PARBOABOA, Pematang Siantar – Sejumlah sekolah di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara mengakui minat baca siswa di perpustakaan sekolah sangat kurang.
Salah satu penyebabnya, kata salah seorang guru di SMA Swasta Melati Pematang Siantar, Erguci, kecanggihan gadget yang semakin berkembang dan semakin membuat anak sekolah malas membaca buku.
“Saya rasa minat baca siswa siswi di sekolah Melati ini semakin kurang, apalagi kecanggihan gadget semakin berkembang. Ya, semua beralih ke HP (handphone) lah,” katanya kepada Parboaboa, Senin (22/5/2023).
Selain itu, sekolah terkesan tidak melakukan usaha untuk meningkatan minat baca siswa.
Sekolah, kata Erguci, lebih menekankan siswa untuk lebih rajin masuk sekolah dan mengikuti arahan pembelajaran sesuai ketentuan kurikulum.
Selain itu, perhatian dari Pemerintah Kota Pematang Siantar juga masih kurang. Bahkan program peningkatan literasi membaca siswa dari Kementerian Pendidikan pun terkesan tidak terlaksana di kota itu.
Hal itu juga terjadi di SMA Swasta Melati Pematang Siantar yang tergambar dari minimnya sarana dan prasarana pendukung perpustakaan sekolah di sekolah tersebut yang belum memenuhi standar perpustakaan nasional.
Belum lagi dari sisi pelayanan, di mana perpustakaan sekolah di SMA Swasta Melati tidak memiliki staf piket khusus yang menjaga perpustakaan, jika sewaktu-waktu ada siswa-siswi datang ke perpustakaan.
Kondisi berbeda terjadi di perpustakaan sekolah milik SMA Swasta Taman Siswa Pematang Siantar. Di sekolah itu, perpustakaan sekolahnya memenuhi hampir seluruh standar perpustakaan Nasional. Seperti ruang membaca yang cukup luas, dan koleksi buku yang mencapai 6 ribu hingga 7 ribu eksemplar, termasuk dari penerbit yang berkualitas.
Namun untuk standar pelayanan perpustakaan, standar tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan, dan standar pengelolaan, perpustakaan sekolah di SMA Taman Siswa masih belum memenuhi.
“Sejak COVID-19 kemarin, tidak ada SDM bisa mengelola perpus itu. Bisa dikatakan tidak begitu aktif, namun minat membaca siswa masih ada. Kita tetap terus memberikan arahan ke siswa untuk terus mengasah pengetahuan dengan sering membaca buku,” kata Bendahara yayasan Perguruan Taman Siswa, Evri Sinaga saat ditemui Parboaboa di ruangannya.
Kita hanya kekurangan SDM dan kita juga berencana melakukan perbaikan di perpustakaan ini. Namun pihak yayasan masih belum mengumpulkan dana yang cukup untuk memperbaiki perpustakaan tersebut. Jadi masih menunggu dana terkumpul, tambahnya.
Evri Sinaga mengakui sekolah belum menerima bantuan buku-buku apapun dari Kemendikbud Ristek. Meski begitu, SMA Taman Siswa mengklaim terus memperbaiki sistem belajar dan juga membangun minat membaca siswa.
Perpustakaan SMPN 2 Pematang Siantar Gabung di Perpusnas
SMP Negeri 2 Pematang Siantar menjadi salah satu sekolah di Pematang Siantar yang diundang bergabung ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) karena telah memenuhi standar perpustakaan nasional.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perpustakaan sekolah harus memenuhi standar perpustakaan nasional.
Standar perpustakaan nasional tersebut terdiri atas standar koleksi perpustakaan, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan perpustakaan, standar tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan dan standar pengelolaan.
“Beberapa waktu lalu, kita diundang ke Pemko (pemerintah kota), diminta untuk bergabung ke Perpusnas, dan sekarang kita sudah bergabung di Perpusnas,” kata salah seorang penjaga perpustakaan di SMPN 2 Pematang Siantar, Dena (23), kepada Parboaboa.
Dena mengklaim, perpustakaan sekolah di SMPN 2 Pematang siantar selalu dipenuhi siswa yang ingin membaca, baik dari kelas 1, 2 dan 3.
Buku-buku yang mereka pinjam pun beragam jenisnya. Mulai dari buku novel, puisi, hingga kamus dan jenis buku lainnya.
Salah seorang siswi SMPN 2 Pematang Siantar, Rini Anggraini mengaku lebih sering meminjam buku novel.
“Saya seringan minjam buku buku Novel ya, karena saya suka. Tapi pernah juga pinjam buku-buku lain. Kalau buku paket yang saya pakai kurang lengkap,” imbuh siswi kelas 8 di SMPN 2 Pematang Siantar itu.