PARBOABOA – Selain dikenal sebagai hidangan khas Betawi, geplak juga menjadi salah satu makanan dari Bantul, Yogyakarta. Cemilan ini terbuat dari parutan kelapa, gula merah atau gula pasir, serta memiliki rasa manis.
Bentuknya yang unik dan rasanya yang khas membuat ikon kota Bantul, Yogyakarta ini menjadi penarik banyak orang termasuk para wisatawan yang berkunjung.
Ciri Khas geplak Jogja adalah bentuknya yang bulat serta warnanya yang bervariatif. Biasanya, makanan ini di kemas dengan bungkus yang terbuat dari anyaman bambu dan berisi beberapa geplak warna-warni.
Kamu yang tertarik untuk mencicipi cemilan ini tidak perlu repot-repot pergi ke kota asalnya karena Parboaboa sudah membagikan resep dan cara membuat geplak Jogja yang bisa dicoba di rumah.
Resep Geplak Jogja
Bahan-bahan:
- 200 g tepung beras
- ½ butir kelapa setengah tua (parut kasar)
- ¼ sdt garam
- 150 g gula pasir
- 80 ml air
- 1 lembar daun pandan
- Pewarna makanan (secukupnya)
Cara membuat:
- Sangrai tepung beras pada wajan hingga tercium aroma harum. Tambahkan kelapa dan garam, lalu aduk hingga tercampur merata. Setelah itu, angkat dan sisihkan.
- Campurkan gula dan air dalam wajan, kemudian masak hingga gula benar-benar larut. Tambahkan campuran tepung kelapa, aduk-aduk hingga adonan mengental, lalu angkat.
- Bagi adonan menjadi 3 bagian, dan tambahkan pewarna makanan sesuai selera. Aduk dan uleni hingga merata.
- Ambil sekitar 2 sendok makan adonan, lalu bulatkan. Ulangi proses tersebut hingga semua adonan habis. Sajikan.
Itulah resep kue Geplak Jogja yang bisa kamu coba dan santap di rumah. Bagaimana, mudah bukan? Di balik resepnya yang tergolong sederhana, ternyata ada kisah menarik di balik hidangan ini loh. Penasaran? Berikut sejarah geplak Jogja yang dapat menambah wawasanmu.
Sejarah
Geplak Jogja adalah makanan yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dikarenakan terbuat dari tebu dan kelapa, hidangan ini dulunya sering dijadikan cemilan oleh masyarakat lokal.
Awalnya, camilan khas Bantul ini hanya tersedia dua warna saja, yaitu putih dan coklat. Warna putih umumnya menggunakan gula tebuh dalam proses pembuatannya, sedangkan yang berwarna coklat biasanya terbuat dari gula jawa.
Seiring dengan perkembang waktu, mulai banyak kreasi baru makanan ini baik itu dari segi rasa dan warna, seperti merah, hijau, kuning, putih dan coklat. Dari segi rasa, kini juga sudah tersedia rasa jahe, kacang, durian, strawberry, durian dan lain sebagainya.
Sekarang, geplak menjadi oleh-oleh Khas Yogyakarta yang cukup terkenal hingga ke luar pulau. Harganya juga bervariatif tergantung ukurannya.
Umumnya, harga geplak Jogja yang dipasarkan adalah Rp100.000 jika dibuat langsung oleh pengrajinnya atau ketika berada di tempat wisata Yogyakarta. Meski tergolong mahal, ketahanan makanan ini cukup lama dibanding makanan sejenisnya.
Berapa lama geplak Jogja tahan? Karena menggunakan bahan pengawet alami, yakni gula, cemilan ini dapat bertahan selamat seminggu. Kamu juga tidak perlu menyimpan hidangan ini di dalam kulkas karena ikon kota Bantul ini tidak ada tips penyimpanan khususnya.
Perbedaan Geplak dari Jogja dan Kue Geplak Betawi
Kedua jenis camilan ini memang hampir sama, namun yang membedakannya adalah dari bentuk dan cara pembuatannya. Geplak dari Jogja memiliki berbagai varian warna dan bentuknya bisa dikatakan cukup kecil. Sementara kue geplak Betawi biasanya berwarnya putih keabu-abuan dan memiliki betnuk layaknya potong kue.
Tidak hanya itu, cara pembuatnya pun cukup berbeda. Jika geplak khas Yogyakarta dibentuk lalu dibairkan mendingin dan mengeras, lain halnya dengan geplak dari Betawi. Hidangan ini harus melewati proses penepukan atau pukul terlebih dahulu.
Nah, demikianlah informasi terkait resep, sejarah, ketahanan dan harga geplak Jogja yang mungkin sedang kamu cari. Bagaimana tertarik untuk mencoba ikon kuliner kota Bantul, Yogyakarta ini?
Editor: Ester