PARBOABOA, Jakarta - Program minyak goreng murah untuk menekan harga minyak goreng yang melambung tinggi akan dimulai hari ini Rabu (19/1). Namun untuk tahap pertama minyak goreng murah ini akan lebih dulu tersedia di seluruh ritel modren dan supermarket yang tercatat keanggotaannya di Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Sedangkan untuk pasar tradisonal, masyarakat harus sedikit bersabar, pasalnya minyak murah tersebut akan tersedia 1 minggu ke depan.
Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan jika pemerintah akan lebih dulu melakukan penyesuaian sebelum minyak goreng murah tersebut dipasarkan di pasar tradisonal.
"Kebijakan penyediaan minyak goreng satu harga ini akan dilakukan terlebih dahulu melalui ritel modern yang menjadi anggota Aprindo, kemudian untuk pasar tradisional akan diberikan waktu 1 minggu untuk melakukan penyesuaian kebijakan," kata Lutfi pada konferensi pers daring, Selasa (18/1) malam.
Program yang memakan dana hingga Rp 7,6 triliun ini akan menyediakan 250 juta liter minyak goreng kemasan yang akan disalurkan selama 6 bulan ke depan.
Sehingga masyarakat diingatkan agar tidak panic buying karena stok minyak murah ini dipastikan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri mikro, dan insdustri kecil.
Bagi produsen yang menjual minyak diluar harga yang telah ditetapkan akan diberikan sanksi tegas berupa pencabutan izin usaha, bahkan akan diproses secara hukum.
"Produsen yang tidak mematuhi ketentuan, maka akan dikenakan sanksi berupa pembekuan atau pencabutan izin. Kami mengingatkan pemerintah akan mengambil langkah yang sangat tegas," ujar Lutfi menegaskan.
Program minyak goreng murah ini tidak hanya pada minyak kemasan 1 liter, namun termasuk minyak kemasan 2 liter, 5 liter, dan 25 liter.
Adapun harga minyak goreng di Indonesia telah melonjak selama beberapa bulan terakhir akibat kenaikan harga sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia.
Editor: -
