27 Juli Peringatan Peristiwa Kudatuli, Simak Penjelasannya!

Kudatuli, singkatan dari Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli, merujuk pada peristiwa penting dalam sejarah politik Indonesia yang terjadi pada tanggal 27 Juli 1996. (Foto: Instagram/@presidenmegawati)

PARBOABOA,Jakarta - Sejumlah momen penting diperingati setiap tanggal 27 Juli. Pada kalender Masehi, tanggal 27 Juli 2024 jatuh pada hari Sabtu.

Di Indonesia, hari ini diperingati dua momen penting yaitu, Hari Peristiwa Kudatuli dan Hari Sungai Nasional.

Selain itu, masih ada hari-hari peringatan lainnya yang dirayakan di seluruh dunia. Penasaran? Berikut ulasannya.

Hari Peristiwa Kudatuli

Kudatuli, singkatan dari Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli, merujuk pada peristiwa penting dalam sejarah politik Indonesia yang terjadi pada tanggal 27 Juli 1996.

Peristiwa ini berdampak signifikan terhadap posisi politik Megawati Soekarnoputri pada panggung politik nasional periode 1996-1999.

Pada hari Sabtu, 27 Juli 1996, Jakarta dilanda kerusuhan besar yang kemudian dikenal sebagai,"Hari Peristiwa Kudatuli".

Pada hari itu, ibu kota Jakarta mengalami kekacauan yang memicu ketegangan politik nasional. Kerusuhan ini juga dikenal dengan sebutan "Sabtu Kelabu".

Pada saat peristiwa itu terjadi, Satuan Tugas (Satgas) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri berusaha mempertahankan kantor PDI dari serangan pendukung Soerjadi.

Sebagai respons terhadap kejadian ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

Hingga saat ini, detail dari peristiwa Kudatuli masih menjadi bahan perdebatan.

Meskipun begitu, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Atnike Nova Sigiro, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelesaikan kajian terkait peristiwa Kudatuli.

Setelah kajian tersebut selesai,sambungnya, hasilnya akan dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Dari situ, Komnas HAM akan menentukan apakah peristiwa tersebut tergolong pelanggaran HAM berat atau tidak.

Ia berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kajiannya sudah selesai.

Namun hal ini, lanjutnya belum dibahas, “dan difinalkan di tingkat paripurna,” ujar Atnike, Jumat (26/7/2024).

Atnike menegaskan bahwa Komnas HAM menggarap kajian ini dengan serius meskipun peristiwa penyerangan tersebut terjadi sekitar 28 tahun yang lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PDI-P, Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, pihaknya mendesak Komnas HAM untuk merekomendasikan kepada pemerintah agar peristiwa Kudatuli ini ditetapkan sebagai kasus pelanggaran HAM berat dan menjadi tanggung jawab pemerintah.

Djarot menilai bahwa penyerangan yang terjadi pada 27 Juli 1996 itu merupakan bentuk intervensi politik pemerintah Orde Baru (Orba) terhadap kubu PDI Pro Mega.

Akibat penyerangan tersebut, Komnas HAM menemukan fakta bahwa 149 orang mengalami luka-luka, 9 orang tewas, dan 23 orang hilang.

Peristiwa Kudatuli berpotensi  masuk kategori kejahatan luar biasa karena mengandung enam jenis pelanggaran HAM.

Pelanggaran tersebut meliputi pelanggaran atas kebebasan berkumpul dan berserikat, pelanggaran atas kebebasan dari rasa takut, pelanggaran atas perlakuan keji dan tidak manusiawi.

Selain itu, pelanggaran hak untuk hidup, pelanggaran hak atas rasa aman, dan pelanggaran atas perlindungan harta benda.

Hari Sungai Nasional

Dinukil dari situs Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Aceh, setiap tanggal 27 Juli diperingati sebagai Hari Sungai Nasional.

Peringatan ini ditetapkan sejak 27 Juli 2011, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai.

Sungai merupakan alur atau wadah air alami dan/atau buatan yang berbentuk jaringan pengaliran air, mulai dari hulu hingga muara, dan dibatasi oleh garis sempadan di kanan dan kiri.

Peringatan Hari Sungai Nasional bertujuan untuk mendorong masyarakat agar bersama-sama menjaga kebersihan sungai di sekitar mereka.

Sungai juga berperan penting sebagai pendukung utama kehidupan flora dan fauna.

Oleh karena itu, kebersihan sungai sangat berpengaruh terhadap ekosistem di dalamnya.

Hari Dekorasi Internasional

Hari Dekorasi Internasional diperingati setiap hari Sabtu terakhir bulan Juli, dan tahun ini jatuh pada tanggal 27 Juli 2024.

Hari Dekorasi Internasional dirayakan untuk menghormati subkultur Jepang yang dikenal sebagai mode dekorasi. Subkultur ini terkenal dengan gaya busananya yang penuh warna dan dihiasi dengan banyak aksesori.

Istilah 'dekorasi' berasal dari kata dalam bahasa Jepang yang berarti 'dekorasi'. Gaya busana ini telah menjadi ikon mode Harajuku yang dikenal secara internasional.

Meskipun puncak popularitas gaya ini terjadi pada pertengahan tahun 2000-an, mode dekorasi tetap populer dan terus menjadi daya tarik di Harajuku.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS