PARBOABOA Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Toni Harmanto menyampaikan jika pihak keluarga korban dari tragedi Kanjuruhan hingga saat ini belum berkenan dilakukan otopsi.
"Bagaimanapun untuk pelaksanaan otopsi, salah satunya meminta persetujuan keluarga. Dan hasil informasi yang kami peroleh, hingga saat ini bahwa keluarga sementara belum menghendaki untuk dilakukan otopsi," kata Toni di Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA Kota Malang pada Rabu (19/10/2022).
Selain itu, Toni juga menegaskan bahwa tidak ada bentuk intimidasi kepada keluarga korban soal otopsi. Perlu diketahui juga, sebelumnya pihak kepolisian telah menyampaikan jika berencana untuk memfasilitasi pelaksanaan otopsi pada Kamis (20/10/2022).
"Tidak benar (intimidasi), silakan bisa dikonfirmasi langsung," katanya.
Kendati demikian, Sekjen Federasi Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan), Andy Irfan mengatakan, pihaknya mendapat aduan dugaan intimidasi dari kepolisian kepada keluarga korban untuk mencabut pernyataan melakukan otopsi.
Keluarga korban awalnya bersedia untuk proses otopsi. Namun menurutnya, pihak kepolisian terus mendatangi rumah korban dan meminta agar keluarga korban mencabut pernyataan kesediaan melakukan otopsi.
"Keluarga korban merasa terintimidasi. Mereka (kepolisian) datang ke rumah dalam rangka meminta ayah korban untuk mencabut pernyataan siap otopsi," kata Andy pada Selasa (18/10/2022).
Karena hal ini, Andy sebagai Sekjen Federasi Kontras sangat menyayangkan jika memang benar polisi melakukan perbuatan tersebut.
Editor: -