PARBOABOA, Bogor - Presiden Joko Widodo meninjau langsung ketersediaan obat di salah satu apotek di Bogor pada Jumat (23/7).
Jokowi tampak mengenakan kemeja putih dan bermasker hitam.
Sembari membuka secarik kertas, Jokowi menanyakan ketersediaan obat antivirus
kepada penjaga apotek perempuan.
"Saya mau ini, mau cari obat antivirus yang
Oseltamivir," tanya Jokowi.
"Oseltamivir sudah kosong, Pak," jawab penjaga
apotek.
"Nggak ada?" tanya Jokowi lagi.
"Nggak ada," timpal penjaga apotek.
"Terus saya cari ke mana kalau mau cari?" ujar
Jokowi.
"Nah itu kita juga sudah tidak dapat barang dari
ininya," ungkap penjaga apotek.
"Udah berapa hari nggak ada?" tanya Jokowi lagi.
"Kalau Oseltamivir itu yang generik itu sudah lama,
Pak, kemarin itu masih ada merek Fluvir, tapi ya sekarang juga sudah
kosong," jawab penjaga apotek.
"Kalau yang ini, Favipiravir?" tanya Jokowi.
"Nggak ada juga," kata penjaga apotek.
Akhirnya Bapak Jokowi hanya membeli beberapa vitamin dan
langsung meninggalkan lokasi apotek.
Mendapati stok obat dan vitamin untuk terapi COVID-19 tak
tersedia, Jokowi pun langsung menghubungi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi
Gunadi Sadikin. Jokowi menyampaikan bahwa sejumlah obat dan vitamin yang
dicarinya tak tersedia di salah satu apotek di Bogor.
"Halo Pak Menteri. Pak Menteri ini saya cek ke apotek di
Bogor. Saya cari obat antivirus Oseltamivir nggak ada. Cari lagi, obat
antivirus yang Favipiravir juga nggak ada, kosong. Saya cari obat yang
antibiotik, Acetromicin juga nggak ada," kata Jokowi dilihat dari video
yang dipublikasikan YouTube Setpres, Jumat (23/7/2021).
"Baik, kami cek ya," jawab Budi.
"Stok nggak ada sudah seminggu lebih. Terus vitamin D3
juga yang 5000 juga nggak ada. Ini saya," kata Jokowi.
"Apa tadi pak?" tanya Budi.
"Vitamin D3 yang 5000UI," jawab Jokowi.
"Ini saya yang dapet hanya multivitamin yang
mengandung zinc, hanya itu. Suplemen juga, suplemen apa ini ada yang apa, D3nya
ada tapi hanya yang 1000. Hanya dapat ini saja. Vitamin D3 yang 1000UI.
Kemudian yang suplemen yang kombinasi multivitamin ada. Jadi yang lain-lain,
obat antivirus, antibiotik nggak ada semuanya," lanjutnya.
"Di Kota Bogor ya pak ya?" tanya Budi lagi.
"Iya, iya," jawab Jokowi.
"Mohon maaf ya pak ya," kata Budi.
"Ini apoteknya Villa Duta," timpal Jokowi.
Budi pun kemudian menjelaskan bahwa obat yang dimaksud
Jokowi tersedia di apotek Kimia Farma hingga K24 di Bogor. Ketersediaan itu,
kata dia, juga bisa dicek secara online.
"Oke, Villa Duta. Karena saya ada catatan, Pak
Presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek ya pak ya. Misalnya,
untuk Favipiravir di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900. Apotek Kimia
Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor 4.200. Jadi nanti saya
double check ya. Nanti ini saya kirim ke ajudan Bapak. Itu ada data online yang
ada di rumah sakit, nah itu bisa dilihat by kota segala macam. Berikut
apoteknya, Kimia Farma, Century, Guardian, K24," jelas Budi.
"Di situ ada semuanya?" tanya Jokowi.
"Ada, online. Bisa dibaca oleh semua rakyat pak,"
jawab Budi.
Mendengar penjelasan itu, Jokowi pun mengatakan akan
mengecek sendiri ketersediaan obat di lokasi yang disampaikan Budi.
"Oke saya ke sana saja. Saya beli itu, coba ada
nggak," kata Jokowi.
"Ah boleh pak, silakan," kata Budi.
"Oke, oke Pak Menkes terima kasih," ucap Jokowi.