Presiden Rusia Vladimir Putin Bicara Soal Mata Uang Kripto dan Minyak, Ada Apa?

Presiden Rusia, Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, mata uang kripto terlalu tidak stabil jika digunakan untuk menyelesaikan kontrak minyak. Hal ini dikemukakannya dalam wawancara di Moskow, Rabu (13/10/2021).

“Terlalu dini untuk berbicara tentang perdagangan sumber daya energi dalam crypto," kata Putin, saat ditanya apakah mata uang digital itu dapat digunakan sebagai alternatif dolar AS, dikutip dari CNBC International.

"Saya percaya itu memiliki nilai. Tapi saya tidak percaya itu bisa digunakan dalam perdagangan minyak," lanjutnya.

Putin mengatakan cryptocurrency belum memiliki dukungan apapun. "Ini mungkin ada sebagai alat pembayaran, tapi saya pikir terlalu dini untuk mengatakan tentang perdagangan minyak dalam cryptocurrency," tambahnya.

Pemimpin Rusia itu juga menandai konsumsi energi besar-besaran cryptocurrency sebagai penghalang potensial untuk penggunaannya. Bitcoin membutuhkan banyak daya komputasi untuk memproses transaksi dan mencetak token baru.

Rusia sendiri sejak bertahun-tahun berusaha untuk menurunkan ketergantungannya pada dolar AS, yang secara luas digunakan untuk menyelesaikan kontrak minyak.

Namun, upaya tersebut belum berhasil mencapainya dalam skala besar meskipun beberapa perusahaan telah beralih ke perdagangan komoditas dalam euro.

Mengutip dari Coinvestasi, Rusia tidak berencana untuk mengikuti jejak China untuk melarang perdagangan kripto.

Pembayaran dengan kripto saat ini memang masih dilarang, namun warga Rusia telah diizinkan untuk membeli dan memperdagangkan aset digital seperti Bitcoin.

Rusia membawa peraturan uang kripto tahun ini dan telah membuatnya ilegal untuk membayar barang dan jasa dalam cryptocurrency di negara itu, meskipun legal untuk berinvestasi di dalamnya.

"Ini memiliki tempat untuk eksis dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran, tentu saja, tetapi perdagangan minyak, katakanlah, atau bahan utama dan sumber energi lainnya - tetap saja, menurut saya, masih terlalu dini untuk membicarakannya. ini," kata Putin.

Pemerintah Rusia telah mengklaim jika menerima Bitcoin sebagai mata uang resmi akan memberikan dampak negatif pada sistem keuangan dan ekonomi negara.

Namun, dalam hal ini sikap Rusia berbeda dengan China yang telah berulang kali mengeluarkan pernyataan tegas dan kebijakan yang antikripto.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS