PARBOABOA – Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, negara-negara saling terkait dan berinteraksi melalui berbagai perjanjian dan kesepakatan ekonomi, salah satunya melalui kerjasama ekonomi internasional.
Secara umum, pengertian kerjasama ekonomi internasional adalah bentuk kolaborasi antara berbagai negara dalam aspek ekonomi, melalui kesepakatan dan perjanjian tertentu, yang didasarkan pada prinsip adil dan menguntungkan.
Melansir dari laman resmi kemenkeu.go.id, adanya kerjasama ekonomi internasional antar negara telah menjadi suatu keharusan yang sangat penting dan tak terhindarkan. Selain dapat memenuhi kebutuhan melalui perdagangan lintas negara, ada banyak manfaat kerjasama ekonomi internasional yang dapat diperoleh suatu negara melalui kolaborasi ini.
Lantas, sebenarnya apa manfaat kerjasama ekonomi internasional dan bagaimana peran Indoensia di dalamnya? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Bentuk Kerjasama Ekonomi Internasional
Menurut laman resmi kemendikbud, bentuk kerjasama ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bilateral, regional, multilateral, dan antar regional. Berikut terdapat penjelasan untuk setiap kategori:
1. Bentuk Kerjasama Ekonomi Bilateral
Kerjasama ekonomi bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang terjadi antara dua negara dan bertujuan untuk saling membantu.
Misalnya kita dapat melihat kolaborasi ekonomi antara Indonesia dan Malaysia, antara Indonesia dan Inggris, serta antara Indonesia dan Amerika, dan lain-lain.
2. Bentuk Kerjasama Ekonomi Regional
Kolaborasi ekonomi kawasan melibatkan sejumlah negara yang berlokasi di wilayah tertentu. Contohnya adalah organisasi-organisasi seperti ASEAN, Uni Eropa, EFTA, APEC, AFTA, dan lain sebagainya.
3. Bentuk Kerjasama Ekonomi Multilateral
Model kerjasama ekonomi ini melibatkan sejumlah negara tanpa dibatasi oleh perbatasan kawasan atau daerah tertentu. Contohnya adalah kerjasama ekonomi yang melibatkan Indonesia, Perancis, Jepang, Korea, Singapura, dan negara-negara lainnya.
4. Bentuk Kerjasama Ekonomi Antar Regional
Kolaborasi ekonomi lintas kawasan berlangsung di antara dua entitas kerjasama ekonomi daerah. Contohnya adalah kerjasama antara Uni Eropa dengan ASEAN.
Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian ekonomi internasional antar negara adalah upaya untuk mencapai kepentingan yang saling menguntungkan di bidang ekonomi.
Berikut ini adalah beberapa manfaat kerjasama ekonomi internasional yang wajib diketahui, di antaranya:
- Peningkatan dan penguatan kolaborasi kerja sama ekonomi mulai dari perdagangan, dan investasi di antara negara-negara yang terlibat.
- Proses liberalisasi yang diajukan secara bertahap dan peningkatan perdagangan barang dan jasa, serta pembentukan sistem perdagangan yang terbuka transparan agar bisa menjadi wadah investasi.
- Mendorong penjelajahan di bidang kerja sama yang terbaru serta merumuskan kebijakan yang tepat untuk memperkuat hubungan ekonomi antar negara.
- Membantu memperlancar integrasi ekonomi yang lebih efisien di antara negara-negara anggota dan mengurangi disparitas dalam pembangunan ekonomi.
Tujuan Kerjasama Internasional
Secara umum, tujuan kerja sama ekonomi internasional adalah untuk menciptakan situasi yang menguntungkan antar negara dan meningkatkan kepentingan bersama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Berikut ini dijelaskan beberapa tujuan ekonomi internasional, di antaranya:
1. Meningkatkan Ketentraman di Bidang Ekonomi
Negara yang berkolaborasi dalam kerja sama ekonomi internasional bertujuan untuk meningkatkan ketentraman masyarakatnya dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Selain itu, kerjasama ini juga bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi antara negara melalui program kerjasama seperti investasi, transfer teknologi, dan pertukaran pengetahuan.
2. Mendorong Perdagangan Internasional dan Memperbaiki Kegiatan Ekonomi Nasional
Upaya dalam kerja sama ekonomi antar negara bertujuan untuk meningkatkan perdagangan lintas batas. Melalui kolaborasi ini, suatu negara dapat memperbanyak peluang ekspor serta memperlebar akses ke pasar impor negara lain.
Lewat kerjasama ini, negara juga berupaya untuk memperkuat dan memperbaiki struktur ekonomi nasional dengan mengoptimalkan potensi ekonomi serta mengatasi tantangan yang mungkin saja terjadi.
