PARBOABOA, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut bahwa banyak pihak yang ingin memanfaatkan status Gibran Rakabuming.
Hasto menilai, pemanfaatan itu tak lepas dari status Gibran sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah sekaligus putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kapasitas mas Gibran sebagai Wali Kota dan tidak bisa dilupakan, beliau juga anak dari Presiden Jokowi. Sehingga banyak yang kemudian mencoba untuk menggunakan posisi itu sebagai cara dalam meleverage (memanfaatkan), berbagai kepentingan politiknya," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangannya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/05/2023).
Oleh karena itu, Hasto mengingatkan agar Gibran lebih berhati-hati dalam manuver politik.
"Solo ini yang ada gamelan bukan dansa. Yang ada tari-tarian, tari gambyong, nggak ada dansa-dansa di Solo. Tapi yang datang ke Solo itu kan ada yang membawa dansa-dansa (politik) itu. Sehingga tadi yang kita sampaikan kepada mas Gibran adalah nasihat-nasihatnya," tuturnya.
Serupa dengan Hasto, Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan, Komarudin Watubun menganalogikan Gibran Rakabuming sebagai gula yang dikerumuni oleh semut sebab statusnya ini.
Pasalnya, menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, telah banyak figur-figur politik yang berkunjung atau bersafari ke wilayah yang dipimpin oleh Gibran, termasuk Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Jumat, 19 Mei 2023 lalu.
"Saya sampaikan bahwa anda ini seperti 'gula' dengan 'semut'. Beliau posisinya seperti gula yang semut dari mana-mana, tinggal menjaga semut mana yang baik dan semut mana yang menjerumuskan," kata Komarudin Watubun dalam keterangannya di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Senin.
Editor: Maesa
