bersumpah dengan (nama) Allah, "Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati." Bukan demikian (justru Allah pasti akan membangkitkannya). (Yang demikian ini) adalah janji yang pasti Dia penuhi, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"
Kondisi Manusia Setelah Dibangkitkan
Secara umum dijelaskan bahwa kondisi awal manusia akan berada dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian serta belum dikhitan, seperti sabda Rasulullah SAW:
ÙŠÙØْشَر٠النَّاس٠يَوْمَ الْقÙيَامَة٠ØÙÙَاةً عÙرَاةً غÙرْلَاً
Artinya: "Manusia pada hari kiamat akan dihimpun di Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat. dan tidak bersunat." (HR Muslim)
Selain itu, dalam riwayat lain Rasulullah bersabda:
Ø¥ÙنَّكÙمْ تÙØْشَرÙوْنَ رÙجَالاً وَرÙكْبَانًا وَتÙجَرّÙوْنَ عَلَى ÙˆÙجÙوْهÙÙƒÙمْ
Artinya: "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian." (HR At-Tirmidzi)
Makna Yaumul Ba'ats
Secara istilah arti yaumul ba'ats adalah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah meninggal dan mengeluarkan mereka dari kuburnya untuk dihisab dan diberi balasan.
Dikutip dari kitab Al-'Aqaid Al-Islamiyah, oleh Sayyid Sabiq bahwa pengertian yaumul ba'ats adalah pengembalian manusia secara ruh dan jasad sebagaimana di dunia.
Kata Al-Ba'ats memiliki persamaan makna dengan kata An-Nusyur yang artinya kembali hidup setelah kematian.
Fase ini juga dijelaskan oleh Syaikh Dr.'Umar Sulaiman Al-Asyqar. Jika Allah berkehendak mengembalikan dan menghidupkan hamba-hamba-Nya, maka Dia memerintahkan Malaikat Israfil. Lalu, Malaikat Israfil meniup terompet, kemudian ruh-ruh kembali menuju jasad-jasadnya, dan manusia akan berdiri menghadap Allah SWT.
Hikmah Mengimani Yaumul Ba'ats
Sebagai umat muslim, kita wajib untuk mengimani hari akhir. Salah satunya adalah hari kebangkitan. Hikmah dari mengimani hari kebangiktan ini adalah sebagai berikut:
- Menyadari bahwa kehidupan di dunia hanya sementara.
- Menjadi pengingat bahwa hidup di dunia bukanlah tujuan utama, melainkan kehidupan di akhiratlah yang menjadi tujuan utamanya.
- Mengingatkan manusia untuk berhati-hati dalam melakukan perbuatan, karena setiap perbuatan yang dilakukan di dunia akan mendapatkan balasan di akhirat nanti.
- Menjadikan manusia untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan menghindari keburukan.
- Membuat manusia semakin dekat dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW agar mendapatkan syafaatnya di hari kelak.
Itulah penjelasan tentang arti yaumul ba'ats, makna dan dalil-dalilnya yang terdapat dalam Al-Quran. Perlu diingat bahwa setiap amal dan perbuatan manusialah yang akan menentukan bagaimana ketika ia dibangkitkan di hari kebangkitan tersebut.
Setelah membaca dan memahaminya, diharapkan kamu dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi dan semakin dekat dengan Allah SWT, karena segala sesuatu yang dilakukan di dunia akan ada balasannya di akhirat nanti. Wallahu a'lam bishawab.
Editor: Sari