PARBOABOA, Jakarta - Sandiaga Uno akhirnya memberikan klarifikasi terkait wacana menggaet Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan, ajakan tersebut bukan untuk membuat koalisi baru, tetapi bergabung dalam koalisi pendukung Ganjar Pranowo.
"Sekarang kan kerja sama kita sama PDI Perjuangan, kalau diperluas kita harus mengajak lebih banyak partai untuk berjuang. Itulah keistiqomahan dan loyalitas kader-kader di bawah," ujar Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (27/8/2023).
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mengaku sudah menyarankan Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, untuk tetap menjajaki komunikasi politik lintas partai dalam menyikapi dinamika politik yang berkembang hari-hai ini.
"Ajakan ke PKS dan Demokrat dalam rangka berjuang bersama. Jadi berjuang bersama ini tentu kita ada dalam koridor kerja sama politik yang sudah kita tandatangani," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.
Pengusungan Cawapres Ganjar
Sebelumnya, Sandiaga Uno telah diusung PPP sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pengusungan tersebut dilakukan setelah rapat pimpinan nasional (rapimnas) VI PPP di Jakarta Pusat, pada 16-17 Juni 2023 lalu.
Selain Sandiaga, hasil rapimnas juga mengusung Plt. Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, sebagai alternatif kedua cawapres yang diusung PPP. Namun, Mardiono ingin fokus mengawal seluruh kerja partai untuk memenangkan pemilu 2024.
Sementara itu, Sandiaga memang sudah secara terang-terangan menyatakan kesiapannya jika dipinang Ganjar Pranowo sebagai cawapres. Ia bahkan mengaku optimis dengan peluang dirinya menjadi cawapres Gubernur Jawa Tengah itu.
"Saya siap dipinang, tetapi saya juga siap jika pimpinan memberikan keputusan yang belum sesuai dengan harap," kata Sandiaga beberapa waktu lalu.
Bagi Sandiaga, penentuan cawapres bukanlah kewenangannya. Ia hanya ingin fokus pada kerja-kerja politik sesuai ranahnya dan fokus membantu Presiden Jokowi sebagai menparekraf.
Pada medio Agustus 2023 lalu, PDIP sempat menyinggung soal PPP yang ngotot menyodorkan nama Sandiaga sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, kerja sama politik yang dibangun partai berlambang Banteng itu adalah kesukarelaan dan tanpa paksaan.
Ia bahkan menyebut tak masalah jika nantinya PPP keluar dari koalisi dan membantalkan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo jika keberatan dengan cawapres yang diusung PDIP.
Soal keputusan nama cawapres Ganjar, kata Basarah, akan dikembalikan kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Namun, ia membeberkan sejumlah nama yang masuk dalam radar kandidat cawapres Ganjar, di antaranya Mahfud MD, Erick Thohir, Yenny Wahid, Sandiaga Uno hingga Andika Prakasa.
Jika melihat hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Nasional (LSN), sejumlah nama yang digadang menjadi cawapres Ganjar mulai mengerucut.
Setidaknya, ada empat nama yang dinilai cocok untuk mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang, di antaranya Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Mahfud MD.
Merujuk hasil survei LSN yang dilakukan pada 10 hingga 19 Juli 2023 itu, Sandiaga Uno menempati posisi pertama yang dinliai cocok mendapingi Ganjar dengan presentase poling 19,4%.
Kemudian diikuti Ridwan Kamil pada posisi kedua, dengan mendapat dukungan publik sebesar 18,1%. Sementara, Erick Thohir dan Mahfud MD masing-masing mendapat dukungan publik sebesar 15,3% dan 13,5%.
Editor: Andy Tandang