Parboaboa.com – PSM Makassar resmi mengakhiri kerja sama dengan Milomir Seslija sebagai pelatih kepala skuad Juku Eja. Kepastian ini diumumkan langsung oleh CEO PSM, Munafri Arifuddin dalam laman resmi klub, Kamis (25/11/2021) malam.
"Kami sudah sepakat mengakhiri kerjasama dengan coach Milo. Untuk sementara tim akan ditangani oleh Syamsuddin Batola," ujar Munafri.
Pemecatannya Udah Sering Dibicarakan
Isu pemecatan Milo sebenarnya sudah sering dibicarakan di kalangan suporter dan media usai PSM kalah dari PSIS Semarang dengan skor 0-1 pada pertandingan pekan ke-13 BRI Liga, Senin (22/11/2021), Dua hari kemudian, Munafri mengaku kecewa dengan hasil yang digapai timnya.
"Saya tentu kecewa dan tak mau tim begini (kalah) terus. Jadi, saya tegaskan, kalau PSM kalah dari Persipura, pelatih harus bertanggungjawab," tegas Munafri kepada awak media Makassar.Kekecewaan Munafri terbilang wajar akibat hasil buruk yang selalu mereka dapatkan.
Manajemen Sudah Memenuhi Semua Permintaan
Selama ini, manajemen PSM Makassar yang ia kendalikan tak pernah ikut campur dalam urusan teknis. Manejemen pun sudah memenuhi keinginan Milo dengan mendatangkan pemain pilihannya.
Satu di antaranya adalah Bektur Uulu Talgat (Kirgistan) yang direkomendasi oleh Milo tapi justru minim mendapatkan menit bermain dari pelatih berpaspor Bosnia itu.
Sebaliknya, Milo terus memberi kepercayaan kepada striker asal Belanda, Anco Jansen yang minim kontribusi buat tim. Saat menghadapi PSIS, Milo memang memarkir Jansen dibangku cadangan pada awal pertandingan.
Tapi, ketika dimainkan di babak kedua, eks NAC Breda tak meningkatkan performa lini depan Juku Eja. Jansen malah terlibat perseteruan dengan kiper PSIS, Jandia Eka Putera dipengujung pertandingan.
Syamsuddin Batola Jadi Pelatih Sementara
Namun, Milo akhirnya tak lagi mendampingi timnya saat menghadapi Persipura Jayapura pada laga pekan ke-14 BRI Liga 1 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Sabtu (27/11/2021.
Sebelumnya, dalam 13 laga bersama Milo, PSM mencatat hasil empat kemenangan, lima imbang dan empat kali kalah.
Syamsuddin Batola yang untuk sementara menggantikan peran Milo dinilai bisa mengembalikan kepercayaan diri yang tengah terpuruk.
Seperti diketahui, pria asal Kabupaten Maros ini merupakan legenda hidup PSM dengan raihan satu trofi juara Liga Indonesia 1999/2000 ketika masih berstatus sebagai pemain.
Syamsuddin pernah menangani PSM ketika berkiprah di Piala Menpora 2021. Hasilnya tebilang lumayan. Meski hanya mengandalkan materi murni pemain lokal, PSM bersama Syamsuddin berhasil menembus semifinal.
Syamsuddin kemudian kembali menjadi asisten pelatih di PSM karena terkendala aturan persyaratan lisensi. Ia baru mengantongi lisensi A-AFC. Sedangkan pelatih kepala di klub BRI Liga 1 diwajibkan memiliki lisensi minimal Pro-AFC atau setara.
Belakangan aturan itu diperlonggar oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Dimulai dengan diperbolehkannya Hendro Susilo menangani Persiraja Banda Aceh kemudian Imran Nahumarury di PSIS Semarang. Kedua pelatih ini juga baru mengantongi lisensi A-AFC.