Sarah | Kesehatan | 26-04-2023
PARBOABOA – Gejala infeksi ginjal atau pyelonephritis adalah kondisi serius yang terjadi ketika bakteri masuk ke ginjal melalui saluran kemih. Meskipun tergolong ke dalam penyakit yang cukup umum, infeksi ini dapat menimbulkan gejala yang cukup mengganggu.
Gejala-gejala yang muncul dapat bervariasi, mulai dari demam, menggigil, nyeri punggung atau samping, sakit kepala, mual dan muntah, hingga sering buang air kecil dengan rasa sakit atau terbakar.
Jika tidak diobati dengan benar, infeksi ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal, bahkan kegagalan ginjal yang mematikan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala infeksi ginjal dan segera mencari perawatan medis yang tepat untuk menghindari kondisi yang lebih serius.
Dalam pembahasan ini, Parboaboa akan membahas secara detail tentang gejala infeksi ginjal, serta faktor-faktor atau penyebab yang dapat menimbulkan risiko terjadinya infeksi tersebut.
Menurut Nicolle (2008), gejala infeksi ginjal dapat bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya. Beberapa pasien mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain mungkin mengalami tanda-tanda yang sangat parah.
Adapun beberapa gejala infeksi ginjal yang akan dialami oleh penderita, yakni:
Gejala atau ciri-ciri infeksi ginjal adalah demam, di mana suhu tubuh pasien meningkat di atas suhu normal (sekitar 37 derajat Celsius).
Demam biasanya berlangsung selama beberapa hari dan tidak mereda meskipun diobati dengan obat penurun demam.
Selain demam, ciri infeksi ginjal lainnya adalah menggil. Pasien mungkin mengalami menggigil, yakni ketika tubuh mengalami tremor atau gemetar yang tidak disengaja. Menggigil dapat disertai dengan rasa dingin dan kedinginan.
Nyeri punggung atau samping merupakan gejala yang umum terjadi pada pasien dengan infeksi ginjal. Nyeri ini dapat terasa di satu atau kedua sisi tubuh dan bisa sangat parah.
Beberapa pasien juga mengalami sakit kepala sebagai gejala infeksi ginjal. Sakit kepala ini biasanya timbul bersamaan dengan demam dan mungkin disebabkan oleh peradangan pada ginjal yang mempengaruhi sistem saraf.
Beberapa pasien mungkin akan merasakan mual dan muntah sebagai gejala infeksi ginjal. Hal ini terjadi karena peradangan pada ginjal dapat mempengaruhi sistem pencernaan.
Pasien dengan infeksi ginjal biasanya mengalami frekuensi buang air kecil yang lebih sering dan dengan rasa sakit atau terbakar. Masalah terjadi karena bakteri yang menyebabkan infeksi mengiritasi dinding saluran kemih.
Beberapa pasien juga dapat mengalami kencing berdarah sebagai gejala infeksi ginjal. Hal ini mungkin terjadi ketika peradangan pada ginjal mempengaruhi dinding saluran kemih dan menyebabkan terjadinya perdarahan.
Pada kasus yang sangat parah, pasien dapat mengalami kesulitan bernapas sebagai gejala infeksi ginjal. Hal ini terjadi karena infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dapat mempengaruhi fungsi paru-paru dan jantung.
MenurutHost-pathogen interactions in urinary tract infection, Infeksi ginjal adalah kondisi medis yang terjadi ketika bakteri, virus, atau jamur menyerang dan menginfeksi ginjal seseorang.
Meskipun infeksi ginjal paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri, namun infeksi ginjal juga dapat disebabkan oleh virus atau jamur.
Infeksi bakteri pada ginjal biasanya berasal dari saluran pencernaan yang keluar bersama tinja. Bakteri-bakteri ini kemudian masuk ke dalam lubang kencing dan berkembang biak di kandung kemih, yang kemudian menyebar ke ginjal.
Beberapa jenis bakteri yang sering menjadi penyebab infeksi ginjal meliputi Escherichia coli (E. coli), Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, dan Enterococcus.
Biasanya, bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih akan terbuang bersama urine dan tidak menyebabkan infeksi.
Namun, pada kondisi tertentu seperti adanya hambatan pada saluran kemih, penggunaan kateter, atau kekebalan tubuh yang lemah, bakteri tersebut dapat berkembang biak di dalam saluran kemih sampai akhirnya menyebar ke ginjal.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan saluran kemih dengan cara mengonsumsi makanan sehat, minum cukup air, dan membersihkan area kewanitaan dengan benar.
Infeksi ginjal adalah kondisi medis yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko. Berikut beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena infeksi ginjal, menurut penelitian yang dilakukan oleh Nicolle LE pada tahun 2016, yang dijelaskan dalam jurnal "Uncomplicated urinary tract infection in adults including uncomplicated pyelonephritis:
Wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi saluran kemih, termasuk infeksi ginjal. Hal ini karena uretra pada wanita lebih pendek dan lebih dekat dengan anus, sehingga memudahkan bakteri masuk ke dalam kandung kemih dan ginjal.
Aktifitas seksual dapat memicu iritasi pada saluran kemih dan memudahkan bakteri masuk ke dalam saluran kemih, termasuk kandung kemih dan ginjal.
Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi ginjal karena aliran urine yang lebih lambat akibat perubahan fisik selama kehamilan dan dapat memudahkan bakteri masuk ke ginjal dan menyebabkan infeksi.
Kelainan pada bentuk dan struktur saluran kemih dapat meningkatkan risiko infeksi ginjal. Kelainan ini dapat menyebabkan aliran urine yang tidak lancar dan memudahkan bakteri berkembang biak pada saluran kemih.
Sumbatan pada saluran kemih, seperti pembesaran prostat pada pria, dapat menghambat aliran urine dan meningkatkan risiko infeksi ginjal.
Penderita dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau penderita yang menjalani terapi kemoterapi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi ginjal. Hal tersebut disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga tidak mampu melawan bakteri penyebab infeksi ginjal.
Gangguan saraf pada kandung kemih, seperti pada penderita multiple sclerosis atau spina bifida, dapat membuat seseorang tidak sadar bahwa ia mengalami infeksi saluran kemih. Hal ini dapat menyebabkan infeksi ginjal jika tidak segera diobati.
Infeksi ginjal adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis yang tepat dan segera. Perawatan yang diberikan bertujuan untuk menghilangkan infeksi, mencegah terjadinya komplikasi, dan memulihkan kesehatan ginjal.
Berikut beberapa tindakan perawatan yang umum dilakukan untuk mengatasi infeksi ginjal menurut American Family Physician:
Antibiotik adalah obat yang paling umum diberikan untuk mengobati infeksi ginjal. Obat infeksi ginjal ini bertujuan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
Jenis antibiotik yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis bakteri penyebab infeksi. Namun, penting untuk mengikuti instruksi dokter dalam mengonsumsi antibiotik, termasuk jangan menghentikan penggunaan antibiotik sebelum waktu yang ditentukan oleh dokter.
Analgesik atau obat pereda nyeri dapat diberikan untuk mengurangi nyeri yang timbul akibat infeksi ginjal.
Infeksi ginjal dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan produksi urine. Pemberian cairan intravena bertujuan untuk memperbaiki produksi urine dan mencegah dehidrasi.
Selain perawatan medis yang diberikan di rumah sakit, ada beberapa tindakan perawatan yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu mempercepat pemulihan, seperti istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan sehat, dan memperbanyak minum air putih untuk membantu membersihkan saluran kemih.
Setelah membaca ulasan di atas, Anda dapat mengenali gejala infeksi ginjal sejak dini, kemudian mengambil tindakan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Semoga pembahasan ini dapat memberikan informasi bermanfaat dan meningkatkan pengetahuan pembaca.
Editor : Lamsari Gulo
Tag : #ginjal #gejala infeksi ginjal #kesehatan #ciri gejala infeksi ginjal #gejala infeksi ginjal pada anak