PARBOABOA, Jakarta - Sektor ritel modern di Indonesia saat ini mengalami kondisi terburuk. Beberapa diantaranya bahkan ditutup permanen.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja dalam sebuah keterangannya belum lama ini membenarkan hal tersebut.
Alphonzus mengatakan, peritel telah cukup menderita sejak merebaknya Pandemi Covid-19, menyebabkan usahanya ditutup terutama untuk segmen department store.
"Antara lain Centro Department, Lotus Department dan Golden Truly Department Store," kata Alphonzus.
Menurut dia, kondisi tidak menguntungkan bagi pemain ritel ini disebabkan karena pola berbelanja masyarakat di kota-kota besar yang mulai berubah.
Konsumen, jelasnya, menginginkan bahwa berbelanja harus disertai dengan pengalaman. Jika sektor ritel tak bisa memfasilitasi itu maka usaha tersebut berpotensi ditinggalkan.
Selain itu, jika peritel tidak mampu memberikan customer experience atau pengalaman berbelanja yang unik dan berkesan kepada pelanggan maka tidak ada bedanya dengan e-commerce atau online shopping.
Berikut Parboaboa merangkum beberapa ritel modern yang menutup gerainya sejak Pandemi Covid-19. Sebagai informasi, yang ditutup hanya gerainya saja bukan perusahaan.
Daftar ritel modern yang ditutup
Giant
Gerai giant mulai ditutup pada bulan Juli 2021. Direktur PT Hero Supermarket Tbk atau PT HERO, Hadrianus Wahyu Trikusumo mengungkapkan penutupan ini sebagai Langkah strategis mentransformasi bisnis perusahaan.
Ia menyampaikan HERO ingin tetap bersaing dengan bisnis ritel makanan lainnya di Indonesia. Adapun gerai giant yang ditutup adalah Giant Margo, City Depok, Jawa Barat serta Giant Kalibata, Jakarta Selatan.
Di Bulan April 2021, penutupan gerai hypermarket Giant milik PT. Hero Supermarket Tbk bertambah satu lagi, yaitu penutupan Giant Ekstra di Pamulang, Tangsel, Banten resmi tutup.
Setelah ditutup, gerai giant akan dialihkan menjadi IKEA sebanyak 5 gerai dan sisanya menjadi gerai Hero.
Ramayana
Penutupan gerai Ramayaha mencuat usai beredarnya video viral tangisan seorang karyawan di gerai Depok beberapa Waktu lalu.
Belakangan diketahui, ternyata sang karyawan menangis karena PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) memilih menutup gerainya. Akibatnya sebanyak 87 karyawan di PHK.
Informasi PHK terhadap puluhan karyawan itu dibenarkan oleh Store Manager Ramayana City Plaza Depok, M Nukmal Amdar.
"Yang benar 87 yang kita proses PHK sesuai dengan ketentuan," kata Nukmal menampik isu yang beredar Waktu itu bahwa perusahaan memecat ratusan karyawan.
PHK yang dilakukan oleh Ramayana juga terkait dengan dampak ekonomi Pandemi Virus Corona yang menekan penjualan gerai.
"Ya sudah tidak mampu menutupi lagi biaya-biaya operasional," tegasnya.
Matahari
Belum lama ini PT Matahari Department Store Tbk memilih menutup gerainya. Manajemen menyebut, perusahaan sedang melakukan optimalisasi strategis terhadap portofolio gerai.
Tak hanya itu, manajemen menjelaskan, keputusan menutup gerai diambil setelah melalui proses evaluasi menyeluruh yang sejalan dengan strategi bisnis jangka Panjang dan praktik operasional standar.
Matahari juga terus berfokus pada rebranding dan modernisasi gerai-gerai utamanya, melanjutkan pembukaan 9 gerai pada tahun lalu dengan beberapa pembukaan gerai baru yang direncanakan untuk tahun 2024, termasuk penambahan gerai terkini di AEON Deltamas pada Maret 2024.
Golden Truly
Pusat perbelanjaan Golden Truly yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari Nomor 59, Jakarta Pusat juga resmi menutup operasionalnya sejak 1 Desember 2020.
Pihak manajemen sempat menjelaskan bahwa mall itu akan dikelola oleh pengembang baru.
Namun, Anggota Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Handaka Santosa menyampaikan gerai ditutup karena mall Golden Truly telah dijual ke pihak lain.
Editor: Gregorius Agung