PARBOABOA, Medan - Kinerja Penyaluran kredit perbankan di Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 11,1 persen atau Rp255,9 triliun. Jumlah tersebut naik dibanding triwulan II 2022 yang tumbuh sebesar 7,8 persen atau Rp253,9 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Dody Zulverdi menyebutkan bahwa pertumbuhan itu bakal terus berlanjut mengingat masih adanya permintaan penyaluran kredit di tiap sektor. Begitu juga dengan pemulihan ekonomi.
"Ini merefleksikan confidence perbankan juga untuk membiayai kegiatan ekonomi juga masih tinggi. Mereka melihat permintaan konsumsi atau pun investasi masih tinggi, sehingga mereka cukup yakin untuk masuk ke sektor yang membutuhkan kredit," ungkap Doddy seperti dilansir dari DetikSumut, Rabu (26/10)
Doddy mengungkapkan, persentase kinerja kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh 16 persen pada triwulan II, naik dibanding triwulan II sebesar 14 persen. Sementara itu, risiko kredit macet juga menurun menjadi 3,88 persen dibanding triwulan II sebesar 3,91 persen.
"Ini cukup membesarkan hati juga bahwa kelompok UMKM permintaan kreditnya meningkat cukup tinggi. Kemudian perbankan melihat dari sisi risiko kredit macet juga masih terkendali," ujarnya.
Selain kinerja kredit UMKM, Doddy juga menyebutkan bahwa kinerja kredit korporasi juga meningkat secara tahunan yang tumbuh 14,1 pada triwulan III 2022 yang sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan kredit investasi.
Meski begitu, penyaluran kredit dari sektor rumah tangga terjadi sedikit penurunan. Hal ini didorong dari perlambatan KPR menjadi 5,9 persen pada triwulan III 2022 dari sebelumnya 7,2 persen pada triwulan II 2022.
"Kredit rumah tangga terdapat indikasi perlambatan yang didorong oleh melambatnya KPR dan multiguna," tutupnya.
Editor: -