parboaboa

6 Jenis Nasi Bali yang Lezat dan Kaya Cita Rasa

Jesika | Selera Nusantara | 07-04-2023

Nasi Bali yang lezat dan kaya cita rasa (Foto: PegiPegi)

PARBOABOA - Nasi Bali merupakan salah satu hidangan khas Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. Hidangan ini terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan aneka lauk dan pelengkap khas Bali yang kaya akan rempah-rempah dan cita rasa yang unik.

Seiring dengan waktu, nasi Bali telah berkembang menjadi beragam jenis yang masing-masing memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

Penasaran dengan makanan yang satu ini? Artikel kali ini akan membahas berbagai jenis nasi Bali yang populer dan menggugah selera, mulai dari nasi campur dengan beragam lauk hingga nasi tepeng Bali yang disajikan dengan rempah-rempah khas Bali.

1. Nasi Lawar

Nasi Lawar khas Bali (Foto: Wikipedia)

Nasi lawar Bali adalah kuliner legendaris yang banyak dicari oleh para wisatawan. Rasanya yang otentik menyajikan kenikmatan yang tidak tertandingi saat disantap. Makanan khas Bali ini menawarkan rasa yang sangat kompleks dan tentunya menggugah selera.

Dalam sejarah masyarakat Bali, lawar adalah masakan yang dibuat dari sayuran dan daging babi yang diolah dengan bumbu rempah-rempah, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, ketumbar, jintan, kelapa parut, terasi dan bahan-bahan lainnya.

Namun, saat ini jenis nasi bali ini semakin beragam. Tidak hanya disajikan dengan daging babi, tetapi sekarang banyak lawar yang dibuat dengan menggunakan daging sapi, ayam, bahkan nangka sebagai alternatif bagi para vegetarian dan vegan.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lawar merupakan salah satu kuliner legendaris Bali yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Bali selama berabad-abad.

Selain memiliki nilai religius, lawar juga memiliki nilai kesehatan, kenikmatan, dan ekonomi yang sangat penting bagi penduduk Bali. Nasi lawar dianggap melambangkan keharmonisan dan keseimbangan, sehingga kerap disajikan dalam acara bersama.

Di dalam lawar terkandung banyak makna, misalnya lawar merah yang terbuat dari darah melambangkan Dewa Brahmana, kelapa parut yang berwarna putih melambangkan Dewa Iswara, dan terasi yang berwarna hitam melambangkan Dewa Wisnu.

Karena maknanya yang sangat mendalam, nasi lawar selalu menjadi menu makanan utama dari berbagai acara adat, seperti tradisi ngelawar, upacara keagamaan seperti potong gigi, pernikahan, dan upacara kematian, bahkan hingga acara pengangkatan atau pengukuhan pejabat penting.

2. Nasi Campur Bali

Nasi campur khas Bali (Foto: Cookpad)

Nasi campur Bali merupakan kuliner  khas Bali yang terdiri dari berbagai macam lauk pauk. Umunya, isi dari nasi Bal ini meliputi nasi, lauk pauk seperti telur, ayam, sayur, dan aneka sate lilit dari ikan ataupun ayam.

Meskipun terlihat sederhana, nasi campur Bali memiliki makna yang dalam dan melambangkan keberagaman budaya dan kehidupan sosial di Bali. Setiap lauk pauk yang disajikan mewakili warisan budaya dari masing-masing kelompok etnis di Bali, seperti orang Jawa, Madura, Tionghoa, dan Bali sendiri.

Selain itu, nasi campur Bali juga melambangkan kesederhanaan dan gotong royong dalam budaya Bali. Makanan tersebut sering disajikan dalam porsi yang cukup besar, sehingga bisa dimakan bersama-sama dengan anggota keluarga atau teman-teman.

3. Nasi Jinggo

Nasi jinggo khas Bali (Foto: Wikipedia)

Nasi Jinggo atau Nasi Jenggo adalah makanan siap saji khas Bali yang disajikan dalam bungkusan daun pisang dengan porsi kecil. Ketika dilihat, warga Jogja akan teringat dengan nasi kucing khas angkringan.