3. Memenuhi Kebutuhan Rakyat dan Kepentingan Negara
Tujuan kerjasama ekonomi internasional untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan kepentingan negara, seperti pangan, energi, dan sumber daya lainnya, serta untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional di pasar global.
4. Meningkatkan Kolaborasi dan Mengatasi Permasalahan Antar Negara
Dalam kolaborasi ekonomi lintas negara, masing-masing negara menjadi saling bergantung untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Hal ini dapat membantu menciptakan kolaborasi positif antar negara dan meningkatkan kerjasama lintas negara.
Dalam hal ini, negara dengan ekonomi yang lebih mapan dapat memberikan bantuan kepada negara yang sedang dalam tahap pembangungan untuk menghadapi isu-isu ekonomi. Tujuannya adalah untuk mengurangi terjadinya ketimpangan sosial antar negara.
5. Meningkatkan Stabilitas Politik dan Keamanan
Kerjasama ekonomi di kancah internasional juga diarahkan untuk meningkatkan stabilitas politik dan keamanan di tingkat global.
Dengan sistem kerjasama yang lebih erat, negara berharap dapat mengurangi potensi konflik dan meningkatkan stabilitas politik serta keamanan di seluruh dunia.
Contoh Kerjasama Ekonomi Internasional
Sesuai dengan pengertian kerjasama ekonomi internasional, dikatakan bahwa kolaborasi terjadi antar negara-negara di dunia, tanpa memandang keterbatasan geografis dan kawasan spesifik.
Berikut ini dijelaskan beberapa contoh kerjasama ekonomi internasional, di antaranya:
1. World Trade Organization
World Trade Organization (WTO) adalah sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk mengatasi serta menyelesaikan berbagai masalah yang terkait dengan perdagangan antarnegara.
WTO mendasarkan diri pada prinsip-prinsip liberalisasi perdagangan, non diskriminasi, dan pemeliharaan stabilitas hubungan perdagangan internasional.
2. International Monetary Fund
International Monetary Fund (IMF) merupakan organisasi internasional yang memberikan pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkan dana.
Negara-negara yang menerima pinjaman biasanya menghadapi masalah nilai mata uang yang tidak stabil dan kesulitan membayar utang. IMF bertujuan untuk meningkatkan stabilitas keuangan internasional.
3. South East Asia Treaty Organization
South East Asia Treaty Organization (SEATO) adalah sebuah organisasi yang didirikan sebagai upaya kerjasama militer untuk menghadapi ancaman komunisme di wilayah Asia Tenggara.
Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut dengan melibatkan negara-negara anggota dalam kerjasama pertahanan dan penanganan ancaman komunis.
4. Australia, New Zealand, United States
Australia, New Zealand, United States (ANZUS) adalah sebuah bentuk kerjasama internasional yang bertujuan untuk menghadapi ancaman komunisme di ketiga negara yang terlibat.
Kerjasama ini melibatkan Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat dalam upaya bersama untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.
5. North Atlantic Treaty Organization
North Atlantic Treaty Organization (NATO) merupakan sebuah aliansi militer yang beroperasi di wilayah Atlantik Utara.
Tujuan utama organisasi ini adalah mencegah terjadinya persengketaan politik internasional, menghadapi ancaman militer, mempromosikan penyelesaian sengketa secara damai, serta memberikan pertahanan kolektif bagi negara-negara anggotanya dalam menghadapi serangan.
6. Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia Afrika (KAA) adalah sebuah forum internasional yang didirikan pada tahun 1955. Organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kerjasama di antara negara-negara di kawasan Asia dan Afrika.
KAA merupakan wadah bagi negara-negara non-blok untuk berdialog, berbagi pengalaman, dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan bersama serta memperkuat hubungan antara Asia dan Afrika.
Faktor Pendorong Kerjasama Ekonomi Internasional
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kerjasama ekonomi antara negara yang meliputi:
- Setiap negara memiliki variasi sumber daya alam yang berbeda.
- Perbedaan faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
- Tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi daya saing ekonomi.
- Penghematan biaya produksi yang dapat dicapai melalui kerjasama ekonomi.
- Kondisi ekonomi yang berbeda di tiap negara yang mempengaruhi kebutuhan dan permintaan.
- Perbedaan iklim yang mempengaruhi jenis produksi dan pertanian di negara-negara tersebut.
- Keinginan untuk membuka kerjasama ekonomi dengan negara lain guna saling menguntungkan.
- Perbedaan ideologi politik dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kerjasama.
- Pengaruh globalisasi ekonomi yang semakin memperkuat hubungan antara negara-negara di pasar global.
Peran Indonesia dalam Kerjasama Ekonomi Internasional
Setelah mengetahui penjelasan seputar kerjasama yang melibatkan beberapa negara, Lantas bagaimana peran Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional? Berikut ini penjelasannya:
- Mendorong pembangunan zona perdagangan bebas di wilayah ASEAN (AFTA) dan Asia Pasifik (APEC).
- Menjadi pusat promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi, dan pariwisata.
- Berkontribusi dalam proyek-proyek industri ASEAN, seperti pabrik pupuk urea di Indonesia dan Malaysia, industri tembaga di Filipina, pabrik mesin diesel di Singapura, pabrik superfosfat di Thailand, dan lain sebagainya.
- Membantu menciptakan Preference Trading Arrangement (PTA) yang menetapkan tarif rendah untuk beberapa jenis barang komoditi produk ASEAN dan sejenisnya.
Hambatan Kerjasama Ekonomi Internasional
Terdapat beberapa potensi hambatan kerjasama ekonomi internasional yang mungkin akan terjadi, di antaranya
- Masalah keamanan suatu negara yang dapat mempengaruhi iklim investasi dan perdagangan.
- Kebijakan ekonomi internasional yang diterapkan oleh pemerintah, yang bisa mempengaruhi arah kerjasama ekonomi dengan negara lain.
- Ketidakstabilan kurs mata uang asing yang bisa mempengaruhi nilai tukar dan perdagangan internasional.
- Perbedaan mata uang antar negara yang bisa menyulitkan proses transaksi dan investasi lintas negara.
- Kualitas sumber daya yang rendah dapat membatasi potensi kerjasama ekonomi diantara negara.
- Adanya penerapan tarif dan pembatasan impor antar negara yang dapat menghambat perdagangan.
- Potensi terjadinya perang yang dapat mengganggu iklim ekonomi dan perdagangan internasional.
- Kesulitan dalam pembayaran antar negara dan risiko besar dalam transaksi internasional.
Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional
Terdapat beberapa dampak positif kerjasama ekonomi internasional, meliputi:
- Penciptaan lapangan kerja yang lebih luas karena perluasan produksi dan perusahaan, serta peningkatan kebutuhan tenaga kerja.
- Kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diproduksi secara internal karena perbedaan sumber daya.
- Penarikan modal asing ke dalam negeri melalui kerjasama ekonomi, yang dapat mempromosikan potensi ekonomi negara.
- Alih teknologi yang terjadi ketika tenaga kerja dari Indonesia bekerja di luar negeri dan menghadapkan mereka pada berbagai teknologi baru.
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui perluasan pasar dan peningkatan produktivitas barang dan jasa.
- Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat karena pendapatan yang meningkat dan perluasan lapangan kerja.
- Memperkuat posisi dan daya tawar Indonesia melalui penghapusan hambatan perdagangan dan meningkatnya perdagangan yang saling menguntungkan.
Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional
Terdapat perbedaan yang jelas antara tingkat hidup orang kaya dan miskin yang sering menyebabkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Dalam skala negara, salah satu dampaknya adalah ketergantungan pada negara-negara maju.
Kolaborasi antar negara seringkali melibatkan peminjaman modal. Meskipun terdengar positif, ini bisa memberikan efek buruk pada pertumbuhan ekonomi sebuah negara, sehingga negara tersebut menjadi tergantung pada dukungan negara lain.
Berikut ini termasuk dampak negatif dari adanya kerjasama ekonomi internasional adalah:
1. Dominasi Produk Asing di Pasar Domestik
Tak bisa dipungkiri jika kehadiran produk luar negeri di Indonesia berpengaruh terhadap persaingan produk domestik. Produk asing yang membanjiri pasar dapat mengganggu kinerja dan stabilitas perusahaan lokal.
Hanya produk dalam negeri yang memiliki kualitas yang baik yang mampu bertahan dalam persaingan, sementara produk dengan kualitas rendah akan menghadapi kesulitan dalam bersaing.
2. Lonjakan Angka Pengangguran
Adopsi teknologi baru memang bermanfaat, tetapi jika diterapkan secara mendadak di Indonesia, dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja. Para pekerja harus memiliki keterampilan yang mumpuni untuk tetap bersaing.
Mereka yang kurang berkompeten mungkin akan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, memiliki keterampilan menjadi lebih penting daripada hanya memiliki gelar pendidikan.
3. Bertambahnya Jumlah TKI Tanpa Dokumen yang Sah
Ketika Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mencapai keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, hal ini menjadi dorongan bagi orang lain untuk mengikuti jejak mereka.
Banyak yang berusaha mencari cara untuk bekerja di luar negeri, seringkali melanggar prosedur yang berlaku. Namun, perlu diingat bahwa TKI yang tidak memiliki dokumen resmi tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga merusak reputasi Indonesia di dunia internasional.
Demikian informasi seputar kerjasama ekonomi internasional dan peran Indonesia di dalamnya. Sebagai warga negara yang baik, mari kita dukung upaya pemerintah dalam mengambil langkah strategis di sektor ekonomi global.
Editor: Juni