PARBOABOA - Paralelisme adalah sebuah majas yang mengulang kata di setiap barisnya.
Pengulangan ini terdiri dari struktur, ritme, atau gaya yang sama untuk menekankan ide atau perasaan.
Mengutip dari buku berjudul Ultralengkap Peribahasa Indonesia, Majas, Plus Pantun, Puisi, dan Kata Baku karya Nur Indah Sholikhati (2019), majas paralelisme adalah bentuk gaya bahasa yang mengekspresikan ide dengan menciptakan kesejajaran.
Bertujuan untuk menyusun makna dengan rapi dan jelas agar tak ambigu. Hal ini dilakukan untuk memberikan penekanan yang kuat pada gagasan yang ingin disampaikan oleh pembicara.
Untuk memahami lebih mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan majas paralelisme?. Pada artikel Parboaboa kali ini akan disajikan secara lengkap. Yuk, simak selengkapnya hingga akhir!
Apa itu Majas Paralelisme?
Mengutip dari buku berjudul Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pembentukan Istilah karya Tim Redaksi BIP (2017), arti majas paralelisme adalah jenis majas penegasan yang menekankan ide atau perasaan dengan menggunakan pengulangan kata dalam satu kalimat.
Dalam penggunaannya, majas ini menciptakan struktur, ritme, atau gaya yang serupa untuk mempertegas suatu konsep, seperti majas pleonasme.
Biasanya ditemui dalam puisi dan kalimat tertentu, namun perlu diperhatikan bahwa majas ini patut ditegaskan secara berulang agar informasi yang disampaikan jelas dan tidak memiliki makna ganda.
Apabila pengulangan kata terletak di awal kalimat, disebut anafora, sementara jika berada di akhir kalimat, dinamakan epifora.
Ciri-ciri Majas Paralelisme
Terdapat tiga ciri ciri majas paralelisme, di antaranya:
- Menyampaikan suatu ide dengan menggunakan pengulangan kata atau kalimat yang memiliki makna ganda.
- Menunjukkan adanya kesejajaran antara istilah atau frasa yang digunakan.
- Menciptakan kesan penegasan melalui repetisi dalam penyampaian kalimat agar tidak ambigu.
Jenis Majas Paralelisme
Pada kalimat majas paralelisme, terdapat tujuh jenis majas yang berkembang, yakni:
1. Paralelisme Antitesis
Majas ini menegaskan kebenaran pada bagian kedua untuk membedakan ide dari bagian pertama, dengan tujuan mempengaruhi pembaca melalui pernyataan yang berlawanan.
2. Paralelisme Chiastic
Paralelisme chiastic melibatkan pengambilan suku-suku dari bagian pertama dan pembalikan urutannya pada bagian kedua, membentuk pola AB/BA.
Dengan demikian, bagian kedua memajukan bagian pertama, lalu mengulangi bagian kedua di bagian ketiga, dan akhirnya kembali ke gagasan pada bagian pertama.
3. Paralelisme Simbolik
Jenis majas ini menggambarkan bentuk metafora pada bagian pertama yang sejajar dengan bagian kedua, menyajikan makna dari bagian pertama melalui penyusunan yang berdampingan.
4. Paralelisme Sintetis
Majas sintetis menggunakan bagian kedua untuk merinci dan mengembangkan asumsi yang disajikan di bagian pertama.
5. Paralelisme Klimaks
Paralelisme klimaks melibatkan pengulangan baris pertama pada bagian kedua, dengan tujuan menjelaskan dan meningkatkan intensitas dari bagian pertama.
6. Paralelisme Sinonim
Jenis paralelisme ini merupakan yang paling umum, di mana bagian kedua hanya mengulangi ide-ide yang telah disampaikan pada bagian pertama.
7. Paralelisme Alternatif
Paralelisme alternatif mengadopsi pola A-B-A-B, dimana bagian ketiga mengulangi bagian pertama, sementara bagian keempat mengulangi bagian kedua. Bagian alternatif dapat menggunakan sinonim atau antitesis.
Contoh Majas Paralelisme
Adanya majas paralelisme sebagai penegasan suatu kalimat atau penyampaian agar tidak ambigu dan menimbulkan kebingungan antar lawan bicara. Adapun contoh majas ini terbagi menjadi dua yakni:
1. Contoh Majas Paralelisme dalam Puisi
Contoh Puisi 1
Senja ini begitu manis
Senja ini begitu indah
Senja ini sangat berkesan
Contoh Puisi 2
Ke puncak aku berjalan
Ke puncak aku menantang
Ke puncak aku menaklukkan
Contoh Puisi 3
Pagi menyapa dengan sinar hangat
Hangat menyapa, pagi membuka pintu
Pintu terbuka, menyambut hari yang baru
Contoh Puisi 4
Senyumanmu bagai mentari pagi
Pagi tiba, mentari pun tersenyum
Tersenyum seperti senyumanmu yang hangat
Contoh Puisi 5
Hidup adalah perjalanan yang panjang
Panjang perjalanan, singkat waktu yang tersisa
Tersisa waktu, akhir dari perjalanan ini
2. Contoh Kalimat Majas Paralelisme
- Ketika musim kemarau tiba, panasnya udara selalu terasa di kulit, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Paralelisme terletak pada penggunaan struktur "di dalam rumah" dan "di luar rumah," yang memiliki pola yang setara dan sejajar.
- Apapun yang kulihat, semuanya membayang; Apapun yang kugenggam, semuanya kuingat.
Paralelisme terdapat pada struktur "Apapun yang kulihat" dan "Apa pun yang kugenggam," di mana dua frasa tersebut memiliki pola yang serupa dan sejajar.
- Manusia dengan kulit putih, manusia berkulit hitam, manusia berkulit kuning, semua memiliki kedudukan yang sama di mata Tuhan.
Paralelisme terletak pada struktur "Manusia dengan kulit putih," "manusia berkulit hitam," dan "manusia berkulit kuning," yang memiliki pola yang setara dan sejajar.
- Entah cepat atau lambat, pekerjaan tersebut harus tetap kamu selesaikan.
Paralelisme muncul dalam struktur "cepat atau lambat," di mana dua kata tersebut memiliki pola yang sejajar dan setara.
- Dasarnya, baik orang kaya maupun orang miskin memiliki kedudukan yang sama di sisi Tuhan. Hanya ketaatan dalam beribadah yang menjadi pembeda.
Paralelisme terletak pada struktur "baik orang kaya" dan "orang miskin," yang memiliki pola yang sejajar dan setara, serta pada struktur "kemudian ketaatan dalam beribadah," di mana dua frasa tersebut memiliki pola yang serupa dan sejajar.
Itulah informasi seputar majas paralelisme lengkap dengan pengertian, ciri, jenis dan contohnya. Semoga wawasanmu kian bertambah, ya. Nantikan artikel pendidikan menarik lainnnya hanya di Parboaboa.
Editor: Ratni Dewi Sawitri