Namun, ketika dibuka, terdapat suwiran ayam atau daging, potongan tempe kecil-kecil, serundeng, dan sambal yang membuat nafsu makan penikmatnya bergelora. Asal-usul Nasi Jinggo tidak memiliki catatan sejarah atau dokumentasi yang pasti dan hanya diketahui melalui cerita turun-temurun.

Beberapa versi beredar dan menambah daftar referensi mengenai asal-usul Nasi Jinggo yang legendaris ini.Salah satu versi menyebutkan bahwa kata "jinggo" berasal dari bahasa Hokkien yang berarti ‘seribu lima ratus’, yang mengacu pada harga pasaran nasi Jinggo sebelum krisis moneter di Indonesia.

4. Nasi Tepeng

Nasi tepeng khas Bali (Foto: Dapur Kobe)

Nasi tepeng memiliki makna yang dalam dalam tradisi masyarakat Bali, khususnya pada saat perayaan Hari Raya Nyepi. Nasi tepeng disajikan sebagai simbol dari perpaduan antara kehidupan dan kematian.

Rempah-rempah dan bahan makanan yang digunakan dalam makanan khas bali ini melambangkan kehidupan dan cita rasa yang pedas melambangkan tantangan hidup yang harus dihadapi.

Menurut penelitian oleh Prof. I Gusti Ngurah Bagus, Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Udayana Bali, nasi tepeng juga mengandung makna sosial. Makanan ini disajikan dalam satu wadah besar dan dimakan bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga atau komunitas.

Hal ini melambangkan persatuan dan kesatuan, serta kerjasama antara anggota keluarga. Salah satu hal yang membedakan nasi tepeng dari hidangan lainnya adalah lauk yang disajikan bersamanya.

Dalam satu porsi menu nasi bali komplit, kamu akan menemukan berbagai lauk yang lezat, seperti nangka muda, daun kelor, terong, kelapa parut, kacang merah, dan kacang panjang. Yang menarik, hidangan ini tidak disajikan dalam piring biasa, melainkan dalam pincuk daun pisang yang menambah kesegaran rasa makanannya.

5. Nasi Sela

Nasi sela khas Bali (Foto: Tastemade)

Jika di daerah Jawa dan Lombok terdapat nasi jagung yang terkenal enak, maka di daerah Bali juga terdapat hidangan yang tak kalah lezat yaitu nasi sela. Umumnya, nasi Bali ini disajikan bersama dengan hidangan lain seperti jukut bejek, kacang tanah, ayam suwir, ebi, serta sambal matah atau sambal bongko.

Desa Adat Tenganan di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, masih mempertahankan tradisi pembuatan nasi sela dengan teknik tradisional.  Nasi sela dianggap sebagai simbol kebersamaan dan keakraban antara sesama warga desa.

Proses pembuatan nasi sela yang dilakukan dengan cara tradisional juga memperlihatkan betapa kuatnya budaya dan tradisi yang dipegang oleh masyarakat Tenganan.

Masyarakat setempat masih menjunjung tradisi megibung di Bali, di mana nasi sela biasa dinikmati bersama-sama dengan makanan lain yang disajikan di tengah lingkaran. Proses ini menjadi ajang kebersamaan dan keakraban antara sesama warga Desa Adat Tenganan.

6. Nasi Kuning Bali

Nasi sela khas Bali (Foto: Tastemade)

Nasi kuning Bali adalah makanan khas Bali yang biasanya disajikan dalam berbagai macam perayaan. Olahan nasi ini terdiri dari beras yang dimasak dengan kunyit, santan, dan berbagai rempah pilihan yang memberikan cita rasa yang khas.

Makanan ini biasanya disajikan bersama sate lilit dan aneka pelengkap lainnya. Nasi kuning ini memiliki warna kuning yang khas, yang melambangkan kekayaan, kejayaan, dan kebahagiaan.

Demikianlah beberapa jenis nasi Bali. Semua hidangan tersebut memiliki cita rasa yang khas dan unik, terinspirasi oleh kekayaan rempah-rempah dan bahan-bahan alami yang banyak tersedia di pulau Bali.

Editor : Juni Sinaga

Tag : #nasi bali    #kuliner bali    #selera nusantara    #nasi lawar    #nasi jinggo   

BACA JUGA

BERITA TERBARU