PARBOABOA, Medan - Bank Rakyat Indonesia (BRI) meminta masyarakat, terutama di Kota Medan, Sumatra Utara untuk waspada terkait penipuan melalui surat rekrutmen pegawai palsu yang mengatasnamakan lembaganya dan marak beredar belakangan ini.
Salah seorang pegawai BRI unit Jalan Sekip, Medan, Eva Endang (52) memastikan surat rekrutmen pegawai yang beredar atas nama lembaganya itu palsu.
Ia mengatakan, dalam surat rekrutmen palsu tersebut tertulis sebanyak 90 nama calon pegawai dari berbagai daerah, 5 di antaranya berasal dari Medan. Semua nama di surat tersebut diduga fiktif.
Surat tersebut juga memuat data calon pegawai fiktif lengkap dengan nomor peserta, domisili dan ruang ujian peserta.
Surat palsu itu diterbitkan pada 9 September 2023 dan memuat tanggal tes fiktif yang dimulai dari 11 hingga 13 September 2023.
Peserta diarahkan untuk melakukan wawancara di Jakarta dan diarahkan untuk mengkonfirmasi kesediaan dengan menghubungi kontak WhatsApp atas nama Drs.H.Muhammad Andhika Heriyaman, M.Ak selaku ketua tim recruitment fiktif.
Tidak hanya itu, peserta juga diarahkan menghubungi Drs.H.Renaldi Perkasa Ramadhan, M.M selaku orang yang bisa dihubungi dari Lion Air Group, untuk melakukan reservasi pembayaran tiket pesawat dan untuk meminta surat kesehatan dari tim medis Lion Air Group.
Bukti pembayaran tiket pesawat dan surat kesehatan dari Tim Medis Lion Air Group tersebut juga menjadi syarat administrasi bagi peserta untuk melakukan interview palsu tersebut.
Eva mengungkapkan, surat rekrutmen palsu itu sudah dikabarkan ke grup-grup pegawai BRI untuk disosialisasikan kepada orang-orang terdekat agar tidak menjadi korban penipuan.
"Dibagikan di grup untuk dikabarkan bahwa ini penipuan," jelasnya.
Eva menduga, target penipuan ini adalah mahasiswa-mahasiswa yang baru menamatkan kuliah mereka dan sedang mencari pekerjaan.
"Target mereka anak yang baru selesai kuliah," katanya.
Eva juga menduga ada oknum yang menjual data-data pribadi mahasiswa yang baru lulus kepada penipu.
"Kayaknya ada yang jual data mahasiswa yang baru lulus buktinya di surat itu, ada nama lengkap dengan asal daerah, dapat dari mana penipu itu?" kesalnya.
Eva hanya bisa menyarankan masyarakat Medan agar lebih berhati-hati jika terdapat surat-surat atau kabar-kabar palsu.
"Hati-hati kalau ada penipuan seperti ini. Semua informasi dari Bank BRI bisa diakses melalui website BRI dan sebaiknya pastikan dulu ke website BRI langsung," imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang pencari kerja, Eka Prima, menyayangkan maraknya penipuan terkait rekrutmen pegawai, salah satunya surat palsu rekrutmen pegawai BRI.
Menurutnya penipuan yang dilakukan oknum penjahat kepada lulusan baru ini sangat tidak manusiawi.
"Bayangkan, kau mau cari kerja biar dapat uang dan biar bisa meraih cita-cita, ternyata uang mu bakal lenyap begitu saja, begitu juga dengan cita-citamu," kesalnya saat ditanya PARBOABOA.
Alumni Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Stambuk 2018 ini mengingatkan sesama pencari kerja agar lebih teliti melihat syarat-syarat administrasi dan pengumuman rekrutmen yang mengatasnamakan instansi tertentu.
"Kalau kita lihat surat itu sebenarnya, aku sudah ragu. Kapan pula bisa minta surat sehat dari Lion Air? Setahuku Lion Air masih maskapai penerbangan, belum berganti alur ke sektor kesehatan," ungkap Eka.
Ia juga menilai, data-data pribadi yang tercantum dalam surat rekrutmen palsu pegawai BRI itu sangat mudah dilacak.
"Apalagi yang baru lulus ya, tinggal di-tracking berdasarkan angkatan saja di direktori kampus masing-masing. Terus telusuri namanya di Google. Biasanya dapat juga tempat tinggalnya dimana," imbuh Eka Prima.