PARBOABOA - Dalam Islam, menuntut ilmu dianggap sebagai suatu kewajiban. Allah SWT telah memerintahkan umat-Nya untuk terus belajar selama hidup di dunia melalui Al-Quran dan hadits.
Bahkan, Rasulullah juga pernah memberitahukan umatnya bahwa jumlah pahala orang yang menuntut ilmu jauh lebih besar dibandingkan mereka yang berjihad.
Ilmu adalah sarana untuk menunaikan apa yang Allah SWT perintahkan kepada umat-Nya. Tidak sempurna iman dan amal seorang muslim kecuali dengan ilmu, karena ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu juga agama-Nya disebarkan.
Dalam sebuah hadits dari Fairuz ad-Dailami, Rasulullah bersabda:
“Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” (HR. Dailami)
Perintah untuk menuntut ilmu juga terdapat dalam Al-Quran yang merupakan sumber hukum Islam. Berikut ini Parboaboa akan memberikan ulasan ayat tentang menuntut ilmu, dalil beserta keutamaan menuntut ilmu secara lengkap. Simak di bawah ini ,ya.
15 Ayat tentang Menuntut Ilmu Beserta Artinya
Dikutip dari buku Pendidikan Karakter: Implementasi oleh Guru, Kurikulum, Pemerintah dan Sumber Daya Pendidikan oleh Jasman, berikut 15 ayat tentang menuntut ilmu yang wajib diketahui oleh umat muslim, di antaranya:
1. Surat Al Mujadalah Ayat 11
Surat Al Mujadalah ayat 11 tentang menuntut ilmu, sebagai berikut:
يٰٓاَيÙّهَا الَّذÙيْنَ اٰمَنÙوْٓا اÙذَا Ù‚Ùيْلَ Ù„ÙŽÙƒÙمْ تَÙَسَّØÙوْا ÙÙÙ‰ الْمَجٰلÙس٠ÙَاÙْسَØÙوْا ÙŠÙŽÙْسَØ٠اللّٰه٠لَكÙمْۚ وَاÙذَا Ù‚Ùيْلَ انْشÙزÙوْا ÙَانْشÙزÙوْا يَرْÙَع٠اللّٰه٠الَّذÙيْنَ اٰمَنÙوْا Ù…ÙنْكÙمْۙ وَالَّذÙيْنَ اÙوْتÙوا الْعÙلْمَ دَرَجٰتÙÛ— وَاللّٰه٠بÙمَا تَعْمَلÙوْنَ خَبÙيْرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.”
2. Surat Al Kahfi Ayat 66
Ayat Alquran tentang menuntut ilmu yang kedua terdapat dalam surat Al Kahfi ayat 66:
قَالَ لَهٗ Ù…Ùوۡسٰى Ù‡ÙŽÙ„Û¡ اَتَّبÙعÙÙƒÙŽ عَلٰٓى اَنۡ تÙعَلÙّمَن٠مÙمَّا عÙÙ„Ùّمۡتَ رÙشۡدًا
Artinya: “Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?"
3. Surat Az Zumar Ayat 9
Ayat Al-Qur'an tentang menuntut ilmu yang ketiga terdapat dalam surat Az Zumar ayat 9:
اَمَّنْ Ù‡ÙÙˆÙŽ قَانÙتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْل٠سَاجÙدًا وَّقَاۤىÙٕمًا ÙŠÙŽÙ‘Øْذَر٠الْاٰخÙرَةَ وَيَرْجÙوْا رَØْمَةَ رَبÙّهٖۗ Ù‚Ùلْ هَلْ يَسْتَوÙÙ‰ الَّذÙيْنَ يَعْلَمÙوْنَ وَالَّذÙيْنَ لَا يَعْلَمÙوْنَ Û— اÙنَّمَا يَتَذَكَّر٠اÙولÙوا الْاَلْبَاب٠ࣖ
Artinya: “(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.”
4. Surat Al Alaq Ayat 1-5
Ayat pendek tentang ilmu pengetahuan terdapat dalam surat Al Alaq ayat 1-5. Surat ini merupakan ayat yang pertama kali diturunkan sewaktu Nabi Muhammad SAW bertafakur di Gua Hira. Berikut bunyi surat Al Alaq ayat 1-5:
اقْرَأْ بÙاسْم٠رَبÙّكَ الَّذÙÙŠ خَلَقَ خَلَقَ الْإÙنْسَانَ Ù…Ùنْ عَلَق٠اقْرَأْ وَرَبÙّكَ الْأَكْرَم٠الَّذÙÙŠ عَلَّمَ بÙالْقَلَم٠عَلَّمَ الْإÙنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
5. Surat Fatir Ayat 28
Ayat Al Quran tentang menuntut ilmu yang selanjutnya terdapat dalam surat Fatir ayat 28:
ÙˆÙŽÙ…ÙÙ†ÙŽ النَّاس٠وَالدَّوَابÙÙ‘ وَالْأَنْعَام٠مÙخْتَلÙÙÙŒ أَلْوَانÙه٠كَذَٰلÙÙƒÙŽ Û— Ø¥Ùنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ Ù…Ùنْ عÙبَادÙه٠الْعÙلَمَاء٠ۗ Ø¥ÙÙ†ÙŽÙ‘ اللَّهَ عَزÙيزٌ غَÙÙورٌ
Artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
6. Surat Shad ayat 29
Ayat tentang pentingnya menuntut ilmu terdapat dalam surat Shad ayat 29:
ÙƒÙتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰه٠إÙÙ„ÙŽÙŠÛ¡ÙƒÙŽ Ù…Ùبَٰرَكٞ Ù„ÙّيَدَّبَّرÙوٓاْ ءَايَٰتÙÙ‡ÙÛ¦ ÙˆÙŽÙ„Ùيَتَذَكَّرَ Ø£ÙوْلÙواْ ٱلۡأَلۡبَٰبÙ
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”
7. Surat Ar’-Rad ayat 16
Ayat tentang kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam surat Ar’-Rad ayat 16:
Ù‚Ùلْ مَنْ رَّبÙÙ‘ السَّمٰوٰت٠وَالْاَرْضÙÛ— Ù‚Ùل٠اللّٰه٠ۗقÙلْ اَÙَاتَّخَذْتÙمْ Ù…Ùّنْ دÙوْنÙهٖٓ اَوْلÙيَاۤءَ لَا يَمْلÙÙƒÙوْنَ Ù„ÙاَنْÙÙسÙÙ‡Ùمْ Ù†ÙŽÙْعًا وَّلَا ضَرًّاۗ Ù‚Ùلْ هَلْ يَسْتَوÙÙ‰ الْاَعْمٰى وَالْبَصÙيْر٠ەۙ اَمْ هَلْ تَسْتَوÙÙ‰ الظÙّلÙمٰت٠وَالنÙّوْر٠ەۚ اَمْ جَعَلÙوْا Ù„Ùلّٰه٠شÙرَكَاۤءَ خَلَقÙوْا كَخَلْقÙهٖ Ùَتَشَابَهَ الْخَلْق٠عَلَيْهÙمْۗ Ù‚Ùل٠اللّٰه٠خَالÙÙ‚Ù ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ شَيْء٠وَّهÙÙˆÙŽ الْوَاØÙد٠الْقَهَّارÙ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap dengan yang terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa.”
8. Surat At Thaha Ayat 114
Ayat tentang menuntut ilmu terdapat dalam surat At Thaha ayat 114:
Ùَتَعٰلَى اللّٰه٠الْمَلÙك٠الْØÙŽÙ‚ÙÙ‘Ûš وَلَا تَعْجَلْ بÙالْقÙرْاٰن٠مÙنْ قَبْل٠اَنْ ÙŠÙّقْضٰٓى اÙلَيْكَ ÙˆÙŽØْيÙهٗ Û–ÙˆÙŽÙ‚Ùلْ رَّبÙÙ‘ زÙدْنÙيْ عÙلْمًا
Artinya: “Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
9. Surat Ali Imran Ayat 7
Ayat tentang keutamaan menuntut ilmu terdapat dalam surat Ali Imran ayat 7:
Ù‡ÙÙˆÙŽ الَّذÙيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكÙتٰبَ Ù…Ùنْه٠اٰيٰتٌ Ù…ÙÙ‘Øْكَمٰتٌ Ù‡ÙÙ†ÙŽÙ‘ اÙÙ…ÙÙ‘ الْكÙتٰب٠وَاÙخَر٠مÙتَشٰبÙهٰتٌ Û— Ùَاَمَّا الَّذÙيْنَ ÙÙيْ Ù‚ÙÙ„ÙوْبÙÙ‡Ùمْ زَيْغٌ ÙَيَتَّبÙعÙوْنَ مَا تَشَابَهَ Ù…Ùنْه٠ابْتÙغَاۤءَ الْÙÙتْنَة٠وَابْتÙغَاۤءَ تَأْوÙيْلÙهٖۚ وَمَا يَعْلَم٠تَأْوÙيْلَهٗٓ اÙلَّا اللّٰه٠ۘوَالرَّاسÙØ®Ùوْنَ ÙÙÙ‰ الْعÙلْم٠يَقÙوْلÙوْنَ اٰمَنَّا بÙهٖۙ ÙƒÙلٌّ Ù…Ùّنْ عÙنْد٠رَبÙّنَا Ûš وَمَا يَذَّكَّر٠اÙلَّآ اÙولÙوا الْاَلْبَابÙ
Artinya: “Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, “Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.”
10. Surat Ali Imran Ayat 18
Ayat Alquran yang menjelaskan tentang menuntut ilmu yang terakhir terdapat dalam surat Ali Imran ayat 18:
Ø´ÙŽÙ‡Ùدَ اللَّه٠أَنَّه٠لَا Ø¥Ùلَٰهَ Ø¥Ùلَّا Ù‡ÙÙˆÙŽ وَالْمَلَائÙÙƒÙŽØ©Ù ÙˆÙŽØ£ÙولÙÙˆ الْعÙلْم٠قَائÙمًا بÙالْقÙسْط٠ۚ لَا Ø¥Ùلَٰهَ Ø¥Ùلَّا Ù‡ÙÙˆÙŽ الْعَزÙيز٠الْØÙŽÙƒÙيمÙ
Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
11. Surat Al-A’raf Ayat 176
وَلَوْ Ø´Ùئْنَا لَرَÙَعْنَٰه٠بÙهَا وَلَٰكÙنَّهÙÛ¥Ù“ أَخْلَدَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ ٱلْأَرْض٠وَٱتَّبَعَ هَوَىٰه٠ۚ ÙÙŽÙ…ÙŽØ«ÙŽÙ„ÙÙ‡ÙÛ¥ كَمَثَل٠ٱلْكَلْب٠إÙÙ† تَØْمÙلْ عَلَيْه٠يَلْهَثْ أَوْ تَتْرÙكْه٠يَلْهَث Ûš ذَّٰلÙÙƒÙŽ مَثَل٠ٱلْقَوْم٠ٱلَّذÙينَ كَذَّبÙوا۟ بÙـَٔايَٰتÙنَا Ûš ÙَٱقْصÙص٠ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهÙمْ يَتَÙَكَّرÙونَ
Artinya: Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
12. Surah Al-An'am (6:141)
Ûž ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ ٱلَّذÙىٓ أَنشَأَ جَنَّٰت٠مَّعْرÙوشَٰت٠وَغَيْرَ مَعْرÙوشَٰت٠وَٱلنَّخْلَ وَٱلزَّرْعَ Ù…ÙخْتَلÙÙًا Ø£ÙÙƒÙÙ„ÙÙ‡ÙÛ¥ وَٱلزَّيْتÙونَ وَٱلرّÙمَّانَ Ù…ÙتَشَٰبÙهًا وَغَيْرَ Ù…ÙتَشَٰبÙÙ‡Ù Ûš ÙƒÙÙ„Ùوا۟ Ù…ÙÙ† ثَمَرÙÙ‡ÙÛ¦Ù“ Ø¥Ùذَآ أَثْمَرَ وَءَاتÙوا۟ ØَقَّهÙÛ¥ يَوْمَ ØَصَادÙÙ‡ÙÛ¦ Û– وَلَا تÙسْرÙÙÙوٓا۟ Ûš Ø¥ÙنَّهÙÛ¥ لَا ÙŠÙØÙبّ٠ٱلْمÙسْرÙÙÙينَ
Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
13. Surat An-Nahl Ayat 78
وَٱللَّه٠أَخْرَجَكÙÙ… مّÙÙ†Û¢ بÙØ·Ùون٠أÙمَّهَٰتÙÙƒÙمْ لَا تَعْلَمÙونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ Ù„ÙŽÙƒÙم٠ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَÙْـٔÙدَةَ Û™ لَعَلَّكÙمْ تَشْكÙرÙونَ
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
14. Surah Ar-Rum Ayat 22
ÙˆÙŽÙ…Ùنْ اٰيٰتÙهٖ خَلْق٠السَّمٰوٰت٠وَالْاَرْض٠وَاخْتÙلَاÙ٠اَلْسÙنَتÙÙƒÙمْ وَاَلْوَانÙÙƒÙمْۗ اÙنَّ ÙÙيْ ذٰلÙÙƒÙŽ لَاٰيٰت٠لÙّلْعٰلÙÙ…Ùيْنَ
Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
15.Surat An-Nisa Ayat 58
Ûž Ø¥Ùنَّ ٱللَّهَ يَأْمÙرÙÙƒÙمْ Ø£ÙŽÙ† تÙؤَدّÙوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰت٠إÙلَىٰٓ أَهْلÙهَا ÙˆÙŽØ¥Ùذَا ØَكَمْتÙÙ… بَيْنَ ٱلنَّاس٠أَن تَØْكÙÙ…Ùوا۟ بÙٱلْعَدْل٠ۚ Ø¥Ùنَّ ٱللَّهَ Ù†ÙعÙمَّا يَعÙظÙÙƒÙÙ… بÙÙ‡ÙÛ¦Ù“ Û— Ø¥Ùنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمÙيعًۢا بَصÙيرًا
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
5 Dalil tentang Menuntut Ilmu
Selain terdapat dalam Al-Quran, ayat tentang menuntut ilmu juga terdapat dalam beberapa hadits, yaitu sebagai berikut:
1. Hadits Riwayat Muslim
Dalil yang menjelaskan ayat tentang menuntut ilmu terdapat dalam sebuah hadits riwayat muslim:
وَمَنْ سَلَكَ طَرÙيقًا يَلْتَمÙس٠ÙÙيه٠عÙلْمًا سَهَّلَ اللَّه٠لَه٠بÙه٠طَرÙيقًا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ الْجَنَّةÙ
Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).
2. Hadits Riwayat Tirmidzi
مَنْخَرَجَÙÙىطَلَبÙالْعÙلْمÙÙÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽÙÙىسَبÙيْلÙاللهÙØَتَّىيَرْجÙعَ
Artinya: "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang," (HR Tirmidzi).
3. Hadits Riwayat Ibnu Majah
Dalil selanjutnya yang menjelaskan ayat tentang menuntut ilmu terdapat dalam sebuah hadits Ibnu Majah:
طَلَب٠الْعÙلْم٠ÙَرÙيضَةٌ عَلَى ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ Ù…ÙسْلÙم٠وَوَاضÙع٠الْعÙلْم٠عÙنْدَ غَيْر٠أَهْلÙÙ‡Ù ÙƒÙŽÙ…ÙÙ‚ÙŽÙ„Ùّد٠الْخَنَازÙير٠الْجَوْهَرَ وَاللÙّؤْلÙؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." (HR Ibnu Majah).
4. Hadits Riwayat Thabrani
تَعَلَّمÙوْاوَعَلÙّمÙوْاوَتَوَاضَعÙوْالÙÙ…ÙعَلÙّمÙيْكÙمْ وَلَيَلَوْا Ù„ÙÙ…ÙعَلÙّمÙيْكÙمْ ( رَواه٠الطَّبْرَانÙيْ)
Artinya: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani).
5. Hadits Riwayat Thabrani
Dalil selanjutnya yang menjelaskan ayat tentang menuntut ilmu terdapat dalam sebuah hadits Thabrani:
تَعَلّمÙواالعÙلْمَ وَتَعَلّمÙوْا Ù„ÙلْعÙلْم٠السّكÙيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعÙوْا Ù„Ùمَنْ تَتَعَلّمÙوانَ Ù…ÙنْهÙ
Artinya: "Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya." (HR Thabrani).
10 Keutamaan Menuntut Ilmu
Setelah mengetahui dalil dan ayat tentang menuntut ilmu, berikut ini adalah keutamaan yang diperoleh bagi orang-orang yang menuntut ilmu, di antaranya:
- Ilmu yang dimiliki akan semakin bertambah
- Sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah
- Jaminan masuk surga
- Diangkat derajatnya
- Amalan yang tidak akan terputus
- Menuntut ilmu memperkuat agama
- Memanfaatkan waktu dengan baik
- Menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi
- Diampuni dosanya bagian dari keutamaan dari ayat tentang menuntut ilmu
- Orang yang senantiasa menuntut ilmu dinaungi oleh sayap malaikat
Semoga 20 dalil dan ayat tentang menuntut ilmu dalam Islam yang telah diuraikan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berusaha dalam mencari pengetahuan dan meningkatkan kualitas hidup spiritual maupun dunia.
Marilah kita jadikan menuntut ilmu sebagai landasan untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana, bermanfaat bagi sesama, dan mendapatkan ridha Allah SWT.. Amiin ya Robbal Alamin
Editor: Sari