parboaboa

Babak Baru Pilkada DKI Jakarta 2024, PKS Resmi Usung Anies-Iman

Defri Ngo | Politik | 25-06-2024

PKS resmi usung Anies Baswedan dan Mohamad Sohibul Iman (Foto: Instagram/@pk_sejahtera)

PARBOABOA, Jakarta - Dinamika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 memasuki babak baru.

Konsolidasi internal partai dan tambal sulam nama calon yang hendak bertarung perlahan-lahan menampilkan titik terang.

Terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengumumkan pencalonan Anies Baswedan dan Mohamad Sohibul Iman sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta. 

Keputusan ini disampaikan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, dalam pidato pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai PKS pada Selasa (25/06/2024).

"DPP PKS telah mengadakan rapat pada Kamis lalu dan menetapkan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon gubernur dan Sohibul Iman sebagai calon wakil gubernur," ujar Syaikhu melalui kanal YouTube PKS.

Pengusulan pasangan Anies-Sohibul diajukan oleh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta kepada Dewan Pimpinan Pusat PKS. 

Dalam surat tersebut, DPW meminta persetujuan untuk mencalonkan Anies dan Sohibul sebagai pemimpin Jakarta. 

DPP PKS menilai bahwa keduanya memiliki rekam jejak yang baik serta berpotensi besar untuk memenangkan kontestasi. 

"Mereka memiliki kredibilitas dan peluang yang signifikan untuk meraih kemenangan," tambah Syaikhu.

Sebelumnya, PKS sempat mengusulkan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman, sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024. 

Namun, setelah mempertimbangkan berbagai faktor, nama Anies Baswedan dianggap lebih kuat untuk diusung sebagai calon gubernur bersama Sohibul Iman.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, juga menyatakan bahwa keputusan untuk mengusung Anies Baswedan muncul setelah rapat Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah. 

"Selaku Ketua DPW PKS Jakarta, saya telah melaporkan hasil rapat ke DPP. Kami sepakat mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur," kata Khoirudin pada Kamis (23/05/2024).

Keputusan PKS untuk mencalonkan Anies juga dilakukan setelah berkonsultasi dengan mitra Koalisi Perubahan dalam Pilpres 2024, yaitu NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

PKS yakin bahwa kolaborasi ini akan memperkuat posisi Anies-Sohibul dalam Pilkada Jakarta 2024.

Bagaimana Tanggapan PDIP?

Deklarasi Anies-Sohibul oleh PKS tentu membawah tanda tanya di kalangan publik. Sebab sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah memberi lampu hijau untuk mengusung Anies. 

Menanggapi hal ini, Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga, menyatakan bahwa PDIP tetap berkomitmen untuk mencalonkan kadernya sendiri di Jakarta.

"Ini langkah politik yang menarik dari PKS. Namun, kami di PDIP konsisten ingin mengusung kader kami sendiri," ujar Eriko Jakarta Pusat, Selasa (25/06/2024).

Soal apakah nantinya PDIP ingin agar calonnya menjadi gubernur atau wakil gubernur, ia menegaskan "semuanya akan diputuskan oleh Ibu Ketua Umum." 

Eriko menambahkan bahwa PDIP terus menjalin komunikasi dengan partai-partai lain menjelang Pilkada Jakarta. 

Terkini, komunikasi intensif sedang berlangsung di tingkat DPP dan akan dilanjutkan dengan partai lain.

"Kami harus bekerja sama. Semua bentuk komunikasi akan diteruskan ke tingkat DPP. Progresnya akan disampaikan kepada Ibu Ketua Umum," tambah Eriko.

Mengenai langkah PKS mengusung Anies-Sohibul, Eriko menyebutnya sebagai hal positif. Namun, dia mengingatkan tidak ada satu partai pun yang dapat mencalonkannya sendiri.

"Kami mengucapkan selamat kepada PKS. Ini langkah yang baik dan berani. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada partai yang bisa mencalonkan sendiri, termasuk PDIP dan PKS," jelasnya.

Eriko juga menyinggung syarat minimal kursi yang harus dipenuhi untuk mencalonkan pasangan calon dalam Pilkada Jakarta.

"Minimum harus ada 22 kursi. PDIP memiliki 15 kursi, jadi kami butuh 7 kursi lagi. PKS, jika saya tidak salah, memiliki 18 kursi, masih perlu 4 kursi lagi," pungkasnya.

Pengamat: Elektabilitas Sebagai Kunci

Terpisah, Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, menyatakan elektabilitas adalah faktor kunci dukungan partai terhadap Anies. 

Meskipun sejumlah partai telah menyiapkan kadernya sendiri, elektabilitas tetap menjadi penentu dalam pencalonan kepala daerah, khususnya di Jakarta. 

Menurut Kunto, Anies masih memiliki peluang besar dalam pilkada Jakarta mendatang mengingat dukungan masyarakat yang masih sangat kuat.

"Jika ada partai atau koalisi yang mendukung Anies, partai lain kemungkinan besar akan bergabung karena peluang kemenangan yang lebih besar," ujar Kunto dalam sebuah keterangan, Jumat (24/05/2024).

Namun, ia juga mencatat beberapa partai seperti Demokrat dan Gerindra tidak akan mungkin mencalonkan Anies, mengingat hubungan yang kurang harmonis selama Pilpres 2024. 

Sebaliknya, partai-partai yang berpotensi mendukung Anies adalah NasDem dan PKS. 

Anies hingga kini masih memiliki asosiasi kuat dengan NasDem yang semula mengusungnya dalam pilpres.

Sementara terkait PKS, Kunto menyebut ada keistimewaan tersendiri mengingat mereka menjadi partai pemenang Pilkada Jakarta. 

"Terdapat kekuatan politik yang cukup untuk membentuk koalisi yang mendukung calon dari PKS," tambah Kunto.

Dengan adanya deklarasi dan dukungan PKS terhadap Anis-Iman, maka bisa dipastikan peluang kemenangan akan terbuka lebar untuk mereka.

Meski demikian, di hadapan politik, semua bisa saja berubah. Kemungkinan-kemungkinan baru bisa saja terjadi sebelum tahap pemilihan selesai.

Editor : Defri Ngo

Tag : #Pilkada    #Pilkada DKI    #Politik    #PKS    #Anies Baswedan    #Mohamad Sohibul Iman    #Anies Iman    #Tanggapan PDIP    #Ahmad Syaikhu   

BACA JUGA

BERITA TERBARU