PARBOABOA, Medan - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan menggelar aksi unjuk rasa di kantor Wali Kota Jalan Kapten Maulana Lubis, Senin (20/3/2023) sore. Berbagai kritikan 'rapor merah' disampaikan ke Pemrintah Kota (Pemko), menyoroti soal penanganan kesehatan, hingga infrastruktur.
"HMI Cabang Medan turun ke jalan untuk mengingatkan peristiwa 26 Februari 2021 yang merupakan proses diberikannya amanah seluruh masyatat kota Medan kepada Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan," kata Ahmad Fuadi Nasution Pimpinan Aksi HMI Medan.
Massa aksi menyampaikan lima program prioritas, di antaranya penanganan kesehatan, penanganan kebersihan, penanganan infrastruktur, penangan banjir, dan penataan kawasan heritage.
"Kita bisa lihat bagaimana problematiknya sistem penanganan kesehatan bagi masyarakat Kota Medan, khususnya masyarakat miskin dan termarjinalkan," ungkap Ahmad.
Ahmad juga menyoroti perbaikan infrastruktur seperti pengerjaan lampu penerangan jalan yang dinilainya masih buruk.
"Penerangan lampu jalan yang disebut publik dan masyarakat sebagai 'lampu pocong' yang buruk, dalam proses pengerjaan. Pengerjaan proyek infrastruktur Kota Medan terbilang amburadul," ungkapnya.
Oleh sebab itu, HMI Cabang Medan meminta kepada Wali Kota Medan untuk segera mengevaluasi kebijakannya beserta para organisasi perangkat daerah (OPD) di sekelilingnya.
"Apabila dianggap tidak sanggup dalam menjalankan amanah yang diberikan, maka kami sangat mendukung untuk mencopot kepala dinas terkait yang bermasalah," pungkasnya.
Tak lama menyampaikan aspirasinya, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rahman lalu menjumpai pengunjuk rasa dan menampung aspirasi massa aksi.
Usai Wakil Wali Kota Medan datang menemui, massa aksi lalu bergerak ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kemudian membubarkan diri dengan tertib.
Editor: RW