PARBOABOA – Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan Maritim yang sangat penting dalam sejarah Asia Tenggara di masa lampau. Menurut catatan sejarah, kerajaan ini berpusat di Pulau Sumatra dan menjadi kerajaan terkuat di masa kejayaannya.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Sriwijaya memberikan jejak bersejarah yang kaya dan menarik untuk dikulik. Kerajaan yang berdiri pada awal abad ke-7 Masehi ini berhasil menguasai jalur perdagangan utama di Selat Malaka.
Kerajaan Sriwijaya juga berhasil menaklukkan beberapa kerajaan di Pulau Jawa dan menjadi pusat perkembangan agama Buddha di Indonesia.
Lantas, apa saja peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia? Yuk, temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini!
1. Candi Muara Takus
Salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berupa candi adalah candi Muara Takus. Peninggalan bersejarah ini menjadi salah satu yang paling menarik dari kehadiran Hindu-Buddha di wilayah Sumatera.
Candi yang terletak dekat dengan Kota Pekanbaru, Riau ini mencerminkan kebesaran kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di sini.
Dibangun pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi, candi ini menampilkan arsitektur khas candi Hindu dan candi Buddha yang menunjukkan adanya kerukunan antara kedua agama tersebut.
2. Candi Talang Tuwo
Terletak di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Candi Talang Tuwo merupakan peninggalan candi Buddha yang penting dalam sejarah kerajaan Sriwijaya. Candi ini menjadi saksi bisu kemegahan kerajaan yang pernah berjaya di wilayah itu.
Candi Talang Tuwo memiliki struktur candi utama dengan dinding batu yang dihiasi dengan ukiran-ukiran halus dan ornamen-ornamen khas Buddha.
Di sekitarnya, terdapat struktur candi-candi kecil dan situs-situs arkeologi lainnya yang menambah nilai historis dan arkeologis kompleks ini.
3. Candi Karang Berahi
Candi Karang Berahi adalah kompleks candi Hindu-Buddha yang terletak di sekitar kawasan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Peninggalan ini menandakan kehadiran Sriwijaya sebagai pusat keagamaan dan budaya pada masa lalu.
Candi Karang Berahi memiliki arsitektur khas Hindu-Buddha dengan stupa dan relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita dan ajaran-ajaran agama Buddha serta dewa-dewi Hindu.
Candi peninggalan kerajaan Sriwijaya ini memberikan wawasan tentang kompleksitas kehidupan agama dan kebudayaan yang berlangsung di wilayah ini pada masa kerajaan Sriwijaya.
4. Candi Kedaton
Candi Kedaton atau dikenal sebagai Candi Pahatan merupakan kompleks candi Hindu yang terletak di Lahat, Sumatera Selatan. Peninggalan candi ini menjadi salah satu bukti arkeologis tentang pengaruh agama Hindu di wilayah ini pada masa lalu.
Candi Kedaton menampilkan relief-relief yang menggambarkan cerita-cerita epik dan mitologi Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata. Kualitas seni pahatannya menunjukkan tingginya kemampuan seniman dan pengrajin kerajaan Sriwijaya dalam menciptakan karya seni yang indah dan berharga.
5. Batu Gamping Kedukan Bukit
Benda peninggalan kerajaan sriwijaya selanjutnya ialah batu gamping kedukan bukit. Prasasti Sriwijaya ini ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang, Sumatera Selatan dan diperkirakan berasal dari abad ke-7 Masehi.
Dalam sejarah disebutkan prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang satu ini ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Pallawa dan berisi tentang permintaan seorang raja Sriwijaya kepada seorang pendeta untuk membangun sebuah vihara.
Batu gamping kedukan bukit memberikan bukti kuat tentang keberadaan dan kegiatan keagamaan yang berlangsung di kerajaan Sriwijaya serta hubungannya dengan agama Buddha.
6. Candi Limas
Candi Limas merupakan candi berciri Hindu-Buddha yang terletak di Jambi, Sumatera. Candi peninggalan kerajaan Sriwijayaini memiliki arsitektur khas yang berbeda dari candi-candi lainnya di wilayah ini, menambahkan kompleksitas dan kekayaan budaya kerajaan Sriwijaya.
Peninggalan ini memiliki atap berbentuk piramida dengan lima tingkat yang memberikan nama "Limas" yang berarti lima.
Struktur candi ini menggabungkan unsur-unsur arsitektur Hindu dan Buddha yang mencerminkan kesinambungan dan perpaduan agama dan budaya pada masa itu.
7. Candi Gumpung
Salah satu candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah Candi Gumpung, yakni kompleks candi Hindu-Budha yang terletak di Muara Jambi, Jambi. Peninggalan bersejarah ini menunjukkan kemegahan arsitektur dan seni pada masa kerajaan Sriwijaya.
Candi Gumpung memiliki stupa besar dan candi-candi kecil lainnya yang menghadap ke empat penjuru mata angin.
Keunikan dari candi ini ialah adanya relief-relief yang menggambarkan ajaran-ajaran agama Buddha, tokoh-tokoh agama, serta pemandangan kehidupan sehari-hari pada masa lalu.
8. Candi Kikis
Terletak di Sumatera Selatan, Candi Kikis merupakan candi Hindu yang kini telah dalam keadaan rusak parah. Meskipun demikian, peninggalan ini tetap menjadi bukti kehadiran agama Hindu di wilayah itu pada masa lampau.
Candi Kikis memiliki struktur arsitektur yang khas, seperti garis-garis vertikal pada bangunannya yang mencerminkan gaya arsitektur Hindu pada masa Sriwijaya.
9. Lumbung Padi
Sriwijaya memiliki sistem pertanian yang maju, dan lumbung padi menjadi salah satu bukti tentang kemajuan sistem ekonomi dan pertanian mereka.
Lumbung padi digunakan untuk menyimpan hasil pertanian, seperti beras dan menjadi contoh bagaimana masyarakat Sriwijaya telah berhasil mengelola sumber daya pertanian mereka secara efisien.
10. Marmer Sriwijaya
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya berikutnya adalah marmer. Marmer Srivijaya adalah bahan bangunan yang bernilai tinggi dan digunakan dalam arsitektur kerajaan Sriwijaya.
Ditemukan di berbagai situs arkeologi di Sumatera Selatan, marmer ini mencerminkan tingkat kemajuan teknologi dan seni yang dimiliki oleh masyarakat pada masa lalu.
Penggunaan marmer dalam bangunan kerajaan menunjukkan keahlian dalam seni dan memperkuat posisi Sriwijaya sebagai pusat kebudayaan yang maju.
11. Teknologi Pengairan
Salah satu keahlian yang penting bagi kerajaan maritim adalah teknologi pengairan. Sriwijaya berhasil menguasai teknik pengelolaan sumber daya air yang canggih, seperti saluran air dan bendungan.
Keahlian ini membantu meningkatkan hasil pertanian dan juga mendukung kegiatan perdagangan maritim mereka.
12. Tekstil
Produksi tekstil berkualitas tinggi menjadi salah satu keunggulan kerajaan Sriwijaya. Kain-kain sutra dan kain tenun dari wilayah ini menjadi komoditas penting dalam perdagangan.
Keterampilan dalam produksi tekstil menjadi salah satu faktor penting yang mendukung kemakmuran ekonomi Sriwijaya.
13. Prasasti Ligor
Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah Prasasti Ligor, yang ditemukan di Thailand Selatan. Prasasti ini berisikan tentang kemenangan Kerajaan Sriwijaya atas kerajaan lainnya.
Prasasti Ligor menegaskan posisi Sriwijaya sebagai kekuatan regional pada masa lalu dan menggambarkan hubungan politik dan militer yang kompleks di kawasan tersebut.
14. Arca Buddha Raksasa
Di kawasan Kuto Panjang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, terdapat sebuah arca Buddha raksasa yang sangat mengesankan dan memiliki nilai sejarah yang luar biasa.
Arca ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menghubungkan dengan penyebaran agama Buddha di wilayah Kerajaan Sriwijaya.
15. Candi Menapo
Candi Menapo merupakan salah satu peninggalan arsitektur yang sangat menarik dan bersejarah, terletak di Desa Menapo, Kecamatan Warkuk, Ranau Selatan, Sumatera Selatan.
Bangunan candi ini menjadi saksi bisu dari masa keemasan Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan maritim terbesar dan paling berpengaruh di Nusantara pada masa lampau.
Sebagai salah satu peninggalan bersejarah, Candi Menapo menyimpan banyak cerita dan makna penting bagi sejarah Indonesia.
Diperkirakan dibangun pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi, candi ini mencerminkan kemegahan dan kebesaran Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya sendiri dikenal sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan di Asia Tenggara pada zamannya.
Demikianlah beberapa bukti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang perlu kamu ketahui. Dengan menjaga bukti-bukti bersejarah ini, kita dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya dan menghargai peran besar yang dimainkannya dalam pembentukan Indonesia modern saat ini.