PARBOABOA, Jakarta - Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang dan jasa antarnegara atau secara internasional.
Setiap negara di dunia tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri, sehingga perdagangan internasional menjadi diperlukan.
Pengertian Perdagangan Internasional
Secara sederhana perdagangan internasional biasanya diartikan sebagai kegiatan jual beli yang dilakukan oleh satu negara dengan negara lain.
Hal ini terjadi karena negara-negara memiliki keterbatasan sumber daya dan kebutuhan yang beragam.
Negara yang tidak memiliki sumber daya alam tertentu, seperti minyak bumi atau mineral, dapat mengimpornya dari negara lain.
Sementara itu, negara yang memiliki surplus hasil pertanian, seperti beras atau kopi, dapat mengekspornya ke negara lain.
Menurut Edward Christianto (2013) dalam risetnya tentang impor beras di Indonesia, berkesimpulan bahwa, perdagangan antarnegara menjadi elemen krusial bagi perekonomian suatu bangsa.
Selain itu, perdagangan internasional juga membantu menemukan pasar baru untuk produk-produk domestik.
Termasuk menyediakan barang-barang modal yang diperlukan untuk perkembangan industri dalam negeri.
Proses ini biasanya dimulai dengan pertukaran tenaga kerja serta barang dan jasa.
Inti dari perdagangan internasional adalah transaksi barang dan jasa antara dua atau lebih negara yang bertujuan untuk meraih keuntungan.
Proses perdagangan ini hanya bisa terwujud jika menemukan titik kesepakatan dan keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar internasional.
Disadur dari buku,”Perdagangan Internasional” (2021), karya Eddie Rinaldy, dkk perdagangan internasional sering juga disebut perdagangan atau bisnis luar negeri.
Banyak pemerintah di berbagai negara membutuhkan perdagangan internasional karena sangat berdampak pada perekonomian nasional dan internasional.
Sedangkan dalam buku, “Langkah Awal Memahami Hukum Perdagangan Internasional dalam Era Globalisasi’ (2019) yang ditulis Venantia Sri Hadiarianti, perdagangan internasional diartikan sebagai kegiatan jual beli yang melibatkan dua negara atau lebih untuk memperoleh keuntungan.
Pengertian perdagangan internasional adalah hubungan perniagaan antara dua negara atau lebih, yang secara garis besar dilakukan lewat impor dan ekspor.
Salah satu ciri perdagangan internasional adalah harga barang atau jasanya disesuaikan dengan standar atau kesepakatan internasional.
Secara ringkas, perdagangan internasional diartikan proses transaksi antara dua negara atau lebih, secara impor dan ekspor, untuk memperoleh keuntungan.
Tujuan Perdagangan Internasional
Dilansir dari, “Buku Ajar Ekonomi Internasional” (2023), salah satu tujuan perdagangan internasional adalah meningkatkan devisa negara. Selain itu, tujuan lainnya adalah:
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Mempengaruhi stabilitas harga dalam negeri.
- Meningkatkan efisiensi tenaga kerja.
- Memenuhi kebutuhan negara lain.
- Melakukan transfer teknologi modern.
- Mengembangkan target pasar dalam negeri.
Hardiyono melalui buku, “Pengantar Bisnis Internasional” (2023) menyebutkan bahwa tujuan perdagangan internasional ialah memajukan kesejahteraan rakyat.
Menurutnya, ketika devisa atau pendapatan negara meningkat, maka diharapkan mampu memakmurkan dan memajukan kesejahteraan rakyat.
Dampak Perdagangan Internasional
Sadono Sukirno (2016), menguraikan perdagangan internasional membawah banyak dampak positif bagi suatu negara. Diantaranya:
1. Menyiapkan barang yang tidak bisa dihasilkan di dalam negeri.
- Kondisi geografis: Setiap negara memiliki bentang alam yang berbeda, seperti dataran rendah, pegunungan, hingga kawasan pesisir, yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam memproduksi barang tertentu.
Misalnya, negara yang dikelilingi gurun pasir mungkin sulit menanam tanaman tertentu yang memerlukan banyak air, seperti padi atau gandum.
- Iklim: Negara dengan iklim tropis mungkin lebih cocok menanam buah-buahan seperti pisang dan mangga, sementara negara dengan iklim sedang lebih baik dalam menanam apel dan anggur.
- Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek): Negara yang memiliki teknologi canggih dapat memproduksi barang-barang dengan efisiensi dan kualitas yang lebih tinggi.
- Ketersediaan sumber daya alam: Beberapa negara memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti minyak, gas, dan logam, sementara negara lain tidak memilikinya.
2. Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi Produsen
Walaupun suatu negara mampu memproduksi barang yang sama dengan negara lain, terkadang lebih bijaksana untuk mengimpor barang tersebut.
Dengan mengimpor, negara dapat memanfaatkan keahlian dan efisiensi produksi negara lain yang mungkin memiliki biaya produksi lebih rendah atau teknologi lebih canggih.
3. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Melalui perdagangan internasional, negara dapat membuka akses ke pasar yang lebih luas daripada pasar domestik.
Dengan memasuki pasar internasional, produsen dapat meningkatkan volume penjualan mereka.
4. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional memungkinkan negara-negara untuk saling berbagi pengetahuan dan teknologi.
Melalui interaksi ini, suatu negara dapat mempelajari teknik produksi yang lebih canggih dari mitra dagangnya.
Misalnya, penggunaan mesin terbaru, metode produksi yang lebih cepat, atau teknik pertanian yang lebih modern.