Siswa Paskibraka Diganti Anak Perwira, Kepala Kesbangpol Sultra Dilaporkan

Kasus pergantian siswa SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Doni Amansa sebagai anggota Paskibraka Nasional wakil Sultra berbuntut panjang. (Foto: BPMI Setpres)

PARBOABOA, Jakarta - Kepala Kesbangpol Sulawesi Tenggara, Harmin Ramba dilaporkan ke Polda Sultra buntut pergantian personel Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional.

Harmin Ramba harus berurusan dengan hukum terkait siswa SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Doni Amansa yang keanggotaannya sebagai Paskibraka Nasional mendadak digantikan oleh anak perwira polisi.

Laporan ini dilakukan oleh keluarga Doni Amansa melalui Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sultra pada Selasa, 18 Juli 2023.

Kepada awak media, Ketua HAMI, Andre Dermawan mengatakan bahwa alasan pelaporan tersebut yakni, Harmin Rimba dinilai telah menyebarkan berita bohong dalam tahapan seleksi Paskibraka Nasional.

Oleh karena itu, Kepala Kesbangpol Sultra dilaporkan terkait Pasal 14 Undang-Undang (UU) No 1 Tahun 1946 tentang hukum pidana.

Menurutnya, berita bohong yang disebarkan oleh Harmin pada Sabtu, 8 Juli 2023 itu telah memicu keonaran di tengah masyarakat.

Adapun berita bohong yang dimaksud yaitu, Harmin menyatakan jika hasil dari penetapan anggota Paskibraka Nasional yang akan diberangkatkan ke Jakarta mewakili Sultra belum keluar.

Saat itu, kata dia, Harmin juga menyebutkan jika pembekalan merupakan salah satu bagian dari seleksi dan dinilai.

Padahal, lanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan soal petunjuk dan teknis seleksi Paskibraka Nasional, tahap pembekalan yang disebutkan Hermin tidak termasuk dalam kategori tahapan seleksi.

Karenanya, Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sultra menganggap Harmin Ramba telah melakukan pelanggaran.

Tak sampai di situ, Andre turut membeberkan pelanggaran lain yang diduga telah dilakukan oleh Harmin.

Di mana, sebelumnya Harmin mengatakan bahwa kelulusan anggota Paskibraka Nasional itu berdasarkan abjad bukan ranking, tapi nyatanya ucapan Harmin merupakan kebohongan yang besar.

Pasalnya, jika berdasarkan abjad, nama yang keluar pertama harusnya Aini Nur Fitriani, tetapi yang ada malah nama Doni Amansa, Nadira Syalvallah, Wiradinata Setya Persada dan baru Aini Nur Fitriani.

Dalam kesempatan yang sama, Andre mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti untuk menyeret Kepala Kesbangpol Sultra itu ke polisi.

Kendati demikian, dia tak membeberkan lebih jauh terkait sejumlah bukti yang dimaksud.

Sebelumnya, Doni Amansa menjadi sorotan publik lantaran mengaku telah lolos mewakili Sultra sebagai anggota Paskibraka Nasional tapi digantikan oleh anak dari perwira polisi.

Sementara untuk anak yang disebut-sebutkan sebagai putra dari seorang perwira polisi di Sultra itu diduga bernama Wiradinata Setya Persada.

Di sisi lain, Harmin Rimba menyatakan bahwa ia mulanya tidak tahu jika Wiradinata Setya Persada anak dari perwira polisi.

Sebab, dia hanya menjalankan tugasnya sebagai panitia pelaksana untuk melakukan proses seleksi calon anggota Paskibraka Nasional mewakili Sultra.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS