PARBOABOA - Baru-baru ini Google mulai menggencarkan mekanisme login yang cepat, tanpa perlu kata sandi (password) atau passkey.
Mulai 10 Oktober 2023, perusahaan meminta pengguna membuat passkey, ketika ingin login ke akun Google miliknya. Hal itu juga diumumkan Google melalui blog resmi perusahaan.
"Kami menerima tanggapan yang sangat positif dari pengguna, jadi kami membuat passkey lebih mudah diakses dengan menawarkannya sebagai opsi default di seluruh Akun Google pribadi pengguna," kata Google lewat blog resminya.
Menurut Google, penggunaan passkey akan mengurangi risiko peretasan akun dan akses ilegal karena tak ada lagi risiko password yang bisa dicuri.
Konsep passkey memanfaatkan data biometrik yang unik pada setiap pengguna. Ini termasuk penggunaan teknologi pengenalan wajah (facial recognition), pemindai sidik jari (fingerprint scan), atau nomor PIN yang terkait dengan perangkat mereka.
Keunggulan utama passkey adalah keamanan yang lebih tinggi, karena data biometrik ini menjadi syarat mutlak untuk mengakses perangkat atau akun pengguna.
Meskipun Google mempromosikan passkey sebagai alternatif yang lebih aman, belum ada kepastian kapan perusahaan ini akan menjadikannya sebagai opsi keamanan default untuk login.
Kendati demikian, upaya ini memberikan dorongan penting bagi penggunaan teknologi biometrik dan pengelolaan keamanan yang lebih kuat dalam ekosistem digital saat ini.
Dengan membuat passkey dan menjadikannya sebagai opsi login default, pengguna nantinya tidak perlu lagi memasukkan kata sandi ketika hendak login ke akun Google.
Sebagai gantinya, pengguna bisa memakai metode autentikasi yang dipakai di perangkat. Misalnya dengan memakai pin, pengenal wajah atau pemindai sidik jari.
Jadi, ketimbang memakai kata sandi, pengguna bisa menggunakan pemindai sidik jari misalnya, untuk login ke akun Google. Cara itu dinilai lebih mudah dan 40 persen lebih cepat dibanding dengan cara lama.
Sebelumnya, pengguna harus memasukkan kata sandi dalam format teks, angka, simbol atau gabungan ketiganya untuk login ke aneka layanan Google dan layanan lainnya.
Padahal, kata sandi setiap layanan seringkali berbeda, sehingga pengguna perlu mengingatnya atau menggunakan aplikasi pengelola password, seperti Dashlane atau LastPass.
Meski meminta pengguna memakai passkey, mekanisme ini hanya menjadi opsi saja untuk masuk ke akun Google.
Cara lama yaitu dengan kata sandi, masih bisa dipakai pengguna bila kurang nyaman memakai passkey.
Bukan hanya Google, passkey juga dipakai oleh Apple hingga Microsoft. Dengan begitu, pengguna bisa masuk ke aneka layanan termasuk Gmail PayPal maupun iCloud, hanya dengan mengaktifkan Face ID di iPhone, pemindai sidik jari di ponsel Android atau lewat Windows Hello di PC, dihimpun dari The Verge, Rabu (11/10/2023).
Adapun passkey dibangun dengan WebAuthn alias teknologi autentikasi web. Teknologi ini menyimpan dua kunci berbeda saat pengguna membuat passkey.
Kunci pertama disimpan di situs web atau layanan terkait dan kunci lainnya disimpan di perangkat yang dipakai untuk verifikasi identitas.
Dengan begitu, pengguna bisa punya kunci cadangan, misalnya ketika perangkat rusak, karena penyimpanan kuncinya di beberapa tempat.
Editor: Wanovy